Siroh Nabawi (3): Dari Hijroh Sampai Wafat
SETELAH HIJROH
Setelah hijroh adalah
masa dakwah di Madinah, yakni selama 10 tahun, dari Robiul Awwal tahun ke-1
sampai Robiul Awwal tahun ke-11 sehingga totalnya 10 tahun.
Faidah: An-Nawawi Rohimahullah berkata: Al-Hakim
Abu Ahmad gurunya Al-Hakim Abu Abdillah berkata: “Nabi ﷺ dilahirkan hari Senin, diangkat jadi Nabi
hari Senin, berangkat hijroh dari Makkah hari Senin, sampai di Madinah hari
Senin, wafat hari Senin.”
Selama 10 tahun ini,
hidup Nabi ﷺ dan
para Sohabatnya penuh peperangan baik ghozwah maupun sariyyah,
baik bertemu musuh atau tidak. Ghozwah adalah peperangan yang dipimpin
langsung Nabi ﷺ,
sementara sariyyah adalah pasukan yang dikirim dan Nabi ﷺ tidak ikut serta.
Dr. Wahid berpendapat: ghozwah
27 kali dan sariyyah 73 kali. Dalam bukunya disebutkan nama-nama
peperangan tersebut beserta tahunnya.
Syaikh Khudori Bik Rohimahullah
berpendapat: ghozwah 27 kali dan sariyyah 47 kali.
An-Nawawi Rohimahullah
berkata: pendapat yang masyhur ghozwah 25 kali, ini pendapat Musa bin
Uqbah, Muhammad bin Ishaq, Abu Mu’syir. Ada pendapat lain: 27 kali.
Muhammad bin Sa’ad Rohimahullah
berpendapat: ulama sepakat ghozwah sebanyak 27 kali dan sariyyah
56 kali. Lalu beliau menyebutkan satu per satu sesuai waktunya.
Jabir bin Abdillah Rodhiyallahu
‘Anhuma berkata: “Aku ikut berperang bersama Rosulullah ﷺ sebanyak 19 kali. Aku tidak ikut
Perang Badar dan Uhud karena ayahku melarangku. Ketika beliau wafat, aku tidak
pernah absen berperang bersama Nabi ﷺ.” (HR. Muslim no. 1813)
Maka jumlah ghozwah
menurut perhitungan Jabir adalah 21 kali atau sekitar itu. Perbedaan jumlah,
ada kemungkinan karena satu ghozwah dinamai banyak nama karena terjadi
beberapa kali di satu tempat atau semisalnya.
Adapun kami mengambil
pendapat Dr. Wahid Bali dan akan disebutkan jumlah ghozwah pada tiap
tahun tanpa dirinci agar memudahkan pembaca mengingat peristiwa tiap satuan
hijriyah.
Faidah: perang terbesar dalam kenabian adalah Badar (2
H), Uhud (3 H), Al-Ahzab (5 H), Mu’tah (8 H), Fathu Makkah (8 H), Hunain (8 H),
Tabuk (9 H).
Adapun perang suku adalah
Bani Qoinuqo (1 H), Bani An-Nadhir (4 H), Bani Al-Mustholiq (5 H), Bani
Quroizhoh (5 H), Perang Khoibar (7 H).
Bani Qoinuqo, Bani
An-Nadhir, dan Bani Quroizhoh adalah 3 kabilah Yahudi terbesar.
Faidah: Ibnu Taimiyyah Rohimahullah berkata:
“Tidak diketahui Nabi ﷺ ikut
terjun berperang dalam ghozwah selain Uhud dan tidak membunuh dalam
perang selain satu orang yaitu Ubai bin Kholaf dalam Uhud.”
Tahun Ke-1
Hijriyah
Terjadi 3 sariyyah,
dan sariyyah Hamzah bin Abdul Muth-tholib Rodhiyallahu ‘Anhu ke
Saiful Bahri adalah pasukan pertama yang dikirim Rosulullah ﷺ.
Setelah di Madinah, Allah
mengizinkan Muslimin berperang untuk membela diri atau mengambil hak. Allah Subhanahu
wa Ta’ala berfirman:
Robiul Awwal:
Nabi ﷺ tiba di Quba bersama Abu Bakar
Ash-Shiddiq Rodhiyallahu ‘Anhu dan membangun Masjid Quba.
