Siroh Nabawi (3): Dari Hijroh Sampai Wafat

 


SETELAH HIJROH

Setelah hijroh adalah masa dakwah di Madinah, yakni selama 10 tahun, dari Robiul Awwal tahun ke-1 sampai Robiul Awwal tahun ke-11 sehingga totalnya 10 tahun.

Faidah: An-Nawawi Rohimahullah berkata: Al-Hakim Abu Ahmad gurunya Al-Hakim Abu Abdillah berkata: “Nabi dilahirkan hari Senin, diangkat jadi Nabi hari Senin, berangkat hijroh dari Makkah hari Senin, sampai di Madinah hari Senin, wafat hari Senin.”

Selama 10 tahun ini, hidup Nabi dan para Sohabatnya penuh peperangan baik ghozwah maupun sariyyah, baik bertemu musuh atau tidak. Ghozwah adalah peperangan yang dipimpin langsung Nabi , sementara sariyyah adalah pasukan yang dikirim dan Nabi tidak ikut serta.

Dr. Wahid berpendapat: ghozwah 27 kali dan sariyyah 73 kali. Dalam bukunya disebutkan nama-nama peperangan tersebut beserta tahunnya.

Syaikh Khudori Bik Rohimahullah berpendapat: ghozwah 27 kali dan sariyyah 47 kali.

An-Nawawi Rohimahullah berkata: pendapat yang masyhur ghozwah 25 kali, ini pendapat Musa bin Uqbah, Muhammad bin Ishaq, Abu Mu’syir. Ada pendapat lain: 27 kali.

Muhammad bin Sa’ad Rohimahullah berpendapat: ulama sepakat ghozwah sebanyak 27 kali dan sariyyah 56 kali. Lalu beliau menyebutkan satu per satu sesuai waktunya.

Jabir bin Abdillah Rodhiyallahu ‘Anhuma berkata: “Aku ikut berperang bersama Rosulullah sebanyak 19 kali. Aku tidak ikut Perang Badar dan Uhud karena ayahku melarangku. Ketika beliau wafat, aku tidak pernah absen berperang bersama Nabi .” (HR. Muslim no. 1813)

Maka jumlah ghozwah menurut perhitungan Jabir adalah 21 kali atau sekitar itu. Perbedaan jumlah, ada kemungkinan karena satu ghozwah dinamai banyak nama karena terjadi beberapa kali di satu tempat atau semisalnya.

Adapun kami mengambil pendapat Dr. Wahid Bali dan akan disebutkan jumlah ghozwah pada tiap tahun tanpa dirinci agar memudahkan pembaca mengingat peristiwa tiap satuan hijriyah.

Faidah: perang terbesar dalam kenabian adalah Badar (2 H), Uhud (3 H), Al-Ahzab (5 H), Mu’tah (8 H), Fathu Makkah (8 H), Hunain (8 H), Tabuk (9 H).

Adapun perang suku adalah Bani Qoinuqo (1 H), Bani An-Nadhir (4 H), Bani Al-Mustholiq (5 H), Bani Quroizhoh (5 H), Perang Khoibar (7 H).

Bani Qoinuqo, Bani An-Nadhir, dan Bani Quroizhoh adalah 3 kabilah Yahudi terbesar.

Faidah: Ibnu Taimiyyah Rohimahullah berkata: “Tidak diketahui Nabi ikut terjun berperang dalam ghozwah selain Uhud dan tidak membunuh dalam perang selain satu orang yaitu Ubai bin Kholaf dalam Uhud.”

Tahun Ke-1 Hijriyah

Terjadi 3 sariyyah, dan sariyyah Hamzah bin Abdul Muth-tholib Rodhiyallahu ‘Anhu ke Saiful Bahri adalah pasukan pertama yang dikirim Rosulullah .

Setelah di Madinah, Allah mengizinkan Muslimin berperang untuk membela diri atau mengambil hak. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

Robiul Awwal:

Nabi tiba di Quba bersama Abu Bakar Ash-Shiddiq Rodhiyallahu ‘Anhu dan membangun Masjid Quba.

