Syam dan Palestina dalam Naungan Qur'an dan Sunnah

Syam dan Palestina dalam Naungan Qur'an dan Sunnah

Pendahuluan

Syam (الشام) adalah negeri di masa kenabian, yang sekarang membentang dari: Suriah, Lebanon, Yordania, dan Palestina. Sementara Damaskus adalah ibukota Suriah.

Palestina termasuk bagian yang utama dari Syam, karena di sana ada Baitul Maqdis atau Masjidil Aqsho.

1. Sumpah dengan Tin dan Zaitun

Yaitu buah yang banyak tumbuh di sekitar Palestina, tempat turunnya wahyu Injil kepada Isa ‘Alaihissalam. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

﴿وَالتِّينِ وَالزَّيْتُونِ (1) وَطُورِ سِينِينَ (2) وَهَذَا الْبَلَدِ الْأَمِينِ﴾

Demi Tin dan Zaitun (Palestina), demi Tursina (Mesir), demi Negeri yang aman ini (Makkah).” (QS. At-Tin: 1-3)

Yakni Allah Subhanahu wa Ta’ala bersumpah dengan negeri-negeri turunnya tiga wahyu terbaik (Injil, Taurot, Al-Quran) kepada 3 Nabi terbaik (Isa, Musa, Muhammad).

2. Negeri yang Diberkahi

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

﴿وَأَوْرَثْنَا الْقَوْمَ الَّذِينَ كَانُوا يُسْتَضْعَفُونَ مَشَارِقَ الْأَرْضِ وَمَغَارِبَهَا الَّتِي بَارَكْنَا فِيهَا﴾

Kami mewariskan kepada kaum yang tertindas bagian timur bumi dan bagian baratnya (yakni Syam) yang Kami berkahi.” (QS. Al-A’rof: 137)

Keberkahan Syam mencakup dua keberkahan: hissi (yang nampak) dan maknawi. Contoh hissi adalah melimpahnya buah-buahan, tanaman, dan air, yang merupakan faktor utama penunjang kebaikan jasmani. Contoh maknawi adalah tempat para Nabi hidup dan berdakwah menyebarkan Tauhid dan syariat, yang merupakan faktor penunjang kebaikan rohani.

3. Permulaan Peristiwa Isro

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

﴿سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ﴾

Mahasuci Allah yang telah memperjalankan (isro-mi’roj) hamba-Nya (Muhammad) di malam hari dari Masjidil Harom (Makkah) menuju Masjidil Aqsho (Palestina) yang Kami berkahi sekelilingnya, supaya Kami memperlihatkan kepadanya tanda-tanda kebesaran Kami. Allah Maha Mendengar dan Maha Melihat.” (QS. Al-Isro: 1)

4. Negeri Ibrohim dan Luth

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

﴿وَنَجَّيْنَاهُ وَلُوطًا إِلَى الْأَرْضِ الَّتِي بَارَكْنَا فِيهَا لِلْعَالَمِينَ﴾

Kami selamatkan Ibrohim dan Luth ke negeri yang Kami berkahi untuk seluruh manusia.” (QS. Al-Anbiya: 71)

5. Negeri Sulaiman

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

﴿وَلِسُلَيْمَانَ الرِّيحَ عَاصِفَةً تَجْرِي بِأَمْرِهِ إِلَى الْأَرْضِ الَّتِي بَارَكْنَا فِيهَا﴾

Sulaiman mendapatkan angin kencang yang berhembus dengan perintahnya menuju negeri yang Kami berkahi.” (QS. Al-Anbiya: 81)

Yakni angin yang menjadi kendaraannya, berhembus sangat cepat, untuk mengangkut dirinya dan orang-orang yang bersamanya, sesuai dengan perintahnya, menuju Baitul Maqdis yang diberkahi Allah.