Beliau melanjutkan
perjalanannya dan mengadakan sholat Jumat di jalan di perkampungan Bani Salim.
Ia sholat Jumat khutbah pertama dalam Islam.
Saat tiba di Madinah,
beliau menginap di rumah Abu Ayyub Al-Anshori Rodhiyallahu ‘Anhu lalu
membangun Masjid Nabawi dan hujurot (kamar-kamar untuk istri-istri).
Pendeta Yahudi Abdullah
bin Salam masuk Islam.
Nabi ﷺ mengirim Zaid bin Haritsah dan
Abu Rofi untuk menjemput putri-putri (Ruqoyyah, Ummul Kultsum, Fathimah) dan istrinya
(Saudah) di Makkah kecuali Zainab binti Rosulullah ﷺ.
Keluarga Abu Bakar Rodhiyallahu
‘Anhu berhijroh.
Robiul Akhir:
Sholat mukim ditambah dua
rokaat, yang awalnya sholat safar dan mukim dua rokaat.
Lahir Abdullah bin
Az-Zubair, anak yang pertama lahir dari Muhajirin.
Lahir An-Nu’man bin
Basyir, anak pertama yang lahir dari Anshor.
Nabi ﷺ mengadakan perjanjian dengan
Yahudi Madinah.
Syawwal:
Nab ﷺ serumah dengan Aisyah Rodhiyallahu ‘Anha.
Nabi ﷺ mempersaudarakan antara
Muhajirin dan Anshor.
Tahun Ke-2
Hijriyah
Terjadi 8 ghozwah:
Al-Abwa —perang pertama yang dipimpin Rosulullah ﷺ—, Buwath, Safawan, Al-Usyairoh, Badar,
Al-Kudr, Bani Qoinuqo, As-Sawiq.
Terjadi 4 sariyyah.
Rojab/Sya’ban:
Pemindakan qiblat dari
Baitul Maqdis ke Ka’bah.
Sya’ban:
Diwajibkan puasa
Romadhon.
Romadhon:
Pada tanggal 17 Romadhon,
terjadi Perang Badar. Sebab: ingin menghadang kafilah dagang Quroisy dari Syam
yang melewati Madinah. Nabi ﷺ hendak mengambil bawaan mereka sebagai ganti harta Muhajirin
yang disita mereka di Makkah. Ternyata Quroisy Makkah mengirim pasukan hingga
313 Muslimin menghadapi 1.000 orang kafir. Allah memenangkan Muslimin.
Diwajibkan Zakat Fithri.
Ruqoyyah bintu Rosulillah
ﷺ wafat
setelah perpulangan pasukan Badar.
Syawwal:
Dilaksanakan Sholat Idul
Fithri pertama kali dalam Islam.
Zainab bintu Rosulullah ﷺ hijroh ke Madinah.
Ali bin Abi Tholib Rodhiyallahu
‘Anhu menikahi Fathimah binti Rosulullah ﷺ.
Yahudi Bani Qoinuqo
melanggar perjanjian damai maka Nabi ﷺ mengepung mereka dan mengusir mereka dari
Madinah.
Utsman bin Mazh’un Rodhiyallahu
‘Anhu wafat dan dikuburkan di Baqi. Ia orang pertama yang wafat di Madinah
dari Muhajirin.
Dzulhijjah:
Nabi ﷺ berqurban 2 ekor kambing pada
hari Qurban.
Tahun Ke-3
Hijriyah
Terjadi 4 ghozwah:
Dzi Amarr, Al-Furu’, Uhud, Hamrotul Asad.
Terjadi 2 sariyyah.
Robiul Awwal:
Utsman bin Affan Rodhiyallahu
‘Anhu menikahi Ummu Kultsum binti Rosulillah ﷺ setelah wafat saudarinya Ruqoyyah dan satu
rumah pada Jumadal Akhiroh.
Sya’ban:
Rosulullah ﷺ menikahi Hafshoh binti Umar Rodhiyallahu
‘Anhuma.
Romadhon:
Rosulullah ﷺ menikahi Zainab binti Khuzaimah
Ummul Masakin Rodhiyallahu ‘Anha.
Hasan bin Ali Rodhiyallahu
‘Anhuma lahir.
Syawwal:
Terjadi Perang Uhud.