Beliau melanjutkan perjalanannya dan mengadakan sholat Jumat di jalan di perkampungan Bani Salim. Ia sholat Jumat khutbah pertama dalam Islam.

Saat tiba di Madinah, beliau menginap di rumah Abu Ayyub Al-Anshori Rodhiyallahu ‘Anhu lalu membangun Masjid Nabawi dan hujurot (kamar-kamar untuk istri-istri).

Pendeta Yahudi Abdullah bin Salam masuk Islam.

Nabi mengirim Zaid bin Haritsah dan Abu Rofi untuk menjemput putri-putri (Ruqoyyah, Ummul Kultsum, Fathimah) dan istrinya (Saudah) di Makkah kecuali Zainab binti Rosulullah .

Keluarga Abu Bakar Rodhiyallahu ‘Anhu berhijroh.

Robiul Akhir:

Sholat mukim ditambah dua rokaat, yang awalnya sholat safar dan mukim dua rokaat.

Lahir Abdullah bin Az-Zubair, anak yang pertama lahir dari Muhajirin.

Lahir An-Nu’man bin Basyir, anak pertama yang lahir dari Anshor.

Nabi mengadakan perjanjian dengan Yahudi Madinah.

Syawwal:

Nab serumah dengan Aisyah Rodhiyallahu ‘Anha.

Nabi mempersaudarakan antara Muhajirin dan Anshor.

Tahun Ke-2 Hijriyah

Terjadi 8 ghozwah: Al-Abwa —perang pertama yang dipimpin Rosulullah —, Buwath, Safawan, Al-Usyairoh, Badar, Al-Kudr, Bani Qoinuqo, As-Sawiq.

Terjadi 4 sariyyah.

Rojab/Sya’ban:

Pemindakan qiblat dari Baitul Maqdis ke Ka’bah.

Sya’ban:

Diwajibkan puasa Romadhon.

Romadhon:

Pada tanggal 17 Romadhon, terjadi Perang Badar. Sebab: ingin menghadang kafilah dagang Quroisy dari Syam yang melewati Madinah. Nabi hendak mengambil bawaan mereka sebagai ganti harta Muhajirin yang disita mereka di Makkah. Ternyata Quroisy Makkah mengirim pasukan hingga 313 Muslimin menghadapi 1.000 orang kafir. Allah memenangkan Muslimin.

Diwajibkan Zakat Fithri.

Ruqoyyah bintu Rosulillah wafat setelah perpulangan pasukan Badar.

Syawwal:

Dilaksanakan Sholat Idul Fithri pertama kali dalam Islam.

Zainab bintu Rosulullah hijroh ke Madinah.

Ali bin Abi Tholib Rodhiyallahu ‘Anhu menikahi Fathimah binti Rosulullah .

Yahudi Bani Qoinuqo melanggar perjanjian damai maka Nabi mengepung mereka dan mengusir mereka dari Madinah.

Utsman bin Mazh’un Rodhiyallahu ‘Anhu wafat dan dikuburkan di Baqi. Ia orang pertama yang wafat di Madinah dari Muhajirin.

Dzulhijjah:

Nabi berqurban 2 ekor kambing pada hari Qurban.

Tahun Ke-3 Hijriyah

Terjadi 4 ghozwah: Dzi Amarr, Al-Furu’, Uhud, Hamrotul Asad.

Terjadi 2 sariyyah.

Robiul Awwal:

Utsman bin Affan Rodhiyallahu ‘Anhu menikahi Ummu Kultsum binti Rosulillah setelah wafat saudarinya Ruqoyyah dan satu rumah pada Jumadal Akhiroh.

Sya’ban:

Rosulullah menikahi Hafshoh binti Umar Rodhiyallahu ‘Anhuma.

Romadhon:

Rosulullah menikahi Zainab binti Khuzaimah Ummul Masakin Rodhiyallahu ‘Anha.

Hasan bin Ali Rodhiyallahu ‘Anhuma lahir.