6. Negeri Isa bin Maryam dan Ibunya

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

﴿وَجَعَلْنَا ابْنَ مَرْيَمَ وَأُمَّهُ آيَةً وَآوَيْنَاهُمَا إِلَى رَبْوَةٍ ذَاتِ قَرَارٍ وَمَعِينٍ﴾

Kami jadikan putra Maryam dan ibunya sebagai tanda (kebesaran Kami) dan Kami naungi keduanya menuju daerah yang tinggi, datar, dan banyak sumber airnya.” (QS. Al-Mukminun: 50)

7. Negeri yang Aman

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

﴿وَجَعَلْنَا بَيْنَهُمْ وَبَيْنَ الْقُرَى الَّتِي بَارَكْنَا فِيهَا قُرًى ظَاهِرَةً وَقَدَّرْنَا فِيهَا السَّيْرَ سِيرُوا فِيهَا لَيَالِيَ وَأَيَّامًا آمِنِينَ﴾

Kami jadikan antara mereka dengan negeri yang diberkahi (Syam) beberapa negeri yang nampak dan Kami mudahkan perjalanannya. Berjalanlah (safarlah) di malam maupun siang hari dengan aman.” (QS. Saba: 18)

Yakni kaum Saba di Yaman jika safar dagang atau lainnya menuju Syam yang diberkahi, mereka aman dari musuh maupun kelaparan dan dijadikan antara keduanya beberapa daerah yang saling bersambung dan nampak, yang memudahkan dalam safar.

8. Negeri yang Dijanjikan

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

﴿يَاقَوْمِ ادْخُلُوا الْأَرْضَ الْمُقَدَّسَةَ الَّتِي كَتَبَ اللَّهُ لَكُمْ وَلَا تَرْتَدُّوا عَلَى أَدْبَارِكُمْ فَتَنْقَلِبُوا خَاسِرِينَ﴾

Hai kaumku, masuklah ke negeri yang disucikan yang telah Allah tetapkan atas kalian, dan jangan  mundur ke belakang yang menyebabkan kalian merugi.” (QS. Al-Maidah: 21)

9. Qiblat Pertama Muslimin

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

﴿وَمَا جَعَلْنَا الْقِبْلَةَ الَّتِي كُنْتَ عَلَيْهَا إِلَّا لِنَعْلَمَ مَنْ يَتَّبِعُ الرَّسُولَ مِمَّنْ يَنْقَلِبُ عَلَى عَقِبَيْهِ﴾

Tidaklah Kami menjadikan qiblat yang pertama dulu (Baitul Maqdis) kecuali agar Kami menampakkan orang yang mengikuti Rosul dari orang yang murtad.” (QS. Al-Baqoroh: 143)

Yakni Allah menguji manusia, apakah ia mengikuti Rosul atau mengikuti hawa nafsu. Dulu Yahudi yang masuk Islam merasa senang tetap berqiblat ke Baitul Maqdis lalu apakah ia tetap senang mengikuti perintah Rosul berqiblat ke Ka’bah?

10. Didoakan Nabi

Ibnu Umar Rodhiyallahu ‘Anhuma berkata, Nabi bersabda:

«اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي شَأْمِنَا، اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي يَمَنِنَا» قَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ، وَفِي نَجْدِنَا؟ قَالَ: «اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي شَأْمِنَا، اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي يَمَنِنَا» قَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ، وَفِي نَجْدِنَا؟ فَأَظُنُّهُ قَالَ فِي الثَّالِثَةِ: «هُنَاكَ الزَّلاَزِلُ وَالفِتَنُ، وَبِهَا يَطْلُعُ قَرْنُ الشَّيْطَانِ»

Ya Allah, berkahi Syam. Ya Allah, berkahi Yaman.” Mereka berkata: “Wahai Rosulullah, doakan juga Iroq (Irak).” Beliau berdoa: “Ya Allah, berkahi Syam. Ya Allah, berkahi Yaman.” Mereka berkata: “Wahai Rosulullah, doakan juga Iroq (Irak).” Pada kali ketiga, beliau bersabda: “Di sana (Irak) terjadi banyak kekacauan dan fitnah (ujian), dan disana muncul tanduk setan.” (HR. Al-Bukhori no. 7094)

Yakni Syam dan Yaman adalah negeri yang penduduknya dijaga agamanya, sementara kesesatan banyak muncul dari Irak.