Sebab: menuntut balas atas kekalahan Quroisy pada Badar. Abu Sufyan mengirim
3.000 pasukan yang dibagi 2 kelompok: sayap kanan dipimpin Kholid bin Walid dan
sayap kiri dipimpin Ikrimah bin Abu Jahal. Sementara pasukan Muslimin berjumlah
700 orang: 650 pasukan berkuda dan jalan kaki, dan 50 pemanah. Kholid berhasil
mengalahkan Muslimin dan Nabi ﷺ terluka sampai berdarah wajahnya.
Rosulullah ﷺ menikahi Zainab binti Jahsy Rodhiyallahu
‘Anha lewat perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Di pagi harinya, turun
ayat hijab.
Turun ayat keharoman
khomr.
Faidah: Pada tahun ini Rosulullah ﷺ menikahi 3 wanita: Hafshoh dan
dua Zainab.
Tahun Ke-4
Hijriyah
Terjadi 2 ghozwah:
Bani An-Nadhir dan Badar II.
Terjadi 5 sariyyah.
Robiul Awwal:
Yahudi Bani An-Nadhir
melanggar perjanjian maka Nabi ﷺ mengepung mereka dan mengusirnya dari
Madinah.
Jumadal Ula:
Abdullah bin Utsman bin
Affan Rodhiyallahu ‘Anhuma dari Ruqoyyah binti Rosulillah ﷺ wafat, dalam usia 6 tahun.
Sya’ban:
Al-Husain bin Ali bin Abi
Tholib Rodhiyallahu ‘Anhuma lahir.
Syawwal:
Rosulullah ﷺ menikahi Ummu Salamah Rodhiyallahu
‘Anha.
Rosulullah ﷺ memerintahkan Zaid bin Tsabit Rodhiyallahu
‘Anhu untuk mempelajari bahasa Yahudi dan berhasil mempelajarinya dalam 15
hari.
Rosulullah ﷺ merajam seorang lelaki Yahudi
dan wanita Yahudi.
Tahun Ke-5
Hijriyah
Terjadi 4 ghozwah:
Daumatul Jandal, Bani Al-Mustholiq, Al-Ahzab, Bani Quroizhoh.
Terjadi 1 sariyyah.
Sya’ban:
Rosulullah ﷺ memerangi Bani Mustholiq. Sebab:
Bani Mustholiq merencanakan menyerang Madinah bersama sekutunya. Lalu Nabi ﷺ mendahului mereka dengan
memberangkatkan 700 pasukan pejalan kaki dan 30 pasukan berkuda untuk menyerang
mereka saat mereka lalai. Maka Nabi ﷺ berhasil mengalahkan mereka dan menawan
mereka, di antaranya Juwairiyah putri kepala sukunya.
Nabi ﷺ memerdekakan Juwairiyah binti
Al-Harits Rodhiyallahu ‘Anha dan menikahinya.
Sepulang dari perang Bani
Mustholiq, orang-orang munafik menyebar berita bohong atas Aisyah Rodhiyallahu ‘Anha dan Allah
membebaskannya dengan surat An-Nur.
Syawwal:
Terjadi Perang Ahzab
(Pasukan Gabungan). Sebab: keinginan kuat Quroisy dan musyrikin untuk menuntut
balas dan melenyapkan Muslimin untuk selamanya. Mereka berkoalisi dengan
suku-suku Arob dan melobi Yahudi Madinah untuk bergabung bersama mereka dan
terkumpul 10.000 pasukan, sementara pasukan Muslimin 3.000 orang. Nabi ﷺ membuat parit di depan kota
sehingga pasukan Ahzab tidak mampu lewat, atas saran Salman Al-Farisi. Lalu
Allah membinasakan mereka dengan angin hingga lari tunggang langgang
meninggalkan medan peperangan.
Dzulqo’dah:
Terjadi Perang Bani
Quroizhoh. Sebab: pengkhianatan mereka dengan membantu pasukan Al-Ahzab. Maka
Nabi ﷺ
mengepung mereka dan berhasil mengalahkan mereka.
Dzulhijjah:
Sa’ad bin Mu’adz Rodhiyallahu
‘Anhu wafat.
Nabi ﷺ mengadakan lomba lari kuda.
Terjadi gempa di Madinah.
Tahun Ke-6
Hijriyah
Terjadi 2 ghozwah:
Bani Lihyan dan Hudaibiyyah.
Terjadi 16 sariyyah.
