Biografi Ibnu Syihab Az-Zuhri Penghimpun Seluruh Hadits di Zamannya

Biografi Ibnu Syihab Az-Zuhri
Penghimpun Seluruh Hadits di Zamannya


Nasab

Nama lengkapnya: Muhammad bin Muslim bin Ubaidillah bin Abdillah bin Syihab Az-Zuhri Al-Qurosyi, Abu Bakar, Al-Hafizh, tsiqoh (terpercaya).

Lahir dan Wafat

Ia dilahirkan pada tahun 51 H dan wafat 123/124 H.

Yahya bin Sa’id Al-Qoth-thon berkata: “Az-Zuhri wafat tahun 124/123.” Ini diikuti Yahya bin Main (w. 233 H)

Ma’an bin Isa, Sufyan bin Uyainah, dan sepupu Az-Zuhri menyatakan Az-Zuhri wafat 124 H.

Al-Waqidi menambahkan, Az-Zuhri berusia 72 tahun.

Ibnu Sa’ad dalam Thobaqohnya, Kholifah, dan Az-Zubair berkata: “Az-Zuhri meninggal pada 17 Romadhon tahun 124 H.”

Gurunya yang Terkenal

Dari kalangan Sohabat:

Ibnu Umar, Jabir bin Abdillah, Abu Huroiroh, Anas bin Malik, Sahl bin Sa’ad, Abut Thufail Amir.

Ahmad Al-Ijlii berkata: Ibnu Syihab mendengar dari Ibnu Umar tiga hadits. Abdur Rozzaq berkata: Ma’mar menceritakan kepada kami: Az-Zuhri mendengar dari Ibnu Umar dua hadits.

Dari kalangan Tabiin: Said bin Al-Musayyib selama 8 tahun, Salim bin Umar bin Al-Khoth-thob dan Az-Zuhri menemaninya lama sekali hingga mendapatkan semua hadits yang dimilikinya, Ali bin Al-Husain bin Abi Tholib, Urwah bin Az-Zubair, Qobishoh bin Dzuaib, Muhammad bin Jubair bin Muth’im, Muhammad bin An-Nu’man bin Basyir, Abi Salamah bin Abdurrohman bin Auf, Ubaidullah bin Abdillah bin Utbah (keponakan Ibnu Mas’ud), Al-Qosim bin Muhammad bin Abi Bakar As-Shiddiq, Khorijah bin Zaid bin Tsabit, Abdullah bin Ka’ab bin Malik, Aban bin Utsman bin Affan, dan Abu Huroiroh daam Jami At-Tirmidzi, serta Umroh binti Abdirrohman yang berada diasuhan Aisyah.

Muridnya yang Terkenal

Atho bin Abi Robah (ia lebih tua dari Az-Zuhri), Umar bin Abdul Aziz, Amr bin Dinar, Amr bin Syuaib bin Muhammad bin Abdullah bin Amr bin Al-Ash, Qotadah bin Du’amah, Zaid bin Aslam, Manshur bin Al-Mu’tamir, Ayyub As-Sikhtiyaanii, Yahya bin Sa’id Al-Anshoorii, Abuz Zinaad Abdullah bin Dzakwaan, Ibnu Juroij, Abdul Aziz Al-Maajisyuun, Ma’mar bin Rosyid, Al-Auzai, Anas bin Malik, Laits bin Sa’ad, Ibnu Abi Dzi’b, Ibnu Ishaq, Sufyan bin Uyainah, dan lain-lain.

Murid Az-Zuhri yang kuat hafalan dan lama belajarnya kepadanya adalah Malik bin Anas, Sufyan bin Uyainah, Ma’mar bin Rosyid, Yunus bin Yazid, Uqoil bin Kholid, dan Syuiab bin Abi Hamzah. Yang paling akurat dari mereka adalah Malik bin Anas.

Jenis murid kedua adalah kuat hafalannya tetapi sebentar belajarnya kepadanya, seperti Al-Auza’i, Laits bin Sa’ad.