Syawwal:

Terjadi Perang Uhud. Sebab: menuntut balas atas kekalahan Quroisy pada Badar. Abu Sufyan mengirim 3.000 pasukan yang dibagi 2 kelompok: sayap kanan dipimpin Kholid bin Walid dan sayap kiri dipimpin Ikrimah bin Abu Jahal. Sementara pasukan Muslimin berjumlah 700 orang: 650 pasukan berkuda dan jalan kaki, dan 50 pemanah. Kholid berhasil mengalahkan Muslimin dan Nabi terluka sampai berdarah wajahnya.

Rosulullah menikahi Zainab binti Jahsy Rodhiyallahu ‘Anha lewat perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Di pagi harinya, turun ayat hijab.

Turun ayat keharoman khomr.

Faidah: Pada tahun ini Rosulullah menikahi 3 wanita: Hafshoh dan dua Zainab.

Tahun Ke-4 Hijriyah

Terjadi 2 ghozwah: Bani An-Nadhir dan Badar II.

Terjadi 5 sariyyah.

Robiul Awwal:

Yahudi Bani An-Nadhir melanggar perjanjian maka Nabi mengepung mereka dan mengusirnya dari Madinah.

Jumadal Ula:

Abdullah bin Utsman bin Affan Rodhiyallahu ‘Anhuma dari Ruqoyyah binti Rosulillah wafat, dalam usia 6 tahun.

Sya’ban:

Al-Husain bin Ali bin Abi Tholib Rodhiyallahu ‘Anhuma lahir.

Syawwal:

Rosulullah menikahi Ummu Salamah Rodhiyallahu ‘Anha.

Rosulullah memerintahkan Zaid bin Tsabit Rodhiyallahu ‘Anhu untuk mempelajari bahasa Yahudi dan berhasil mempelajarinya dalam 15 hari.

Rosulullah merajam seorang lelaki Yahudi dan wanita Yahudi.

Tahun Ke-5 Hijriyah

Terjadi 4 ghozwah: Daumatul Jandal, Bani Al-Mustholiq, Al-Ahzab, Bani Quroizhoh.

Terjadi 1 sariyyah.

Sya’ban:

Rosulullah memerangi Bani Mustholiq. Sebab: Bani Mustholiq merencanakan menyerang Madinah bersama sekutunya. Lalu Nabi mendahului mereka dengan memberangkatkan 700 pasukan pejalan kaki dan 30 pasukan berkuda untuk menyerang mereka saat mereka lalai. Maka Nabi berhasil mengalahkan mereka dan menawan mereka, di antaranya Juwairiyah putri kepala sukunya.

Nabi memerdekakan Juwairiyah binti Al-Harits Rodhiyallahu ‘Anha dan menikahinya.

Sepulang dari perang Bani Mustholiq, orang-orang munafik menyebar berita bohong atas Aisyah  Rodhiyallahu ‘Anha dan Allah membebaskannya dengan surat An-Nur.

Syawwal:

Terjadi Perang Ahzab (Pasukan Gabungan). Sebab: keinginan kuat Quroisy dan musyrikin untuk menuntut balas dan melenyapkan Muslimin untuk selamanya. Mereka berkoalisi dengan suku-suku Arob dan melobi Yahudi Madinah untuk bergabung bersama mereka dan terkumpul 10.000 pasukan, sementara pasukan Muslimin 3.000 orang. Nabi membuat parit di depan kota sehingga pasukan Ahzab tidak mampu lewat, atas saran Salman Al-Farisi. Lalu Allah membinasakan mereka dengan angin hingga lari tunggang langgang meninggalkan medan peperangan.

Dzulqo’dah:

Terjadi Perang Bani Quroizhoh. Sebab: pengkhianatan mereka dengan membantu pasukan Al-Ahzab. Maka Nabi mengepung mereka dan berhasil mengalahkan mereka.

Dzulhijjah:

Sa’ad bin Mu’adz Rodhiyallahu ‘Anhu wafat.

Nabi mengadakan lomba lari kuda.

Terjadi gempa di Madinah.

Tahun Ke-6 Hijriyah

Terjadi 2 ghozwah: Bani Lihyan dan Hudaibiyyah.

Terjadi 16 sariyyah.

