Fiqih Al-Fatihah dalam Sholat

 

Al-Fatihah Termasuk Rukun Sholat

Jumhur (kebanyakan ulama) berpendapat: Al-Fatihah termasuk rukun sholat.

Rukun sholat adalah bagian sholat yang jika ditinggalkan –dengan alasan apapun–, sholatnya tidak sah, kecuali dikerjakan. Baik alasannya lupa maupun jahil, apalagi sengaja. Ini pendapat Malikiyah, Syafiiyah, Hanabilah.

Adapun Hanafiyah berpendapat: membaca Al-Fatihah adalah wajib bukan rukun. Yang rukun adalah membaca apapun dari Al-Quran seukuran panjang Al-Fatihah. Wajib dalam definisi Hanafiyah adalah jika ditinggalkan berdosa tetapi tidak membatalkan sholat.

Basmalah Termasuk Al-Fatihah?

Jumhur (mayoritas) berpendapat: basmalah alias (بسم الله الرحمن الرحيم) bukan termasuk Al-Fatihah. Ini pendapat Hanafiyah, Malikiyah, Hanabilah. Ayat ketujuh dimulai dari (غَيْرِ المَغْضُوبِ).

Adapun Syafiiyah berpendapat: ia ayat dari Al-Fatihah. Mushaf standar Utsmani yang beredar sesuai dengan pendapat ini, yang menjadikan ayat pertama adalah basmalah.

Imam Ahmad memiliki 2 riwayat, yaitu basmalah termasuk Al-Fatihah (seperti Syafii) dan basmalah tidak termasuk Al-Fatihah (ini yang menjadi pilihan Hanabilah).

Lalu jumhur berselisih –setelah bersepakat basmalah termasuk ayat dari An-Naml ayat 30– apakah basmalah termasuk ayat pada awal surat?

Hanafiyah dan Malikiyah berkata: tidak termasuk awal surat manapun.

Hanabilah berkata: basmalah tidak termasuk awal surat manapun, tetapi ia termasuk Kalamullah yang memisahkan tiap surat kecuali pada surat Baroah (At-Taubat).

Tasydid Pada Al-Fatihah

Tasydid pada Al-Fatihah ada 11 tempat 14 tempat (jika memasukkan basmalah). Tidak sah Al-Fatihah tanpa menekan hurufnya, karena tasydid adalah ibarot dari dua huruf. Kehilangan satu huruf dari Al-Fatihah maka tidak sah.

Apakah Makmum Membaca Al-Fatihah?

Jumhur (Hanafiyah, Malikiyah, Hanabilah) berpendapat: tidak wajib, meskipun imam lirih. Imam Ahmad menambahkan: jika makmum tidak mendengar bacaan imam maka dianjurkan bagi makmum membaca Al-Fatihah.

Syafiiyah berpendapat: wajib, meskipun imam membaca keras. Imam Syafii memiliki dua pendapat jika imam jahr (membaca keras): pendapat qodim (lama) seperti jumhur (tidak wajib), pendapat jadid (baru): wajib membaca Al-Fatihah.

Amin Bukan Termasuk Al-Fatihah

Fuqoha sepakat amin tidak termasuk Al-Fatihah dan ia sunnah dibaca.

Lalu mereka berselisih: apakah dikeraskan?

Abu Hanifah: dibaca lirih.

Malik: makmum membaca keras, sementara imam ada 2 riwayat (keras dan lirih).

Syafii: imam membaca keras, sementara makmum ada 2 riwayat (keras dan lirih).

Ahmad: dibaca keras.

Jika Imam Tidak Fasih Al-Fatihah

Qori (ahli baca Al-Fatihah) tidak sah bermakmum kepada imam yang awam (tidak benar membaca Al-Fatihah).

Tetapi orang awam sah bermakmum ke imam yang awam juga seperti dirinya.

Jika Tidak Hafal Al-Fatihah

Jika tidak hafal Al-Fatihah, Hanafiyah dan Malikiyah berpendapat: diam seukuran durasi Al-Fatihah. Sementara menurut Syafiiyah dan Hanabilah: membaca tasbih seukuran durasi Al-Fatihah.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url