Pahala dari Rumah Sampai Tiba di Masjid
Pahala dari Rumah Sampai Tiba di Masjid
Menjawab Adzan
Dari Umar bin
Al-Khoth-thob Rodhiyallahu ‘Anhu, ia
berkata: Rosulullah ﷺ
bersabda: “Apabila muadzin mengumandangkan اللهُ أَكْبَرُ
اللهُ أَكْبَرُ lalu
ada dari kalian yang menjawab: اللهُ أَكْبَرُ
اللهُ أَكْبَرُ, lalu
muadzin mengumandangkan أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ lalu ia menjawab: أَشْهَدُ أَنْ لَا
إِلَهَ إِلَّا اللهُ, lalu
muadzin mengumandangkan أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ lalu ia menjawab: أَشْهَدُ أَنَّ
مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ, lalu
muadzin mengumandangkan حَيَّ عَلَى الصَّلَاةِ lalu ia menjawab: لَا حَوْلَ وَلَا
قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ, lalu
muadzin mengumandangkan حَيَّ عَلَى الْفَلَاحِ lalu ia menjawab: لَا حَوْلَ وَلَا
قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ, lalu
muadzin mengumandangkan اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ lalu ia menjawab: اللهُ أَكْبَرُ
اللهُ أَكْبَرُ, lalu
muadzin mengumandangkan لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ lalu ia menjawab: لَا إِلَهَ إِلَّا
اللهُ dengan tulus dari hatinya, maka
ia pasti masuk Surga.”[1]
Berdoa Paska Adzan
Dari Jabir bin Abdillah Rodhiyallahu ‘Anhuma, bahwa Rosulullah ﷺ bersabda: “Siapa yang membaca setelah
adzan selesai:
«اللّٰهُمَّ رَبَّ هٰذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ، وَالصَّلاَةِ القَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الوَسِيلَةَ
وَالفَضِيلَةَ، وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُودًا الَّذِي وَعَدْتَهُ»
‘Ya Allah, Rob panggilan
yang sempurna ini (yakni adzan) dan Rob sholat yang hendak ditegakkan, berilah
Muhammad wasilah dan fadhilah[2], serta bangkitkan ia pada
kedudukan terpuji yang telah Engkau janjikan.’ Maka ia berhak mendapatkan
syafaatku[3] pada hari Kiamat.”[4]
Dosa Berguguran Saat Berwudhu
Dari Abu Huroiroh Rodhiyallahu ‘Anhu, Rosulullah ﷺ bersabda:
«إِذَا تَوَضَّأَ الْعَبْدُ الْمُسْلِمُ
- أَوِ الْمُؤْمِنُ - فَغَسَلَ وَجْهَهُ خَرَجَ مِنْ وَجْهِهِ كُلُّ خَطِيئَةٍ نَظَرَ
إِلَيْهَا بِعَيْنَيْهِ مَعَ الْمَاءِ - أَوْ مَعَ آخِرِ قَطْرِ الْمَاءِ -، فَإِذَا
غَسَلَ يَدَيْهِ خَرَجَ مِنْ يَدَيْهِ كُلُّ خَطِيئَةٍ كَانَ بَطَشَتْهَا يَدَاهُ مَعَ
الْمَاءِ أَوْ مَعَ آخِرِ قَطْرِ الْمَاءِ -، فَإِذَا غَسَلَ رِجْلَيْهِ خَرَجَتْ كُلُّ
خَطِيئَةٍ مَشَتْهَا رِجْلَاهُ مَعَ الْمَاءِ - أَوْ مَعَ آخِرِ قَطْرِ الْمَاءِ -
حَتَّى يَخْرُجَ نَقِيًّا مِنَ الذُّنُوبِ»
“Apabila hamba Muslim
atau Mukmin berwudhu maka ketika ia membasuh wajahnya maka semua dosa memandang
dengan matah di wajahnya keluar bersama air —atau bersama tetesan air
terakhir—, apabila ia membasuh kedua tangannya maka semua dosa kedua tangannya