11. Sayap Malaikat Terbentang

Zaid bin Tsabit Rodhiyallahu ‘Anhu berkata: Rosulullah bersabda:

«طُوبَى لِلشَّامِ»، فَقُلْنَا: لِأَيٍّ ذَلِكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ: «لِأَنَّ مَلَائِكَةَ الرَّحْمَنِ بَاسِطَةٌ أَجْنِحَتَهَا عَلَيْهَا»

Beruntung penduduk Syam.” Kami bertanya: “Karena apa wahai Rosulullah?” Jawab beliau: “Karena para Malaikat Ar-Rohman membentangkan sayap-sayangnya di atas mereka.” (Shohih: HR. At-Tirmidzi no. 3954)

Yakni Syam dan penduduknya senantiasa dijaga Malaikat dari musuh-musuhnya dari kalangan setan dan manusia.

12. Pilihlah Pasukan Palestina

Dari Ibnu Hawalah Rodhiyallahu ‘Anhu, Rosulullah bersabda:

«سَيَصِيرُ الْأَمْرُ إِلَى أَنْ تَكُونُوا جُنُودًا مُجَنَّدَةً: جُنْدٌ بِالشَّامِ، وَجُنْدٌ بِالْيَمَنِ، وَجُنْدٌ بِالْعِرَاقِ»

Urusan ini (agama) akan menjadi tiga pasukan: pasukan di Syam, pasukan di Yaman, dan pasukan di Irak.” Ibnu Hawalah berkata: “Pilihkan untukku wahai Rosulullah, jika aku menjumpainya nanti.” Beliau bersabda:

«عَلَيْكَ بِالشَّامِ، فَإِنَّهَا خِيرَةُ اللَّهِ مِنْ أَرْضِهِ، يَجْتَبِي إِلَيْهَا خِيرَتَهُ مِنْ عِبَادِهِ، فَأَمَّا إِنْ أَبَيْتُمْ، فَعَلَيْكُمْ بِيَمَنِكُمْ، وَاسْقُوا مِنْ غُدُرِكُمْ، فَإِنَّ اللَّهَ تَوَكَّلَ لِي بِالشَّامِ وَأَهْلِهِ»

Pilihlah Syam, karena itu negeri pilihan Allah, yang Dia pilihkan untuk hamba-hamba-Nya dari bumi-Nya. Jika kamu enggan, pilihlah Yaman, minumlah air di danau kalian (di sana). Allah menjaga Syam dan penduduknya untukku.” (Shohih: HR. Abu Dawud no. 2483)

13. Iman Ada di Syam

Dari Abu Darda Rodhiyallahu ‘Anhu, Nabi bersabda:

«بَيْنَا أَنَا نَائِمٌ إِذْ رَأَيْتُ عَمُودَ الْكِتَابِ احْتُمِلَ مِنْ تَحْتِ رَأْسِي، فَظَنَنْتُ أَنَّهُ مَذْهُوبٌ بِهِ، فَأَتْبَعْتُهُ بَصَرِي، فَعُمِدَ بِهِ إِلَى الشَّامِ، أَلَا وَإِنَّ الْإِيمَانَ حِينَ تَقَعُ الْفِتَنُ بِالشَّامِ»

Ketika aku tidur, aku bermimpi melihat penyangga Al-Quran dibawa Malaikat dari bawah kepalaku (bantalku). Aku kira ia akan dibawa pergi dan pandanganku mengikutinya dan ternyata dipancangkan di Syam. Ketahuilah, ketika terjadi fitnah (perang ideologi dan perang fisik) iman ada di Syam.” (Shohih: HR. Ahmad no. 21733)

14. Sholat di Masjidil Aqsho Menghapus Dosa

Dari Abdullah bin Amr Rodhiyallahu ‘Anhuma, Rosulullah bersabda:

«أَنَّ سُلَيْمَانَ بْنَ دَاوُدَ لَمَّا بَنَى بَيْتَ الْمَقْدِسِ سَأَلَ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ خِلَالًا ثَلَاثَةً: سَأَلَ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ حُكْمًا يُصَادِفُ حُكْمَهُ فَأُوتِيَهُ، وَسَأَلَ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ مُلْكًا لَا يَنْبَغِي لِأَحَدٍ مِنْ بَعْدِهِ فَأُوتِيَهُ، وَسَأَلَ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ حِينَ فَرَغَ مِنْ بِنَاءِ الْمَسْجِدِ أَنْ لَا يَأْتِيَهُ أَحَدٌ لَا يَنْهَزُهُ إِلَّا الصَّلَاةُ فِيهِ أَنْ يُخْرِجَهُ مِنْ خَطِيئَتِهِ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ»

