Ragam Dzikir Makan dan Minum
﷽
DZIKIR HENDAK
MAKAN MINUM
Dzikir hendak makan atau
minum adalah membaca tasmiyah yaitu bismillah (بِسْمِ اللَّهِ).
Tasmiyah berbeda dengan basmalah. Basmalah adalah: (بِسْمِ
اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ) yakni
menyertakan dua nama Allah yang lain: Ar-Rohman Ar-Rohim.
Ulama berselisih
pendapat, apakah boleh ia dibaca lengkap (بِسْمِ اللَّهِ
الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ)? Ibnu
Utsaimin berpendapat boleh. Yang
terbaik, membaca bismillah agar mencocoki lafazh Nabi ﷺ, tanpa menginkari yang membaca basmalah.
Hukum Bismillah
Umar bin Abu Salamah Rodhiyallahu
‘Anhuma berkata: aku berada dalam asuhan Nabi ﷺ. Tanganku menjamah banyak makanan di wadah
(piring, saat makan bersama). Maka Nabi ﷺ menegur:
«يَا غُلاَمُ، سَمِّ
اللَّهَ، وَكُلْ بِيَمِينِكَ، وَكُلْ مِمَّا يَلِيكَ»
“Hai
bocah, bacalah bismillah. Makanlah dengan tangan kanan. Makanlah yang
terdekat darimu dulu.” Setelah itu, ia menjadi caraku makan. (HR. Al-Bukhori
no. 5376 dan Muslim no. 2022)
Asal perintah adalah
wajib. Untuk itu sebagian kecil ulama memandang membaca bismillah saat
hendak makan adalah wajib. Akan tetapi mayoritas ulama
memandangnya sunnah, karena banyaknya hadits lain yang memalingkan dari
wajib kepada sunnah.
Manfaat
Bismillah
Manfaat membaca bismillah
ketika hendak makan:
1)
Meraih pahala, karena setiap
meniru perbuatan Nabi ﷺ adalah
ibadah yang bernilai pahala.
2)
Meraih berkah. Berkah pada
makanan bermakna: mengenyangkan dan memper-mudah badan dalam ketaatan.
3)
Dijaga dari setan. Setan juga
membutuhkan makan, dan ia makan gratis dari setiap makanan yang tidak dibacakan
padanya bismillah.
Keberkahan pada makanan
selain dengan membaca bismillah, juga bertambah dengan makan bersama-sama, baik
dalam satu wadah (piring) atau satu majlis. Hal ini berdasarkan hadits Wahsy
bin Harb bin Wahy, dari ayahnya, dari kakeknya Rodhiyallahu ‘Anhu, ia
berkata: beberapa Sohabat Nabi ﷺ berkata: “Wahai Rosulullah, kenapa kami
tidak kenyang saat makan?” Beliau bertanya: “Barangkali kalian makan tidak
bersama-sama?” Mereka menjawab: “Benar.” Beliau bersabda:
«فَاجْتَمِعُوا عَلَى
طَعَامِكُمْ، وَاذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ عَلَيْهِ يُبَارَكْ لَكُمْ فِيهِ»
“Berkumpullah
saat makan dan bacalah bismillah maka makanan itu akan menjadi keberkahan bagi
kalian.” (HHR. Abu Dawud no. 3764)
Ini menunjukkan berkumpul
dan bismillah adalah sebab keberkahan.
Jika tidak membaca
bismillah, maka setan ikut makan. Ada tiga hadits tentang hal ini.