Semangat Az-Zuhri dalam Belajar

Ad-Darowardi berkata: “Orang pertama yang mengumpulkan ilmu dan menulisnya adalah Ibnu Syihab Az-Zuhri.”

Dari Yunus bin Ubaid, dari Az-Zuhri bahwa Al-Qosim bin Muhammad bin Abi Bakar Ash-Shiddiq berkata kepadanya: “Aku melihatmu sangat bersemangat belajar. Maukah kamu kutunjukkan wadah ilmu?” Jawabku: “Mau.” Ia berkata: “Belajarlah kepada Amroh binti Abdurrohman (bin Al-Harits bin Hisyam) karena ia berada di bawah asuhan Aisyah.” Aku pun mendatanginya dan ternyata ia bagaikan lautan tak bertepi.

Ilmu Az-Zuhri

Ibrohim bin Sa’ad dari ayahnya, ia berkata: “Tidak diketahui seorang pun yang menghimpun hadits Rosulullah seperti yang dihimpun Ibnu Syihab Az-Zuhri.”

Sufyan Ats-Tsauri berkata:

«كَانَ الزُّهْرِيُّ أَعْلَمَ أَهْلِ المَدِينَة»

“Az-Zuhri adalah penduduk Madinah paling berilmu.”

Ilmu Sohabat di Madinah dihimpun oleh Zaid bin Tsabit dan Abdullah bin Umar. Lalu ilmu mereka berdua dihimpun oleh 12 orang. Lalu ilmu 12 orang ini dihimpun oleh Az-Zuhri.

Dari Wuhaib, Ayyub As-Sikhtiyaanii berkata:

«مَا رَأَيْتُ أَحَدَاً أَعْلَمَ مِنَ الزُّهْرِيّ؛ فَقَالَ لَهُ صَخْرُ بْنُ جُوَيْرِيَة: وَلَا الحَسَنُ الْبَصْرِيّ؟ فَقَالَ رحمه الله: مَا رَأَيْتُ أَحَدَاً أَعْلَمَ مِنَ الزُّهْرِيّ»

“Aku tidak pernah melihat orang yang lebih berilmu dari Az-Zuhri.” Shokhr bin Juwairiyah bertanya: “Tidak juga Hasan Al-Bashri?” Jawabnya: “Aku tidak pernah melihat orang yang lebih berilmu Az-Zuhri.”

Dari Baqiyyah, Syuaib bin Abi Hamzah berkata:

«قِيلَ لِمَكْحُول: مَن أَعْلَمُ مَنْ لَقِيت 00؟

قَالَ ابْنُ شِهَاب، قِيلَ ثُمَّ مَن 00؟

قَالَ ابْنُ شِهَاب، قِيلَ ثُمَّ مَن 00؟

قَال: ابْنُ شِهَابٍ الزُّهْرِيّ»

Ada yang berkata kepada Mak-hul: “Siapa orang paling berilmu yang pernah Anda jumpai?” Jawabnya: “Ibnu Syihab.” Dia bertanya lagi: “Lalu siapa?” Dia menjawab: “Ibnu Syihab.” Dia bertanya lagi: “Lalu siapa?” Jawabnya: “Ibnu Syihab Az-Zuhri.”

Umar bin Abdul Aziz, Qotadah, Mak-hul berkata:

«مَا بَقِيَ أَحَدٌ أَعْلَمَ بِسُنَّةٍ مَاضِيَةٍ مِنِ ابْنِ شِهَابٍ الزُّهْرِيّ»

“Tidak tersisa seorang pun yang lebih berilmu tentang Sunnah yang telah berlalu dari Ibnu Syihab Az-Zuhri.”

Al-Laits bin Sa’ad meriwayatkan dari Ja’far bin Robi’ah, ia berkata kepada Irook bin Malik: “Siapakah penduduk Madinah yang paling berilmu?” Ia menjawab: “Orang yang paling berilmu tentang keputusan Rosulullah H, Abu Bakar, Umar, Utsman, juga orang paling faqih dan paling tahu perkara manusia yang telah berlalu adalah Sa’id bin Al-Musayyab. Yang paling melimpah haditsnya adalah Urwah. Tidaklah kamu ingin membelah lautan dari Ubaidullah bin Abdillah bin Utbah kecuali kamu bisa melakukannya. Adapun yang paling berilmu dari mereka di sisiku adalah Ibnu Syihab Az-Zuhri, karena ia mengumpulkan semua ilmu mereka digabungkan kepada ilmunya.”