Sulaiman bin Dawud , setelah membangun Baitul Maqdis meminta kepada Allah tiga hal: (1) ia meminta Allah hukum yang sesuai dengan hukum-Nya dan dikabulkan, (2) ia meminta kerajaan yang tidak diberikan kepada seorang pun sepeninggalnya dan dikabulkan, (3) ia meminta setelah selesai membangun Masjidil Aqsho agar siapapun yang mendatanginya dengan niat sholat maka dosa-dosanya keluar seperti bayi yang baru dilahirkan.” (Shohih: HR. An-Nasai no. 693)

Dalam riwayat Ahmad no. 6644, Nabi melanjutkan:

«فَنَحْنُ نَرْجُو أَنْ يَكُونَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ قَدْ أَعْطَاهُ إِيَّاهُ»

Kami berharap, Allah mengabulkan permintaan ketiga tersebut.”

15. Anjuran Mendatangi Masjidil Aqsho

Dari Abu Sa’id Al-Khudri dan Abu Huroiroh Rodhiyallahu ‘Anhuma, Nabi bersabda:

«لاَ تُشَدُّ الرِّحَالُ إِلَّا إِلَى ثَلاَثَةِ مَسَاجِدَ: المَسْجِدِ الحَرَامِ، وَمَسْجِدِ الرَّسُولِ ، وَمَسْجِدِ الأَقْصَى»

Tidak boleh mengadakan perjalanan safar kecuali ke tiga Masjid, yaitu Masjidil Harom, Masjid Nabawi, dan Masjidil Aqsho.” (HR. Al-Bukhori no. 1188 dan Muslim no. 1397)

Yakni tidak boleh sengaja mengadakan perjalanan jauh (safar) dengan niat untuk ibadah dan sholat kecuali ke tiga Masjid ini saja. Yakni tidak boleh mengkhususkan sholat di Masjid tertentu kecuali di tiga Masjid ini.

16. Tempat Berkumpul Menjelang Kiamat

Dari Maimunah maula (mantan budak) Nabi , ia berkata: “Wahai Rosulullah, jelaskan kepadaku tentang Baitul Maqdis.” Beliau menjawab:

«أَرْضُ الْمَحْشَرِ وَالْمَنْشَرِ»

Ia tempat berkumpul.” (HR. Ibnu Majah no. 1407)

Dari Abu Dzar Rodhiyallahu ‘Anhu, Nabi bersabda:

«الشَّامُ أَرْضُ المَحْشَرِ وَالمَنْشَرِ»

Syam adalah tempat berkumpul.” (HR. Ar-Rib’i no. 4 dalam Fadhoil Syam)

Hadits ini dinyatakan shohih oleh Al-Albani, An-Nawawi, Al-Hakim, Adz-Dzahabi, dan Al-Bushiri.

Makna hadits: Syam adalah tempat berkumpulnya manusia di akhir zaman, untuk menyelamatkan diri dan membela agama.

Silahkan baca Perang Akhir Zaman Antara Imam Al-Mahdi VS Romawi yang bisa didownload pdf-nya di:

www.archive.org/details/@terjemahmatan .

Dari Salim bin Abdullah bin Umar, dari ayahnya Rodhiyallahu ‘Anhu, Nabi bersabda:

«سَتَخْرُجُ نَارٌ مِنْ حَضْرَمَوْتَ أَوْ مِنْ نَحْوِ بَحْرِ حَضْرَمَوْتَ قَبْلَ يَوْمِ القِيَامَةِ تَحْشُرُ النَّاسَ» قَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ، فَمَا تَأْمُرُنَا؟ قَالَ: «عَلَيْكُمْ بِالشَّامِ»

Akan muncul api dari Hadromaut atau dari laut Hadromaut sebelum hari Kiamat, yang menggiring manusia.” Mereka bertanya: “Wahai Rosulullah, apa yang engkau perintahkan kepada kami?” Beliau menjawab: “Menujulah ke Syam.” (Shohih: HR. At-Tirmidzi no. 2217)