1. Hadits Hudzaifah Rodhiyallahu
‘Anhu, ia berkata: kami dahulu biasa menghadiri jamuan makan bersama Nabi ﷺ. Kami tidak memulai meletakkan
tangan kami pada makanan sampai beliau yang mengawalinya. Pada suatu
jamuan makan bersama Nabi ﷺ, tiba-tiba datang anak kecil
perempuan seakan terdorong datang dan hendak mengambil makanan untuk langsung
dimakan. Maka Nabi ﷺ
memegang tangannya. Lalu datang lelaki baduwi yang seakan terdorong datang dan
ketika hendak mengambil makanan dipegang tangannya oleh Nabi ﷺ, lalu beliau bersabda:
«إِنَّ الشَّيْطَانَ
يَسْتَحِلُّ الطَّعَامَ أَنْ لَا يُذْكَرَ اسْمُ اللهِ عَلَيْهِ، وَإِنَّهُ جَاءَ بِهَذِهِ
الْجَارِيَةِ لِيَسْتَحِلَّ بِهَا فَأَخَذْتُ بِيَدِهَا، فَجَاءَ بِهَذَا الْأَعْرَابِيِّ
لِيَسْتَحِلَّ بِهِ فَأَخَذْتُ بِيَدِهِ، وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ، إِنَّ يَدَهُ
فِي يَدِي مَعَ يَدِهَا»
“Setan
makan gratis dengan cara menjadikan orang-orang tidak membaca bismillah. Setan
datang bersama anak kecil ini untuk menghalalkan makanan lewat anak tersebut
lalu aku pegang tangannya. Lalu ia datang lagi bersama lelaki baduwi untuk
menghalalkan makanan lewat dirinya lalu aku pegang tangannya. Demi Dzat yang
jiwaku di Tangan-Nya, sungguh tangan setan tersebut (sekarang) di tanganku
bersama tangannya.” (HR. Muslim no. 2017)
2. Hadits Jabir bin
Abdillah Rodhiyallahu ‘Anhuma, ia berkata: Nabi ﷺ bersabda:
«إِذَا دَخَلَ الرَّجُلُ
بَيْتَهُ، فَذَكَرَ اللهَ عِنْدَ دُخُولِهِ وَعِنْدَ طَعَامِهِ، قَالَ الشَّيْطَانُ:
لَا مَبِيتَ لَكُمْ، وَلَا عَشَاءَ. وَإِذَا دَخَلَ، فَلَمْ يَذْكُرِ اللهَ عِنْدَ
دُخُولِهِ، قَالَ الشَّيْطَانُ: أَدْرَكْتُمُ الْمَبِيتَ، وَإِذَا لَمْ يَذْكُرِ اللهَ
عِنْدَ طَعَامِهِ، قَالَ: أَدْرَكْتُمُ الْمَبِيتَ وَالْعَشَاءَ»
“Jika
seseorang memasuki rumahnya dan membaca bismillah saat masuk dan makan maka
setan berkata (kepada teman-temannya): ‘Kalian tidak dapat tempat menginap dan
makan malam.’ Jika ia tidak membaca bismillah ketika masuk maka setan berkata:
‘Kalian mendapatkan tempat menginap.’ Jika ia tidak membaca bismillah ketika
makan maka setan berkata: ‘Kalian
mendapatkan tempat menginap dan makan malam.’” (HR. Muslim no. 2018)
3. Dari Jabir bin
Abdillah Rodhiyallahu ‘Anhuma, Nabi ﷺ bersabda:
«إِنَّ الشَّيْطَانَ
يَحْضُرُ أَحَدَكُمْ عِنْدَ كُلِّ شَيْءٍ مِنْ شَأْنِهِ، حَتَّى يَحْضُرَهُ عِنْدَ
طَعَامِهِ، فَإِذَا سَقَطَتْ مِنْ أَحَدِكُمُ اللُّقْمَةُ، فَلْيُمِطْ مَا كَانَ بِهَا
مِنْ أَذًى، ثُمَّ لِيَأْكُلْهَا، وَلَا يَدَعْهَا لِلشَّيْطَانِ»
“Setan
mendatangi seorang dari kalian pada semua kondisinya hingga mendatanginya saat
makan. Jika ada suapan yang terjatuh dari kalian maka bersihkan kotoran yang
menempel padanya lalu makanlah, dan jangan ia biarkan untuk setan.” (HR.