Muharrom:

Nabi mengambil Roihanah setelah masuk Islam sebagai sarori (budak simpanan). Ia tawanan dari Bani Quroizhoh. Ia bersama Nabi sampai wafat pada tahun 10 H.

Romadhon:

Terjadi kekeringan yang parah lalu orang-orang meminta doa hujan kepada Nabi lalu beliau mendoakan dan turun hujan.

Dzulqo’dah:

Terjadi Sulhul Hudaibiyyah dan Baiat Ridhwan di bawah sebuah pohon. Sebab: Muslimin ke Makkah untuk umroh lalu dilarang Quroisy Makkah dan diadakan perjanjian genjatan di Hudaibiyyah. Di antara isi perjanjian tersebut, umroh Muslimin ditunda tahun depan. Para Sohabat berbaiat kepada Nabi di bawah sebuah pohon untuk berperang membala Nabi dengan harta dan jiwanya. Mereka semua dijamin Allah masuk Surga, berjumlah 1.400 orang.

Setelah pulang dari Hudaibiyyah, turun surat Al-Fath.

Turun kewajiban Haji.

Muslimah diharomkan atas suami mereka yang masih kafir.

Rosulullah mengirim surat kepada para raja mengajak mereka kepada Islam.

Terjadi gerhana matahari.

Turun ayat zhihar.

Tahun Ke-7 Hijriyah

Terjadi 3 ghozwah: Dziqord, Khoibar, Dzaturriqo.

Terjadi 8 sariyyah.

Muharrom:

Nabi mengembalikan Zainab binti Rosulillah kepada suaminya yang telah masuk Islam, Abul Ash bin Ar-Robi Rodhiyallahu ‘Anhu, dengan nikah pertama.

Terjadi perang Khoibar. Sebabnya: Yahudi Bani Quroizhoh melanggar perjanjian damai dan membantu pasukan Al-Ahzab serta menampakkan permusuhan kepada Muslimin. Nabi bersama 1.600 pasukan mengepung mereka selama 6 hari, dan pada hari ke-7 Ali bin Abi Tholib Rodhiyallahu ‘Anhu menaklukannya. Di antara tawanannya adalah Shofiyah binti Huyai yang masuk Islam dan dinikahi Nabi . Dalam perang ini, Nabi mengharamkan keledai piaraan dan nikah mut’ah.

Para Muhajirin Habasyah bersama orang-orang Yaman tiba atas Nabi .

Abu Huroiroh Rodhiyallahu ‘Anhu mendatangi Nabi dalam keadaan Muslim.

Nabi menikahi Ummu Habibah Rodhiyallahu ‘Anha.

Wanita Yahudi meracuni Nabi .

Nabi diberi hadiah budak wanita dari Raja Mesir Muqoiqis bernama Mariyah Al-Qibthiyyah dan lahir darinya Ibrohim bin Muhammad . Ibrohim meninggal dalam usia 18 bulan atau 1,5 tahun.

Sepulang dari Khoibar, Yahudi Fadak berdamai dengan Muslimin dengan menyerahkan setengah tanah Fadak untuk Nabi dan beliau menyerahkan penggarapan tanah kepada mereka sendiri dengan bagi hasil.

Yahudi Wadi Quro tidak mau tunduk sehingga diperangi Nabi lalu berhasil mengalahkan mereka dan Nabi membiarkan tanah untuk mereka dengan syarat bagi hasil dari hasil bumi.

Yahudi Taima ketakutan dan memilih berdamai dengan membayar jizyah (pajak).

Pada perpulangan dari Khoibar, Nabi dan para Sohabat bangun kesiangan hingga Sholat Subuh saat matahari telah terbit.

Terjadi Perang Dzaturriqo. Sebab: pengkhianatan suku-suku Nejd dan membunuh 70 utusan dakwah. Maka Nabi mengirim pasukan dan musuh melarikan diri karena takut sehingga tidak terjadi kontak senjata.

Turun ayat tayammum.

Sepulang dari Perang Dzaturriqo, Nabi membeli unta Jabir lalu membayar uangnya beserta mengembalikan untanya sebagai hadiah.