Muharrom:
Nabi ﷺ mengambil Roihanah setelah masuk
Islam sebagai sarori (budak simpanan). Ia tawanan dari Bani Quroizhoh.
Ia bersama Nabi ﷺ sampai
wafat pada tahun 10 H.
Romadhon:
Terjadi kekeringan yang
parah lalu orang-orang meminta doa hujan kepada Nabi ﷺ lalu beliau mendoakan dan turun hujan.
Dzulqo’dah:
Terjadi Sulhul
Hudaibiyyah dan Baiat Ridhwan di bawah sebuah pohon. Sebab: Muslimin ke Makkah
untuk umroh lalu dilarang Quroisy Makkah dan diadakan perjanjian genjatan di
Hudaibiyyah. Di antara isi perjanjian tersebut, umroh Muslimin ditunda tahun
depan. Para Sohabat berbaiat kepada Nabi ﷺ di bawah sebuah pohon untuk berperang
membala Nabi ﷺ dengan
harta dan jiwanya. Mereka semua dijamin Allah masuk Surga, berjumlah 1.400
orang.
Setelah pulang dari
Hudaibiyyah, turun surat Al-Fath.
Turun kewajiban Haji.
Muslimah diharomkan atas
suami mereka yang masih kafir.
Rosulullah ﷺ mengirim surat kepada para raja
mengajak mereka kepada Islam.
Terjadi gerhana matahari.
Turun ayat zhihar.
Tahun Ke-7
Hijriyah
Terjadi 3 ghozwah:
Dziqord, Khoibar, Dzaturriqo.
Terjadi 8 sariyyah.
Muharrom:
Nabi ﷺ mengembalikan Zainab binti
Rosulillah ﷺ kepada
suaminya yang telah masuk Islam, Abul Ash bin Ar-Robi Rodhiyallahu ‘Anhu,
dengan nikah pertama.
Terjadi perang Khoibar.
Sebabnya: Yahudi Bani Quroizhoh melanggar perjanjian damai dan membantu pasukan
Al-Ahzab serta menampakkan permusuhan kepada Muslimin. Nabi ﷺ bersama 1.600 pasukan mengepung mereka selama 6
hari, dan pada hari ke-7 Ali bin Abi Tholib Rodhiyallahu ‘Anhu
menaklukannya. Di antara tawanannya adalah Shofiyah binti Huyai yang masuk
Islam dan dinikahi Nabi ﷺ. Dalam perang ini, Nabi ﷺ mengharamkan keledai piaraan dan nikah
mut’ah.
Para Muhajirin Habasyah
bersama orang-orang Yaman tiba atas Nabi ﷺ.
Abu Huroiroh Rodhiyallahu
‘Anhu mendatangi Nabi ﷺ dalam keadaan Muslim.
Nabi ﷺ menikahi Ummu Habibah Rodhiyallahu
‘Anha.
Wanita Yahudi meracuni
Nabi ﷺ.
Nabi ﷺ diberi hadiah budak wanita dari
Raja Mesir Muqoiqis bernama Mariyah Al-Qibthiyyah dan lahir darinya Ibrohim bin
Muhammad ﷺ.
Ibrohim meninggal dalam usia 18 bulan atau 1,5 tahun.
Sepulang dari Khoibar,
Yahudi Fadak berdamai dengan Muslimin dengan menyerahkan setengah tanah Fadak
untuk Nabi ﷺ dan
beliau menyerahkan penggarapan tanah kepada mereka sendiri dengan bagi hasil.
Yahudi Wadi Quro tidak
mau tunduk sehingga diperangi Nabi ﷺ lalu berhasil mengalahkan mereka dan Nabi ﷺ membiarkan tanah untuk mereka
dengan syarat bagi hasil dari hasil bumi.
Yahudi Taima ketakutan
dan memilih berdamai dengan membayar jizyah (pajak).
Pada perpulangan dari
Khoibar, Nabi ﷺ dan
para Sohabat bangun kesiangan hingga Sholat Subuh saat matahari telah terbit.
Terjadi Perang Dzaturriqo.
Sebab: pengkhianatan suku-suku Nejd dan membunuh 70 utusan dakwah. Maka Nabi ﷺ mengirim pasukan dan musuh
melarikan diri karena takut sehingga tidak terjadi kontak senjata.
Turun ayat tayammum.
Sepulang dari Perang
Dzaturriqo, Nabi ﷺ membeli
unta Jabir lalu membayar uangnya beserta mengembalikan untanya sebagai hadiah.