Muslim no. 2033)
Jika Lupa
Membaca Bismillah
Jika lupa membaca
bismillah dan teringat di tengah makan, maka ia membaca (بِسْمِ اللَّهِ أَوَّلَهُ وَآخِرَهُ) yang artinya “dengan menyebut nama Allah baik di awal maupun
di akhir”. Hal ini berdasarkan hadits Aisyah Rodhiyallahu ‘Anha, Nabi ﷺ bersabda:
«إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ
فَلْيَذْكُرِ اسْمَ اللَّهِ تَعَالَى، فَإِنْ نَسِيَ أَنْ يَذْكُرَ اسْمَ اللَّهِ تَعَالَى
فِي أَوَّلِهِ فَلْيَقُلْ: بِسْمِ اللَّهِ أَوَّلَهُ وَآخِرَهُ»
“Apabila
seorang dari kalian hendak makan maka bacalah bismillah. Jika ia lupa
membacanya di awal maka bacalah (بِسْمِ اللَّهِ
أَوَّلَهُ وَآخِرَهُ).” (HSR.
Abu Dawud no. 3767)
Dalam lafazh At-Tirmidzi:
(بِسْمِ اللَّهِ فِي أَوَّلِهِ وَآخِرِهِ).
Umayyah bin Makhsyi Rodhiyallahu
‘Anhu berkata: Rosulullah ﷺ duduk dan seseorang makan tanpa membaca bismillah hingga ketika
tersisa satu suapan ia membaca (بِسْمِ اللَّهِ
أَوَّلَهُ وَآخِرَهُ) maka
Nabi ﷺ tertawa
dan berkata:
«مَا زَالَ الشَّيْطَانُ
يَأْكُلُ مَعَهُ، فَلَمَّا ذَكَرَ اسْمَ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ اسْتَقَاءَ مَا فِي
بَطْنِهِ»
“Setan
makan terus bersamanya. Ketika ia membaca bismillah maka setan memuntahkan
makanan di perutnya.” (HR. Abu Dawud no. 3768)
Hadits ini dihasankan Abu
Dawud, Ibnu Hajar, Al-Arnauth, dan dilemahkan Al-Albani.
Selain membaca bismillah,
dianjurkan sebelum makan membaca doa di bawah ini, dari Ibnu Abbas Rodhiyallahu
‘Anhuma, Nabi ﷺ
bersabda:
«مَنْ أَطْعَمَهُ
اللَّهُ الطَّعَامَ فَلْيَقُلْ: اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيهِ وَأَطْعِمْنَا خَيْرًا
مِنْهُ، وَمَنْ سَقَاهُ اللَّهُ لَبَنًا فَلْيَقُلْ: اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا
فِيهِ وَزِدْنَا مِنْهُ»
“Siapa
yang diberi Allah makan maka berdoalah: ‘Ya Allah berkahilah untuk kami makanan
ini dan berilah kami makanan yang lebih baik.’ Siapa yang diberi Allah susu,
bacalah: ‘Ya Allah, berkahilah susu ini untuk kami dan tambahkanlah untuk
kami.’” (HHR. At-Tirmidzi no. 3455)
DZIKIR SETELAH
MAKAN
Dzikir setelah makan
adalah memuji Allah yaitu membaca (الحَمْدُ
لِلَّهِ) “segala puji milik Allah”,
yakni aku memuji Allah atas dimudahkan diriku makan dan menghilangkan lapar.
Makna pujian bagi Allah adalah menyebut Allah dengan kesempurnaan disertai
mencintai dan mengagungkan. Dengan mencintai, hamba melaksakan perintah-Nya,
dan dengan mengagungkan, hamba meninggalkan larangan-Nya.