Dzulqo’dah:

Terjadi Umroh Qodho.

Nabi menikahi Maimunah binti Al-Harits Rodhiyallahu ‘Anha di Makkah.

Faidah: Pada tahun ini Rosulullah menikahi 3 wanita: Ummu Habibah, Shofiyyah, Maimunah.

Tahun Ke-8 Hijriyah

Terjadi 3 ghozwah: Fathu Makkah, Hunain, Thoif.

Terjadi 18 sariyyah dan yang terbesar adalah Perang Mu’tah.

Jumadal Ula:

Terjadi perang Mu’tah. Sebabnya karena utusan Nabi bernama Al-Harits bin Umair dibunuh oleh amir Syurohbil bin Amr Al-Ghossani yang dibawah Romawi. Maka Nabi mengirim 3.000 pasukan menuju Mu’tah dan disana mereka melawan 200.000 pasukan Romawi (1 banding 66). Panglima perang Zaid bin Haritsah gugur lalu dilanjutkan Ja’far bin Abi Tholib dan gugur lalu dilanjutkan Abdullah bin Rowahah dan gugur lalu dilanjutkan Singa Allah Kholid bin Walid dan Muslimin berhasil mundur ke Madinah dengan selamat.

Romadhon:

Terjadi Fat-hu Makkah. Sebabnya: Quroisy melanggar perjanjian damai. Maka Nabi memimpin 10.000 pasukan untuk menaklukan Makkah. Nabi memasuki Makkah lewat jalan atas dan Kholid bin Walid lewat jalan bawah. Nabi berhasil menguasai Makkah tanpa perlawanan. Nabi memaafkan Quroisy dan banyak orang yang masuk Islam.

Syawwal:

Terjadi perang Hunain. Sebabnya: kabilah Tsaqif dan Hawazin serta kabilah-kabilah lain ingin memerangi Muslimin sebelum memerangi mereka. Maka Nabi memimpin 12.000 pasukan menuju Hunain (lembah dekat Thoif) dan memenangkan peperangan, dari sebelumnya mundur kalah, seperti yang Allah ceritakan dalam At-Taubah: 25-26.

Terjadi perang Thoif. Sebabnya: sebagian pasukan Hunain kabur ke Thoif dan bersembunyi di bentengnya. Nabi mengepung mereka selama 18 hari lalu meninggalkan mereka dan mendoakan hidayah atas mereka. Lalu mereka datang sebagai Muslimin kepada Nabi .

Tahun Ke-9 Hijriyah

Terjadi 1 ghozwah: Tabuk. Ini perang terakhir yang diikuti Nabi .

Terjadi 11 sariyyah.

Rojab:

Terjadi Perang Tabuk. Sebabnya: Nabi mendengar kabar Romawi mengumpulkan pasukan di Syam untuk memerangi Muslimin Madinah. Maka Nabi memimpin 30.000 pasukan ke Tabuk, tempat berkumpulnya musuh di Syam. Di jalan menuju Tabuk, Nabi melewati sumur kaum Tsamud dan beliau melarang meminum airnya maupun berwudhu dengannya. Ketika tiba di Tabuk, tidak terjadi peperangan karena musuh tidak ada.

Nabi memerintahkan agar Masjid Dhiror dibakar, saat perjalanan pulang dari Tabuk.

Diterimanya taubat Ka’ab bin Malik Rodhiyallahu ‘Anhu dan dua saudaranya yang tidak ikut Perang Tabuk.

Nabi sholat ghoib atas wafatnya Raja Habasyah Ash-ma’ah yang wafat di atas Islam.

Romadhon:

Tokoh besar munafikin Abdullah bin Ubai bin Salul meninggal dunia.

Dzulhijjah:

Rosulullah memerintahkan Abu Bakar Rodhiyallahu ‘Anhu untuk memimpin pergi Haji. Lalu mengirim Ali bin Abi Tholib Rodhiyallahu ‘Anhu menyusul ke Makkah untuk membacakan surat At-Taubah.

