Cari Artikel

Mempersiapkan...

Arsitektur dan Pesona Alam Jannah

 

Ketika Alloh Robb menggambarkan Jannah dalam Al-Qur’an, Dia tidak hanya berbicara tentang kebahagiaan spiritual, tetapi juga tentang keni’matan fisik yang melimpah dan abadi. Bagi jiwa yang terbiasa dengan kefanaan dan kekurangan dunia, deskripsi Jannah yang detail ini berfungsi sebagai penghibur, motivator, dan penjelas bahwa segala imajinasi manusia tentang keindahan akan terlampaui.

Arsitektur Jannah sungguh unik; ia didominasi oleh elemen alam yang paling menenangkan dan menyegarkan, namun diatur dengan kemegahan yang melampaui istana raja-raja dunia. Bab ini akan membedah pesona alam Jannah—dari sungai-sungai yang mengalir, buah-buahan yang tidak pernah habis, hingga istana-istana mewah dan perabotannya—yang secara kolektif membentuk kediaman yang sempurna bagi para Abroor.

4.1. Sungai yang Mengalir

Ciri khas Jannah yang paling sering diulang dalam Al-Qur’an adalah adanya sungai-sungai yang mengalir di bawahnya (tajri min tahtihal-anhaar). Di dunia, sungai adalah simbol kehidupan dan kesuburan, tetapi di Jannah, sungai memiliki karakteristik yang jauh lebih menakjubkan: alirannya abadi dan airnya murni.

Alloh Robb menjelaskan bahwa Jannah adalah kebun-kebun yang dilengkapi dengan aliran air yang sempurna:

﴿مَثَلُ الْجَنَّةِ الَّتِي وُعِدَ الْمُتَّقُونَ فِيهَا أَنْهَارٌ مِنْ مَاءٍ غَيْرِ آسِنٍ وَأَنْهَارٌ مِنْ لَبَنٍ لَمْ يَتَغَيَّرْ طَعْمُهُ وَأَنْهَارٌ مِنْ خَمْرٍ لَذَّةٍ لِلشَّارِبِينَ وَأَنْهَارٌ مِنْ عَسَلٍ مُصَفًّى وَلَهُمْ فِيهَا مِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ وَمَغْفِرَةٌ مِنْ رَبِّهِمْ﴾

“Perumpamaan Jannah yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertaqwa (Al-Muttaquun): di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tidak berubah rasa dan baunya; sungai-sungai dari susu yang tidak berubah rasanya; sungai-sungai dari khomr (minuman keras) yang lezat rasanya bagi peminumnya; dan sungai-sungai dari madu yang disaring. Dan di dalamnya mereka memperoleh segala macam buah-buahan dan ampunan dari Robb mereka...” (QS. Muhammad: 15)

Ayat ini merinci empat jenis sungai yang melambangkan keni’matan murni: air yang tak basi, susu yang tak berubah rasa, khomr yang tidak memabukkan dan lezat (berbeda total dengan khomr dunia), dan madu yang suci. Kehadiran sungai-sungai ini memastikan keindahan, kesegaran, dan pasokan minuman yang tak terbatas bagi para penghuninya.

4.2. Buah-buahan dan Makanan yang Tidak Terputus

Salah satu masalah utama dalam keni’matan dunia adalah keterbatasan dan keterputusan. Di Jannah, konsep kekurangan atau larangan adalah sesuatu yang asing. Makanan dan buah-buahan disajikan secara terus menerus, tanpa henti, dan selalu dalam keadaan siap petik.

﴿مُتَّكِئِينَ فِيهَا عَلَى الْأَرَائِكِ لَا يَرَوْنَ فِيهَا شَمْسًا وَلَا زَمْهَرِيرًا (13) وَدَانِيَةً عَلَيْهِمْ ظِلَالُهَا وَذُلِّلَتْ قُطُوفُهَا تَذْلِيلًا﴾

“Di dalamnya mereka bertelekan di atas dipan-dipan (Al-Aro’ik), mereka tidak melihat di dalamnya (cahaya) matahari dan tidak (pula) dingin yang menyengat. Dan naungan (pepohonan Jannah) itu dekat di atas mereka dan dimudahkan semudah-mudahnya untuk memetik (buah-buahan)nya.” (QS. Al-Insaan: 13-14)

Selain buah-buahan, para penghuni Jannah akan disuguhi minuman syarob yang sangat istimewa, salah satunya adalah Rohiq Makhtum (minuman murni yang disegel) yang dicampur dengan mata air Tasnim, minuman bagi Al-Muqorrobuun (yang didekatkan kepada Alloh Robb):

