Dengan apa menghidupkan malam Romadhon?

 

Dengan apa menghidupkan malam Romadhon?

Yaitu bersungguh-sungguh dalam beribadah dan ketaatan.

Dari Aisyah Rodhiyallahu ‘Anha, dia berkata, “Nabi apabila memasuki sepuluh terakhir Romadhon, mengencangkan ikat pinggangnya, menghidupkan malamnya, dan membangunkan keluarganya.” (HR. Al-Bukhori no. 2024 dan Muslim no. 1147)

Di antara bentuk ibadah yang ditekankan adalah sholat malam, memohon ampun, tilawah Al-Qur’an, dan bersedekah.

1) Sholat malam, berdasarkan hadits Abu Huroiroh Rodhiyallahu ‘Anhu, Nabi bersabda,

«مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ»

“Barangsiapa yang sholat pada malam Lailatul Qadar karena keimanan dan mengharap pahala, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Al-Bukhori no. 2014 dan Muslim no. 760)

2) Berdoa terutama doa ampunan, berdasarkan hadits Aisyah Rodhiyallahu ‘Anha bahwa dia berkata, “Wahai Rosulullah! Bagaimana menurutmu jika aku menjumpai Lailatul Qodar, doa apa yang aku panjatkan?” Beliau menjawab, “Berdoalah:

«اللّٰهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي»

Ya Allah! Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun dan mencintai orang yang meminta ampun, maka ampunilah aku.” (Shohih: HR. Ibnu Majah no. 3850)

3) Bersedekah dan tilawah Qur’an, berdasarkan hadits Ibnu Abbas Rodhiyallahu ‘Anhuma, dia berkata, “Rosulullah adalah manusia yang paling dermawan. Keadaan beliau paling dermawan adalah pada bulan Romadhon saat ditemui oleh Jibril Alaihis Salam. Dia menemui beliau setiap malam di bulan Romadhon untuk tadarrus Al-Qur’an. Sungguh Rosulullah adalah orang yang paling dermawan dalam kebaikan melebihi angin yang berhembus.” (HR. Al-Bukhori no. 6 dan Muslim no. 2308)

Sungguh amat agung keutaman bulan Romadhon terutama satu malam di dalamnya yang lebih utama daripada seribu bulan. Benarlah, seandainya ada seorang hamba yang terluput darinya keutamaan ini, sungguh benar-benar dia telah rugi.

«مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا فَقَدْ حُرِمَ»

“Barangsiapa yang terhalang dari kebaikannya, sungguh dia benar-benar rugi.” (Shohih: HR. Ahmad no. 8991)

Allahu a’lam.[]

Komentar

Artikel Terpopuler

Al-Quran Obat Rohani dan Jasmani

Bacaan Setelah Al-Fatihah dalam Sholat

Doa Naik Kendaraan dan Safar

Hukum Tiyaroh (Anggapan Sial)

Duduk Istirahat dalam Sholat Menurut 4 Madzhab