Dari Bahz bin Hakim, dari ayahnya, dari kakeknya Rodhiyallahu ‘Anhu, ia berkata:

يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيْنَ تَأْمُرُنِي؟ قَالَ: «هَاهُنَا»، وَنَحَا بِيَدِهِ نَحْوَ الشَّامِ

 “Wahai Rosulullah, apa yang engkau perintahkan kepadaku?” Beliau menjawab sambil mengarahkan jarinya ke Syam: “Ke sana.” (Shohih: HR. At-Tirmidzi no. 2192)

17. Jika Syam Hancur

Dari Mu’awiyah bin Qurroh, dari ayahnya, Rodhiyallahu ‘Anhu, dari Nabi :

«إِذَا فَسَدَ أَهْلُ الشَّامِ فَلَا خَيْرَ فِيكُمْ، لَا تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِي مَنْصُورِينَ لَا يَضُرُّهُمْ مَنْ خَذَلَهُمْ حَتَّى تَقُومَ السَّاعَةُ»

Apabila penduduk Syam binasa, maka tidak ada kebaikan di tengah kalian. Akan senantiasa ada sekelompok umatku yang ditolong, tidak membahayakan siapa yang menghina mereka, hingga tiba hari Kiamat.” (Shohih: HR. At-Tirmidzi no. 2192)

Kelompok yang ditolong tersebut adalah pasukan Syam, sebagaimana dalam hadits:

«أَكْثَرُهُمْ أَهْلُ الشَّامِ»

Kebanyakan mereka adalah penduduk Syam.”

Dalam Shohih Al-Bukhori no. 3641, Muadz (rowi) mengatakan: mereka di Syam. Pendapat ini dipilih Imam Ahmad dan Ibnu Taimiyyah.

18. Markas Muslimin

Dari Abu Darda Rodhiyallahu ‘Anhu, Nabi bersabda:

«إِنَّ فُسْطَاطَ الْمُسْلِمِينَ يَوْمَ الْمَلْحَمَةِ بِالْغُوطَةِ، إِلَى جَانِبِ مَدِينَةٍ يُقَالُ لَهَا: دِمَشْقُ، مِنْ خَيْرِ مَدَائِنِ الشَّامِ»

Markas Muslimin pada hari Malhamah (Perang Terbesar) di Ghuthoh, di kawasan kota bernama Damaskus, yang termasuk kota terbaik di Syam.” (Shohih: HR. Abu Dawud no. 4298)

19. Tempat Turunnya Isa ‘Alaihissalam

Dari An-Nawwas bin Sam’an Rodhiyallahu ‘Anhu, Nabi bersabda:

«إِذْ بَعَثَ اللهُ الْمَسِيحَ ابْنَ مَرْيَمَ، فَيَنْزِلُ عِنْدَ الْمَنَارَةِ الْبَيْضَاءِ شَرْقِيَّ دِمَشْقَ، بَيْنَ مَهْرُودَتَيْنِ، وَاضِعًا كَفَّيْهِ عَلَى أَجْنِحَةِ مَلَكَيْنِ»

Allah mengutus Al-Masih Putra Maryam yang turun di menara putih di timur Damaskus, memakai pakaian bercelup warna, sambil meletakkan dua telapak tangannya di dua pundak Malaikat.” (HR. Muslim no. 2937)

20. Pasukan Terbaik

Dari Abu Huroiroh Rodhiyallahu ‘Anhu, Nabi bersabda:

«إِذَا وَقَعَتِ الْمَلَاحِمُ، بَعَثَ اللَّهُ بَعْثًا مِنَ الْمَوَالِي، هُمْ أَكْرَمُ الْعَرَبِ فَرَسًا، وَأَجْوَدُهُ سِلَاحًا، يُؤَيِّدُ اللَّهُ بِهِمُ الدِّينَ»

Apabila terjadi Malhamah, Allah mengirim pasukan dari kalangan mantan budak. Mereka pasukan kuda terbaik dan pasukan pedang terbaik dari kalangan Arob. Lewat mereka Allah menguatkan agama.” (Hasan: HR. Ibnu Majah no. 4090)

ولله الحمد.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url