Ibnu Uyainah berkata:

«كَانُواْ يَرَوْنَ يَوْمَ مَاتَ الزُّهْرِيُّ أَنَّهُ لَيْسَ أَحَدٌ أَعْلَمَ بِالسُّنَّةِ مِنهُ»

“Mereka berpandangan pada hari wafatnya Az-Zuhri, bahwa tidak ada seorang pun yang lebih mengetahui Sunnah darinya.”

Kefaqihan Az-Zuhri

Fiqih adalah pemahaman terhadap dalil. Orangnya disebut faqih.

Ali Ibnul Madini (w. 234 H) yang merupakan guru utama Al-Bukhori, berkata:

«أَفْتىَ أَرْبَعَة: الحَكَمُ بْنُ عُتَيْبَة، وَحَمَّادُ بْنُ أَبي سُلَيْمَان، وَقَتَادَة، وَابْنُ شِهَابٍ الزُّهْرِيّ، وَالزُّهْرِيُّ عِنْدِي أَفْقَهُهُمْ»

“Ada empat orang yang memberi fatwa: Al-Hakam bin Utaibah, Hammad bi Abi Sulaiman (guru utama Abu Hanifah), Qotadah, dan Ibnu Syihab Az-Zuhri. Menurutku, Az-Zuhri adalah yang paling faqih dari mereka.”

Hafalan Az-Zuhri

Sufyan bin Uyainah menceritakan, dari Amr bin Dinar berkata:

«مَا رَأَيْتُ أَحَدَاً أَنَصَّ لِلْحَدِيثِ مِنَ الزُّهْرِيّ»

“Aku tidak pernah melihat seorang pun yang lebih akurat dalam hadits dari Az-Zuhri.”

Abu Hatim Ar-Rozi (w. 275 H) berkata:

«أَثْبَتُ أَصْحَابِ أَنَسٍ رضي الله عنه: الزُّهْرِيّ»

“Murid Anas yang paling akurat adalah Az-Zuhri.”

Abdurrohman bin Ishaq menceritakan bahwa Az-Zuhri berkata:

«مَا اسْتَعَدْتُ حَدِيثَاً قَطّ، وَمَا شَكَكْتُ في حَدِيثٍ إِلَاَّ حَدِيثَاً وَاحِدَاً، فَسَأَلْتُ صَاحِبي؛ فَإِذَا هُوَ كَمَا حَفِظْت»

“Aku tidak menyiapkan hadits satu pun. Aku tidak ragu dari hadits kecuali satu hadits saja lalu kutanyakan kepada temanku dan ternyata seperti yang kuhafal.”

Pujian Ulama Atas Az-Zuhri

Imam Malik bin Anas (w. 179 H) berkata:

«بَقِيَ ابْنُ شِهَابٍ الزُّهْرِيّ؛ وَمَا لَهُ في النَّاسِ نَظِير»

 “Tersisa Ibnu Syihab Az-Zuhri dan tidak ada yang sepadan dengannya di tengah manusia.”

Sufyan bin Uyainah menceritakan dari Abu Bakar Al-Hudzali[1] saat ditanya tentang Az-Zuhri sementara ia pernah bertemu Hasan Al-Bashri, Ibnu Sirin, Asy-Sya’bi , ia berkata:

«لَمْ أَرَ مِثْلَ هَذَا قَطّ»

“Aku belum pernah melihat orang seperti dirinya sama sekali.”

Tamat. Alhamdulillah.[]

 



[1] Ia muhaddits dan qodhi dari Bani Abbasiyah. Ia dinilai lemah oleh Abu Zur’ah, Ali Al-Madini, Ahmad bin Hanbal.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url