﴿يُسْقَوْنَ مِنْ رَحِيقٍ مَخْتُومٍ (25) خِتَامُهُ مِسْكٌ وَفِي ذَلِكَ فَلْيَتَنَافَسِ الْمُتَنَافِسُونَ (26) وَمِزَاجُهُ مِنْ تَسْنِيمٍ (27) عَيْنًا يَشْرَبُ بِهَا الْمُقَرَّبُونَ﴾

“Mereka diberi minum dengan khomr murni yang dilak (segel) dengan misik. Dan untuk (meraih) itu, hendaknya berlomba-lomba orang-orang yang berlomba. Campurannya adalah dari Tasnim, (yaitu) mata air yang diminum oleh Al-Muqorrobuun (orang-orang yang didekatkan kepada Alloh Robb).” (QS. Al-Muthoffifin: 25-28)

4.3. Istana, Dipan, dan Pakaian Kehormatan

Keindahan fisik Jannah tidak hanya terbatas pada alamnya, tetapi juga pada tempat tinggal dan perabotannya yang mewah.

a) Istana dan Kediaman

Jannah digambarkan memiliki kediaman yang sangat megah. Nabi bersabda, ada istana-istana di Jannah yang tembus pandang saking terangnya, disiapkan bagi mereka yang bertutur kata baik, memberi makan (orang miskin), berpuasa dengan rutin, dan Sholat di malam hari saat orang lain tidur.

b) Perabot dan Pakaian

Para penghuni Jannah akan duduk dengan santai di tempat yang telah disiapkan khusus. Mereka akan bertelekan di atas dipan-dipan (surur atau aro’ik) yang tersusun rapi dan bertahtakan permata.

﴿إِنَّ الْأَبْرَارَ لَفِي نَعِيمٍ (22) عَلَى الْأَرَائِكِ يَنْظُرُونَ﴾

“Sesungguhnya Al-Abroor benar-benar berada dalam keni’matan. Mereka (duduk) di atas dipan-dipan yang berhias (Al-Aro’ik) sambil memandang.” (QS. Al-Muthoffifin: 22-23)

Pakaian mereka adalah sutra (harir) halus yang dihiasi perhiasan emas dan mutiara (huliy), sebagai tanda kemuliaan dan kehormatan yang diberikan oleh Robb mereka:

﴿إِنَّ اللَّهَ يُدْخِلُ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ يُحَلَّوْنَ فِيهَا مِنْ أَسَاوِرَ مِنْ ذَهَبٍ وَلُؤْلُؤًا وَلِبَاسُهُمْ فِيهَا حَرِيرٌ﴾

“Sesungguhnya Alloh Robb memasukkan orang-orang yang beriman dan berbuat amal sholih ke dalam Jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Di dalamnya mereka diberi perhiasan gelang-gelang dari emas dan mutiara, dan pakaian mereka adalah sutra.” (QS. Al-Hajj: 23)

4.4. Keteduhan Abadi

Iklim di Jannah adalah iklim yang sempurna: tidak panas dan tidak pula dingin. Panas matahari yang terik dan dingin yang membekukan tidak akan pernah dirasakan. Sebaliknya, yang ada hanyalah keteduhan abadi yang menenangkan.

﴿أَكْلُهَا دَائِمٌ وَظِلُّهَا تِلْكَ عُقْبَى الَّذِينَ اتَّقَوْا وَعُقْبَى الْكَافِرِينَ النَّارُ﴾

“Buah-buahan yang tidak henti-henti, dan naungannya (yang teduh). Itulah tempat kesudahan bagi orang-orang yang bertaqwa, sedang tempat kesudahan bagi orang-orang kafir ialah Naar.” (QS. Ar-Ro’d: 35)

Keteduhan abadi ini melambangkan perlindungan dan kenyamanan total, di mana para penghuni Jannah bebas dari segala bentuk kesusahan atau ketidaknyamanan cuaca.

4.5. Kemegahan yang Melampaui Imajinasi

Gambaran Jannah yang disampaikan oleh Al-Qur’an adalah gabungan sempurna antara keindahan alam (sungai dan taman) dan kemewahan tempat tinggal (istana, perabot, dan pakaian). Semua keni’matan ini dijamin abadi, tanpa cela, dan selalu baru.

Kemegahan Jannah ini adalah ‘athoo’an hisaabaa (pemberian yang cukup dan berlimpah) dari Robb Yang Maha Pemurah.

﴿لَا يَسْمَعُونَ فِيهَا لَغْوًا وَلَا كِذَّابًا (35) جَزَاءً مِنْ رَبِّكَ عَطَاءً حِسَابًا﴾

“Di sana mereka tidak mendengar perkataan yang sia-sia dan tidak (pula) kebohongan. Sebagai balasan dari Robb-mu, pemberian yang cukup dan berlimpah.” (QS. An-Naba’: 35-36)

Mari kita jadikan setiap detail arsitektur dan pesona alam Jannah ini sebagai bahan bakar yang membakar semangat kita untuk mencapai Firdaus.

 

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url