Dzulqo’dah:
Terjadi Umroh Qodho.
Nabi ﷺ menikahi Maimunah binti
Al-Harits Rodhiyallahu ‘Anha di Makkah.
Faidah: Pada tahun ini Rosulullah ﷺ menikahi 3 wanita: Ummu Habibah,
Shofiyyah, Maimunah.
Tahun Ke-8
Hijriyah
Terjadi 3 ghozwah:
Fathu Makkah, Hunain, Thoif.
Terjadi 18 sariyyah
dan yang terbesar adalah Perang Mu’tah.
Jumadal Ula:
Terjadi perang Mu’tah.
Sebabnya karena utusan Nabi ﷺ bernama Al-Harits bin Umair dibunuh oleh amir Syurohbil bin Amr
Al-Ghossani yang dibawah Romawi. Maka Nabi ﷺ mengirim 3.000 pasukan menuju Mu’tah dan
disana mereka melawan 200.000 pasukan Romawi (1 banding 66). Panglima perang
Zaid bin Haritsah gugur lalu dilanjutkan Ja’far bin Abi Tholib dan gugur lalu
dilanjutkan Abdullah bin Rowahah dan gugur lalu dilanjutkan Singa Allah Kholid
bin Walid dan Muslimin berhasil mundur ke Madinah dengan selamat.
Romadhon:
Terjadi Fat-hu Makkah.
Sebabnya: Quroisy melanggar perjanjian damai. Maka Nabi ﷺ memimpin 10.000 pasukan untuk
menaklukan Makkah. Nabi ﷺ memasuki Makkah lewat jalan atas dan Kholid bin Walid lewat
jalan bawah. Nabi ﷺ
berhasil menguasai Makkah tanpa perlawanan. Nabi ﷺ memaafkan Quroisy dan banyak orang yang
masuk Islam.
Syawwal:
Terjadi perang Hunain.
Sebabnya: kabilah Tsaqif dan Hawazin serta kabilah-kabilah lain ingin memerangi
Muslimin sebelum memerangi mereka. Maka Nabi ﷺ memimpin 12.000 pasukan menuju Hunain
(lembah dekat Thoif) dan memenangkan peperangan, dari sebelumnya mundur kalah,
seperti yang Allah ceritakan dalam At-Taubah: 25-26.
Terjadi perang Thoif.
Sebabnya: sebagian pasukan Hunain kabur ke Thoif dan bersembunyi di bentengnya.
Nabi ﷺ
mengepung mereka selama 18 hari lalu meninggalkan mereka dan mendoakan hidayah
atas mereka. Lalu mereka datang sebagai Muslimin kepada Nabi ﷺ.
Tahun Ke-9
Hijriyah
Terjadi 1 ghozwah:
Tabuk. Ini perang terakhir yang diikuti Nabi ﷺ.
Terjadi 11 sariyyah.
Rojab:
Terjadi Perang Tabuk.
Sebabnya: Nabi ﷺ
mendengar kabar Romawi mengumpulkan pasukan di Syam untuk memerangi Muslimin
Madinah. Maka Nabi ﷺ
memimpin 30.000 pasukan ke Tabuk, tempat berkumpulnya musuh di Syam. Di jalan
menuju Tabuk, Nabi ﷺ
melewati sumur kaum Tsamud dan beliau melarang meminum airnya maupun berwudhu
dengannya. Ketika tiba di Tabuk, tidak terjadi peperangan karena musuh tidak
ada.
Nabi ﷺ memerintahkan agar Masjid Dhiror
dibakar, saat perjalanan pulang dari Tabuk.
Diterimanya taubat Ka’ab
bin Malik Rodhiyallahu ‘Anhu dan dua saudaranya yang tidak ikut Perang
Tabuk.
Nabi ﷺ sholat ghoib atas wafatnya Raja
Habasyah Ash-ma’ah yang wafat di atas Islam.
Romadhon:
Tokoh besar munafikin
Abdullah bin Ubai bin Salul meninggal dunia.
Dzulhijjah:
Rosulullah ﷺ memerintahkan Abu Bakar Rodhiyallahu
‘Anhu untuk memimpin pergi Haji. Lalu mengirim Ali bin Abi Tholib Rodhiyallahu
‘Anhu menyusul ke Makkah untuk membacakan surat At-Taubah.