Ummu Kultsum Rodhiyallahu ‘Anha binti Rosulullah wafat, istri Utsman bin Affan Rodhiyallahu ‘Anhu.

Raja Persia dibunuh dan digantikan putrinya Būron lalu Nabi bersabda: “Tidak akan beruntung suatu kaum yang mengangkat perempuan sebagai pemimpin mereka.”

Tahun Ke-10 Hijriyah

Terjadi 4 sariyyah.

Romadhon:

Rosulullah biasa itikaf 10 hari dan khataman sekali. Tahun ini beliau itikaf 20 hari dan tadarrus Quran kepada Jibril dua kali khatam, karena beliau mengira ini Romadhon terakhir.

Dzulhijjah:

Nabi melakukan Haji pertama sekaligus yang terakhir yang dikenal sebagai Haji Wada (Haji Perpisahan).

Di hari Arofah (9 Dzulhijjah) turun ayat Al-Maidah ayat 3 tentang kesempurnaan Islam. Beliau berkhutbah di tengah lautan manusia mengajari berbagai syariat Islam.

Ibrohim bin Muhammad wafat dalam usia 1,5 tahun pada hari gerhana matahari. Nabi mengadakan Sholat Kusuf (Gerhana) dan berkhutbah bahwa gerhana tidak terjadi karena kematian orang tertentu tetapi salah satu tanda kebesaran Allah untuk menakuti manusia agar mereka kembali kepada-Nya dengan istighfar, sholat, berdzikir, berdoa, bersedekah.

Nabi mengutus Abu Musa dan Mu’adz bin Jabal untuk berdakwah ke Yaman.

Tahun Ke-11 Hijriyah

Muharrom:

Muncul Al-Aswad Al-Ansi di Yaman yang mengaku nabi. Ia diikuti suku Najron dan penduduk Shon’a.

Utusan An-Nakho dari Yaman datang untuk menyatakan Islam. Mereka adalah utusan terakhir sebelum wafatnya Nabi .

Shofar:

Nabi mengirim sariyyah (pasukan) yang dipimpin Usamah bin Zaid untuk memerangi Syam yang diduduki Romawi. Ini sariyyah terakhir yang dikirim Rosulullah sebelum wafat.

Nabi pergi ke Uhud untuk mendoakan syuhada perang Uhud seakan menyampaikan perpisahan.

Nabi pergi di malam hari ke pekuburan Baqi mendoakan mereka dan seakan menyampaikan perpisahan.

Di akhir Shofar beliau mulai sakit.

Robiul Awwal:

Saat mabit di Maimunah Rodhiyallahu ‘Anha, sakit beliau semakin parah lalu mengumpulkan semua istrinya dan meminta izin kepada mereka untuk dirawat di rumah Aisyah Rodhiyallahu ‘Anha dan mereka mengizinkannya.

Lima hari sebelum wafat, beliau berpesan tiga hal penting: menyebut keutamaan Abu Bakar Ash-Shiddiq Rodhiyallahu ‘Anhu, berpesan agar berbuat baik kepada Anshor, ancaman menjadikan kuburan Nabi sebagai Masjid.

Nabi menunjuk Abu Bakar Rodhiyallahu ‘Anhu menjadi imam sholat dan mengimami manusia selama tiga hari.

Nabi mengimami manusia sambil duduk sementara mereka berdiri.

Sehari sebelum wafat, Al-Aswad Al-Ansi dibunuh Fairuz Ad-Dailami Rodhiyallahu ‘Anhu. Nabi mengabarkan berita gembira itu kepada manusia sebelum berita itu sampai kepada mereka.

Nabi wafat pada hari Senin tanggal 12 Robiul Awwal pada siang hari setelah Zhuhur.

Di hari itu, manusia membaiat Abu Bakar Rodhiyallahu ‘Anhu sebagai kholifah.

Pada hari Selasa sore atau malam Rabu, Nabi dikuburkan di kamar Aisyah Rodhiyallahu ‘Anha. Nabi dimandikan dan dikafani dengan tiga lembar kain putih tanpa baju dan sarung.[]

Mungkin kamu tertarik baca ini!

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url