Biografi Imam Ibnu Majah
Biografi Imam Ibnu Majah
1.
Nasab Ibnu Majah
Dia seorang hafizh, hujjah,
mufassir, Abu Abdillah Muhammad bin Yazid bin Majah Al-Qozwini, penyusun As-Sunan,
At-Tafsir, dan At-Tarikh. Dilahirkan tahun 209 H.
2.
Gurunya
Gurunya yang terkenal adalah Abu Bakar Ibnu Abi Syaibah penyusun Mushannaf
Ibnu Abi Syaibah, Abu Khaitsamah, dan Abu Zur’ah Ar-Rozi.
Ibnu Majah adalah seorang hafizh,
jujur, luas ilmunya, sementara kitab Sunannya turun martabatnya dari
kitab Sunan yang lima karena di dalamnya terdapat hadits-hadits mungkar dan
palsu.
Abu Ya’la Al-Khalili berkata: “Dia
tsiqoh dan orang besar, orang yang disepakati, hujjah, memiliki pengetahuan
yang mendalam dalam hadits dan hafalan, rihlah ke Kufah dan Bashroh,
Makkah, Syam, Mesir, dan Roy
untuk menulis hadits.”[1]
Al-Hafizh Muhammad bin Thahir
berkata: “Abu Abdillah wafat pada hari Senin dan dikebumikan di hari Selasa di
hari kedelapan dari akhir Ramadhan. Ia dishalati dengan imam saudaranya, Abu
Bakar, dan penguburannya ditangani oleh dua saudaranya, Abu Bakar dan Abu
Abdillah, dan putranya bernama Abdullah.[2]
Dia meninggal di Ramadhan tahun
273 H dalam usia 64 tahun.
Menurut Adz-Dzahabi, Sunan Ibnu
Majah berisi 32 Kitab.
Abul Hasan Al-Qothon berkata:
“As-Sunan berisi 1500 bab dengan jumlah haditsnya sebanyak 4.000 hadits.”[3]
Yakni dengan pembulatan, seperti ucapan Aisyah bahwa usia Nabi ﷺ saat wafat adalah 60
tahun, yakni pembulatan karena usia wafat beliau 63 tahun.[4]
3. Sunan
Ibnu Majah
Kitab ini berisi 4.341 hadits
bersanad, 37 Kitab (Pembahasan Besar), dan 1.534 bab. Penulis memulai kitab ini
dengan Muqoddimah yang berisi bab-bab wajibnya mengikuti Nabi ﷺ,
meninggalkan bid’ah, dan kewajiban mengikuti para Salaf dan meninggalkan akal,
lalu dilanjutkan dengan menyebut keutamaan para Sahabat untuk menguatkan
kewajiban mengikuti Salaf. Setelah itu, penulis membahas fiqih dimulai dari
Thoharoh, Shalat, Puasa, Zakat lalu muamalah seperti Jual-Beli lalu pembahasan
penting lainnya seperti adab, fitnah, dan diakhiri dengan bab Zuhud. Maka kitab
ini menghimpun tiga bahasan besar, yaitu Aqidah, Ibadah, dan Sosial.
Penulis menyebutkan dalam kitabnya
ini hadits-hadits yang lemah dan mungkar. Hal ini yang menyebabkan kualitasnya
menurun menjadi nomor 6 dari enam kitab induk, yang secara berurutan adalah
Bukhori, Muslim, Abu Dawud,
Tirmidzi, An-Nasai, lalu Ibnu
Majah terakhir.
Penulis adalah seorang imam besar,
hafizh, dan pakar kritik hadits. Pencantuman hadits lemah dan palsu di kitabnya
tidak menurunkan derajat kepemimpinannya sebagai ahli hadits karena penulis
mencantumkan semua sanadnya, dan dikatakan: “Siapa yang menyebutkan sanadnya
kepadamu maka dia sudah membebaskan dirinya dari tanggungan.” Di antara sebab
dicantumkannya hadits lemah dan palsu yang jumlahnya paling banyak dibanding 5
kitab induk lainnya —meski demikian jumlahnya amat sedikit dibanding jumlah
keseluruhan hadits dalam kitabnya— adalah untuk menjelaskan masyhurnya hadits
tersebut dan penulis mencantumkannya dalam bab fadhoil.
Dari 4.000 hadits yang
dicantumkannya, 3.000 darinya sudah diriwayatkan oleh lima kitab induk,
sementara dia berkontribusi sekitar 1000 hadits lebih. Hanya saja dari yang
seribu ini, ada yang shohih, hasan, lemah, bahkan palsu. Syaikh Yahya bin Abdul
Aziz Al-Yahya merangkum Sunan Ibnu Majah sebagai zawaid (tambahan dari lima
kitab induk tanpa pengulangan) dan hanya mendapatkan sekitar 120 hadits shohih
yang tidak diriwayatkan oleh lima kitab induk lainnya.
4. Perbandingan
Kutub Sittah
Urutan kesenioran kelahiran
penyusun Kutubus Sittah
1.
Al-Bukhori
(lahir: 194 H)
2.
Abu Dawud
(lahir: 202 H)
3.
Muslim
(lahir: 204 H)
4.
At-Tirmidzi
(lahir: 209 H)
5.
Ibnu Majah
(lahir: 209 H)
6.
An-Nasai
(lahir: 215 H)
Urutan kesenioran wafat:
1.
Al-Bukhori
(wafat: 256 H)
2.
Muslim
(wafat: 261 H)
3.
Ibnu Majah
(wafat: 273 H)
4.
Abu Dawud
(wafat: 275 H)
5.
At-Tirmidzi
(wafat: 279 H)
6.
An-Nasai
(wafat: 303 H)
Urutan kesenioran usia:
1.
An-Nasai
(usia: 88 tahun)
2.
Abu Dawud
(usia: 73 tahun)
3.
At-Tirmidzi
(usia: 70 tahun)
4.
Ibnu Majah
(usia: 64 tahun)
5.
Al-Bukhori
(usia: 62 tahun)
6.
Muslim (usia:
57 tahun)
Referensi: Siyar
Alamin Nubala karya Adz-Dzahabi dan lain-lain.[]