Ummu Kultsum Rodhiyallahu
‘Anha binti Rosulullah ﷺ wafat, istri Utsman bin Affan Rodhiyallahu ‘Anhu.
Raja Persia dibunuh dan
digantikan putrinya Būron lalu Nabi ﷺ bersabda: “Tidak akan beruntung suatu kaum
yang mengangkat perempuan sebagai pemimpin mereka.”
Tahun Ke-10
Hijriyah
Terjadi 4 sariyyah.
Romadhon:
Rosulullah ﷺ biasa itikaf 10 hari dan
khataman sekali. Tahun ini beliau itikaf 20 hari dan tadarrus Quran kepada
Jibril dua kali khatam, karena beliau mengira ini Romadhon terakhir.
Dzulhijjah:
Nabi ﷺ melakukan Haji pertama sekaligus
yang terakhir yang dikenal sebagai Haji Wada (Haji Perpisahan).
Di hari Arofah (9
Dzulhijjah) turun ayat Al-Maidah ayat 3 tentang kesempurnaan Islam. Beliau
berkhutbah di tengah lautan manusia mengajari berbagai syariat Islam.
Ibrohim bin Muhammad ﷺ wafat dalam usia 1,5 tahun pada
hari gerhana matahari. Nabi ﷺ mengadakan Sholat Kusuf (Gerhana) dan berkhutbah bahwa gerhana tidak
terjadi karena kematian orang tertentu tetapi salah satu tanda kebesaran Allah
untuk menakuti manusia agar mereka kembali kepada-Nya dengan istighfar, sholat,
berdzikir, berdoa, bersedekah.
Nabi ﷺ mengutus Abu Musa dan Mu’adz bin
Jabal untuk berdakwah ke Yaman.
Tahun Ke-11
Hijriyah
Muharrom:
Muncul Al-Aswad Al-Ansi
di Yaman yang mengaku nabi. Ia diikuti suku Najron dan penduduk Shon’a.
Utusan An-Nakho dari
Yaman datang untuk menyatakan Islam. Mereka adalah utusan terakhir sebelum
wafatnya Nabi ﷺ.
Shofar:
Nabi ﷺ mengirim sariyyah
(pasukan) yang dipimpin Usamah bin Zaid untuk memerangi Syam yang diduduki
Romawi. Ini sariyyah terakhir yang dikirim Rosulullah ﷺ sebelum wafat.
Nabi ﷺ pergi ke Uhud untuk mendoakan
syuhada perang Uhud seakan menyampaikan perpisahan.
Nabi ﷺ pergi di malam hari ke pekuburan
Baqi mendoakan mereka dan seakan menyampaikan perpisahan.
Di akhir Shofar beliau
mulai sakit.
Robiul Awwal:
Saat mabit di Maimunah Rodhiyallahu
‘Anha, sakit beliau semakin parah lalu mengumpulkan semua istrinya dan
meminta izin kepada mereka untuk dirawat di rumah Aisyah Rodhiyallahu ‘Anha
dan mereka mengizinkannya.
Lima hari sebelum wafat,
beliau berpesan tiga hal penting: menyebut keutamaan Abu Bakar Ash-Shiddiq Rodhiyallahu
‘Anhu, berpesan agar berbuat baik kepada Anshor, ancaman menjadikan kuburan
Nabi sebagai Masjid.
Nabi ﷺ menunjuk Abu Bakar Rodhiyallahu
‘Anhu menjadi imam sholat dan mengimami manusia selama tiga hari.
Nabi ﷺ mengimami manusia sambil duduk
sementara mereka berdiri.
Sehari sebelum wafat,
Al-Aswad Al-Ansi dibunuh Fairuz Ad-Dailami Rodhiyallahu ‘Anhu. Nabi ﷺ mengabarkan berita gembira itu
kepada manusia sebelum berita itu sampai kepada mereka.
Nabi ﷺ wafat pada hari Senin tanggal 12
Robiul Awwal pada siang hari setelah Zhuhur.
Di hari itu, manusia
membaiat Abu Bakar Rodhiyallahu ‘Anhu sebagai kholifah.
Pada hari Selasa sore atau
malam Rabu, Nabi ﷺ
dikuburkan di kamar Aisyah Rodhiyallahu ‘Anha. Nabi ﷺ dimandikan dan dikafani dengan
tiga lembar kain putih tanpa baju dan sarung.[]