Dari Anas bin Malik Rodhiyallahu
‘Anhu, Nabi ﷺ
bersabda:
«إِنَّ اللهَ لَيَرْضَى
عَنِ الْعَبْدِ أَنْ يَأْكُلَ الْأَكْلَةَ فَيَحْمَدَهُ عَلَيْهَا أَوْ يَشْرَبَ الشَّرْبَةَ
فَيَحْمَدَهُ عَلَيْهَا»
“Allah
ridho atas hamba yang memuji Allah setelah makan dan memuji Allah setelah
minum.” (HR. Muslim no. 2734)
Allah Ta’ala
memuji Nabi Nuh Alaihissalam karena banyak bersyukur setelah makan
dengan memuji Allah, sebagaimana firman Allah Ta’ala:
﴿إِنَّهُۥ
كَانَ عَبۡدٗا
شَكُورٗا﴾
“Dia
hamba yang banyak bersyukur.” (QS. Al-Isro: 3)
Salman Al-Farisi Rodhiyallahu
‘Anhu berkata: “Dahulu Nuh Alaihissalam ketika makan dan mengenakan pakaian
membaca alhamdulillah, maka ia dijuluki hamba yang banyak bersyukur.” (Tafsir
Ibnu Jarir, 14/452)
Muhammad bin Ka’ab
Al-Qurozhi berkata: “Dahulu Nuh Alaihissalam ketika makan membaca
alhamdulillah, minum membaca alhamdulillah, mengenakan baju membaca
alhamdulillah, naik kendaraan membaca bismillah, maka Allah menjulukinya hamba
yang banyak bersyukur.” (HR. Ahmad
hal. 50 dalam Az-Zuhd)
Dianjurkan setelah tahmid
(الحَمْدُ لِلَّهِ) menambah-kan lafazh lain seperti dalam beberapa hadits
berikut:
1. Hadits Abu Umamah Rodhiyallahu
‘Anhu, ia berkata: apabila Nabi ﷺ mengangkat wadah makanannya (selesai
makan) beliau berdzikir:
«الحَمْدُ لِلَّهِ
كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ، غَيْرَ مَكْفِيٍّ وَلاَ مُوَدَّعٍ وَلاَ مُسْتَغْنًى
عَنْهُ، رَبَّنَا»
“Hanya
milik Allah pujian yang banyak, yang baik, yang diberkahi, (atas makanan yang)
tidak mencukupi, tidak terakhir, bukan tidak dibutuhkan, wahai Rob kami.” (HR.
Al-Bukhori no. 5458)
Yakni memuji Allah atas
makanan yang tidak cukup diberikan sehari bahkan seumur hidup tanpa
terputus, dan tidak berakhir sampai hari ini bahkan selamanya, serta bukan
tidak dibutuhkan, bahkan dibutuhkan oleh kami selama hidup kami.
2. Hadits Abu Ayyub
Al-Anshori Rodhiyallahu ‘Anhu, ia berkata: apabila Rosulullah selesai
makan atau minum berdzikir:
«الْحَمْدُ لِلَّهِ
الَّذِي أَطْعَمَ، وَسَقَى، وَسَوَّغَهُ، وَجَعَلَ لَهُ مَخْرَجًا»
“Segala
puji bagi Allah yang telah memberi makan, memberi minum, memudahkan ditelan dan
memudahkan dikeluarkan (dalam bentuk kotoran).” (HSR. Abu Dawud no. 3851)
Hadits ini dishohihkan:
An-Nawawi, Ibnu Hajar, Zakaria Anshori, Al-Albani, Al-Arnauth, dan lain-lain.
3. Hadits Mu’adz bin Anas
Rodhiyallahu ‘Anhu, Nabi ﷺ bersabda:
«مَنْ أَكَلَ طَعَامًا
ثُمَّ قَالَ: الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَطْعَمَنِي هَذَا الطَّعَامَ، وَرَزَقَنِيهِ
مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّي وَلَا قُوَّةٍ، غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ»
“Siapa
yang makan lalu berdoa: ‘Segala puji milik Allah yang telah memberiku
