Sifat Maji’ (Datangnya Alloh) Menurut Abul Hasan Al-Asy'ari
Imam
Abul Hasan Al-Asy’ari berkata:
* ويقرون أن الله
سبحانه يجيء يوم القيامة كما قال: ﴿وَجَاءَ رَبُّكَ وَالْمَلَكُ صَفًّا
صَفًّا﴾
Mereka
mengakui bahwa Allah datang para hari Kiamat, seperti firman-Nya: “Robb-mu
datang sementara Malaikat-Malaikat bershof-shof.” (QS. Al-Fajr)
Penjelasan:
Maji’ (datangnya)
Alloh untuk memutuskan perkara di antara hamba-hamba-Nya pada Hari Kiamat
adalah sebuah ketetapan berdasarkan Al-Qur’an dan As-Sunnah. Alloh Ta’ala
berfirman:
﴿ هَلْ يَنْظُرُونَ إِلَّا أَنْ يَأْتِيَهُمُ اللَّهُ ﴾
“Tidak
ada yang mereka tunggu selain Allah datang kepada mereka.”
Nabi ﷺ
bersabda dalam sebuah Hadits yang panjang:
«حتى إذا لم يبق
إلا من يعبد الله أتاهم رب العالمين»
“Hingga ketika tidak tersisa kecuali orang yang
menyembah Alloh, Robb semesta alam pun mendatangi mereka.” (HR. Al-Bukhori
no. 7439 dan Muslim no. 183)
Maka, wajib
untuk menetapkan sifat ini bagi-Nya tanpa tahrif (mengubah makna), ta’thil
(menolak sifat), takyif (menanyakan bagaimana), dan tamtsil
(menyerupakan). Ini adalah kedatangan yang hakiki yang layak bagi Alloh Ta’ala.
Hal ini telah ditegaskan oleh Syaikhul Islam Abu ‘Utsman Ash-Shobuni, di mana
beliau berkata: “Demikian pula mereka (para ahli Hadits) menetapkan apa yang
Alloh – yang Maha Agung nama-Nya – turunkan dalam Kitab-Nya tentang penyebutan
Maji’ (datang) dan Ityan (mendatangi) yang disebutkan dalam firman-Nya ‘Azza
wa Jalla:
﴿هَلْ يَنْظُرُونَ إِلَّا أَنْ يَأْتِيَهُمُ اللَّهُ فِي ظُلَلٍ
مِنَ الْغَمَامِ وَالْمَلَائِكَةُ﴾
‘Tiada
yang mereka nanti-nantikan melainkan datangnya Alloh dan Malaikat (pada Hari
Kiamat) dalam naungan awan...’ dan firman-Nya ‘Azza wa Jalla:
﴿وَجَاءَ رَبُّكَ وَالْمَلَكُ صَفًّا صَفًّا﴾
‘...sedang
Robbmu datang dan Malaikat berbaris-baris’.” (‘Aqidatus Salaf Ash-habul
Hadits, hlm. 27)
Ini adalah
salah satu sifat fi’liyyah (sifat perbuatan) yang Alloh Ta’ala
lakukan jika Dia berkehendak. Ahli Sunnah tidak menyerupakan datangnya Alloh
dengan datangnya makhluk sebagaimana yang dilakukan oleh kaum Musyabbihah
(kelompok yang menyerupakan Alloh dengan makhluk), dan tidak pula mereka
melakukan ta’wil (penafsiran menyimpang) dan tahrif (pengubahan
makna) sebagaimana yang dilakukan oleh kaum Mu’aththilah (kelompok yang
menolak sifat-sifat Alloh).