makanan ini dan memberiku tanpa daya dan upaya dariku,’ maka dosa-dosanya
yang lalu (dari dosa kecil) diampuni.” (HHR. Abu Dawud no. 4023, At-Tirmidzi
no. 3458, Ibnu Majah no. 3285)
4. Hadits Abdurrohman bin
Jubair, ia diberitahu orang yang pernah melayani Nabi ﷺ selama 8 tahun dan ia mendengar Nabi ﷺ apabila hidangan didekatkan
kepada beliau maka membaca bismillah. Jika telah usai makan maka membaca:
«اللَّهُمَّ أَطْعَمْتَ
وَأَسْقَيْتَ، وَأَغْنَيْتَ وَأَقْنَيْتَ، وَهَدَيْتَ وَأَحْيَيْتَ، فَلَكَ الْحَمْدُ
عَلَى مَا أَعْطَيْتَ»
“Ya
Allah, Engkau telah memberi makan, memberi minum, memberi kecukupan, memberi
harta, memberi petunjuk, memberi kehidupan. Segala puji hanya untuk-Mu atas apa
yang telah Engkau berikan.” (HSR. Ahmad no. 16595)
Dzikir yang
Lemah Sanadnya
Di antara doa makan yang
banyak dikerjakan Muslimin adalah hadits Abu Sa’id Al-Khudri Rodhiyallahu ‘Anhu,
ia berkata: apabila Nabi ﷺ selesai makan berdoa:
«الْحَمْدُ لِلَّهِ
الَّذِي أَطْعَمَنَا، وَسَقَانَا، وَجَعَلَنَا مُسْلِمِينَ»
“Segala
puji bagi Allah yang telah memberi kami makan, memberi kami minum, dan
menjadikan kami orang Islam.” (HR. Abu Dawud no. 3850, At-Tirmidzi no. 3457,
Ibnu Majah no. 3283, Ahmad no. 11276)
Hadits ini diperselisihkan
statusnya. Ia lemahkan Al-Albani, Al-Arnauth, Asy-Syaukani, Ibnu Muflih. Ia
dishohihkan oleh Abu Dawud, Al-Isybili dalam Al-Ahkam Al-Wushtho 4/152.
Ia dihasankan Ibnu Hajar dalam Al-Futuhat 5/229, As-Suyuthi dalam Al-Jami
Ash-Shoghir no. 6738.
Oleh karena itu, baiknya membaca
hadits-hadits yang disepakati shohih saja, yang sudah disebutkan sebelumnya.
Adapun yang membaca semua doa lalu menambah dengan doa ini,
mudah-mudahkan berpahala banyak. Allahu a’lam.
DZIKIR BUKA
PUASA
Ibnu Umar Rodhiyallahu
‘Anhu berkata: apabila Nabi ﷺ berbuka puasa membaca:
«ذَهَبَ الظَّمَأُ
وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ»
“Haus
telah hilang, kerongkongan telah basah, pahala sudah ditetapkan, in syaa
Allah.” (HHR. Abu Dawud no. 2357)
Ia dibaca setelah makan
ringan seperti minum atau makan kurma dan semisalnya.
Abdullah bin Abi Mulaikah
berkata: aku mendengar Abdullah bin Amr bin Al-Ash berkata: Rosulullah ﷺ bersabda:
«إِنَّ لِلصَّائِمِ
عِنْدَ فِطْرِهِ لَدَعْوَةً مَا تُرَدُّ»
“Orang
yang berpuasa memiliki doa saat berbuka, yang tidak ditolak.”
Ibnu Abi Mulaikah
berkata: aku mendengar Abdullah bin Amr berdoa saat berbuka:
«اللَّهُمَّ إِنِّي
أَسْأَلُكَ بِرَحْمَتِكَ الَّتِي وَسِعَتْ كُلَّ شَيْءٍ أَنْ تَغْفِرَ لِي»
“Ya
Allah, aku memohon kepadamu dengan rohmat-Mu yang meliputi segala sesuatu agar
Engkau mengampuniku.” (HHR. Ibnu Majah no. 1753)
Hadits ini dishohihkan:
Al-Bushiri, Al-Haitami; dihasankan: Ibnu Hajar, Ibnu Mulaqqin; dilemahkan:
Al-Albani.
MENDOAKAN ORANG YANG
MEMBERI MAKAN
Dianjurkan mendoakan
orang yang memberi makan, seperti dalam beberapa hadits berikut:
Dari Al-Miqdad Rodhiyallahu
‘Anhu, Nabi ﷺ berdoa:
«اللَّهُمَّ أَطْعِمْ
مَنْ أَطْعَمَنِي، وَأَسْقِ مَنْ أَسْقَانِي»
“Ya
Allah, berilah makan orang yang memberiku makan, dan berilah minum orang yang
memberiku minum.” (HR. Muslim no. 2055)
Abdullah bin Busr Rodhiyallahu
‘Anhuma, ia berkata: Rosulullah ﷺ mendatangi ayahku lalu menyuguhinya
hidangan. Juga menyunguhinya minuman dan beliau meminumnya, dan makan dari
sebelah kanannya. Ketika beliau hendak pulang, ayahku memegangi tali kekang
kendaraan Nabi ﷺ dan
berkata: “Doakan kami.” Maka beliau mendoakan:
«اللَّهُمَّ بَارِكْ
لَهُمْ فِيمَا رَزَقْتَهُمْ، وَاغْفِرْ لَهُمْ وَارْحَمْهُمْ»
“Ya
Allah, berkahilah apa saja yang Engkau berikan kepada mereka, ampunilah mereka
dan rohmatilah mereka.” (HSR. Abu Dawud no. 3729)
Anas bin Malik Rodhiyallahu
‘Anhu berkata: Nabi ﷺ mendatangi Sa’ad bin Ubadah Rodhiyallahu ‘Anhu lalu ia
menghidangkan roti dan zaitun. Seusai makan, Nabi ﷺ berdoa:
«أَفْطَرَ عِنْدَكُمُ
الصَّائِمُونَ، وَأَكَلَ طَعَامَكُمُ الْأَبْرَارُ، وَصَلَّتْ عَلَيْكُمُ الْمَلَائِكَةُ»
“Orang-orang
yang berpuasa berbuka di sisi kalian. Makanan kalian dimakan oleh orang-orang
yang baik. Beberapa Malaikat mendoakan kebaikan untuk kalian.” (HSR. Abu
Dawud no. 3854)
Yakni beberapa Malaikat
mendoakan ampunan dan rohmat untuknya.
KESIMPULAN
Ragam dzikir hendak makan
minum:
1-
بِسْمِ اللَّهِ
2-
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيهِ وَأَطْعِمْنَا خَيْرًا مِنْهُ
Ragam dzikir setelah
makan minum:
1-
الحَمْدُ لِلَّهِ
2-
الحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ، غَيْرَ
مَكْفِيٍّ وَلاَ مُوَدَّعٍ وَلاَ مُسْتَغْنًى عَنْهُ، رَبَّنَا
3-
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَطْعَمَ، وَسَقَى، وَسَوَّغَهُ،
وَجَعَلَ لَهُ مَخْرَجًا
4-
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَطْعَمَنِي هَذَا الطَّعَامَ، وَرَزَقَنِيهِ
مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّي وَلَا قُوَّةٍ
5-
اللَّهُمَّ أَطْعَمْتَ وَأَسْقَيْتَ، وَأَغْنَيْتَ وَأَقْنَيْتَ،
وَهَدَيْتَ وَأَحْيَيْتَ، فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا أَعْطَيْتَ
6-
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَطْعَمَنَا، وَسَقَانَا، وَجَعَلَنَا
مُسْلِمِينَ
Doa berbuka puasa:
1-
ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الْأَجْرُ
إِنْ شَاءَ اللَّهُ
2-
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِرَحْمَتِكَ الَّتِي وَسِعَتْ
كُلَّ شَيْءٍ أَنْ تَغْفِرَ لِي
Mendoakan orang yang
menjamu makan:
1-
اللَّهُمَّ أَطْعِمْ مَنْ أَطْعَمَنِي، وَأَسْقِ مَنْ أَسْقَانِي
2-
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَهُمْ فِيمَا رَزَقْتَهُمْ، وَاغْفِرْ لَهُمْ
وَارْحَمْهُمْ
3-
أَفْطَرَ عِنْدَكُمُ الصَّائِمُونَ، وَأَكَلَ طَعَامَكُمُ الْأَبْرَارُ،
وَصَلَّتْ عَلَيْكُمُ الْمَلَائِكَةُ
Demikian yang mudah
terkumpul. Semoga Allah memberi taufik kepada kita untuk senantiasa mengamalkan
dzikir dan doa ini.
ولله الحمد،
والصلاة والسلام على محمد
Surabaya, Romadhon 1445 H - Nor Kandir