keluar bersama air —atau bersama tetesan air terakhir—, apabila ia membasuh
kedua kakinya maka semua dosa kedua kakinya yang pernah ia langkahkan keluar
bersama air —atau bersama tetesan air terakhir—, hingga ia keluar dalam keadaan
bersih dari dosa.”[5]
8 Pintu Surga dalam Doa Paska Wudhu
Umar Rodhiyallahu ‘Anhu berkata: Rosulullah ﷺ bersabda: “Siapa dari kalian yang berwudhu
dengan sempurna lalu ia berdoa:
«أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ
أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ»
‘Aku bersaksi bahwa tidak ada yang berhak disembah kecuali Allah semata tanpa ada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba-Nya dan utusan-Nya.’ Maka 8 delapan pintu Surga dibuka untuknya dan ia boleh masuk dari mana saja yang disukainya.”[6]
Setiap Langkah Menghapus Dosa dan Mengangkat Derajat
Dari Abu Huroiroh Rodhiyallahu ‘Anhu, Rosulullah ﷺ bersabda:
«لَمْ يَخْطُ خَطْوَةً، إِلَّا رُفِعَتْ لَهُ بِهَا دَرَجَةٌ، وَحُطَّ عَنْهُ بِهَا
خَطِيئَةٌ»
“Tidakklah ia melangkah
sekali melainkan Allah mengangkat satu derajatnya dan menghapus satu dosanya.”[7]
Setiap Langkah Dianggap Sedekah
Dari Abu Huroiroh Rodhiyallahu ‘Anhu, Rosulullah ﷺ bersabda:
«كُلُّ خَطْوَةٍ يَمْشِيهَا إِلَى الصَّلاَةِ صَدَقَةٌ»
“Setiap langkah yang ia
ayunkan menuju sholat adalah sedekah.”[8]
Debu dalam Langkah Sholat Adalah Jihad fi Sabilillah
Abu Abs Rodhiyallahu ‘Anhu berkata kepada orang yang berjalan menuju Masjid:
aku mendengar Rosulullah ﷺ
bersabda:
«مَنِ اغْبَرَّتْ قَدَمَاهُ فِي سَبِيلِ
اللَّهِ حَرَّمَهُ اللَّهُ عَلَى النَّارِ»
“Siapa yang kedua kakinya
terkena debu di jalan Allah maka Allah mengharamkannya atas Neraka.”[9]
Dijaga Setan dalam Doa Masuk Masjid
Dari Abdullah bin Amr bin
Al-Ash Rodhiyallahu
‘Anhuma, bahwa Rosulullah ﷺ bersabda: “Apabila seseorang memasuki
Masjid sambil berdoa:
«أَعُوذُ بِاللَّهِ الْعَظِيمِ، وَبِوَجْهِهِ
الْكَرِيمِ، وَسُلْطَانِهِ الْقَدِيمِ، مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ»
‘Aku berlindung kepada
Allah dan dengan Wajah-Nya yang mulia serta dengan kuasa-Nya yang terdahulu,
dari setan yang dirajam.’ Maka setan akan berkata: ‘Dia dijaga dariku sepanjang
hari.’”[10]
Menunggu Iqomat Didoakan Malaikat
Dari Abu Huroiroh Rodhiyallahu ‘Anhu, Rosulullah ﷺ bersabda:
«تُصَلِّي عَلَيْهِ المَلاَئِكَةُ مَا دَامَ فِي مَجْلِسِهِ الَّذِي يُصَلِّي فِيهِ:
اللّٰهُمَّ اغْفِرْ لَهُ، اللّٰهُمَّ ارْحَمْهُ»
“Malaikat mendoakannya
selama ia di tempat sholatnya (di Masjid): ‘Ya Allah ampunilah ia, ya Allah
sayangilah ia.’”[11]
Menunggu Sholat Berikutnya Dianggap Sholat
Dari Abu Huroiroh Rodhiyallahu ‘Anhu, Rosulullah ﷺ bersabda:
«لاَ يَزَالُ أَحَدُكُمْ فِي صَلاَةٍ مَا انْتَظَرَ الصَّلاَةَ»
“Seorang dari kalian
berpahala sholat selama menunggu sholat berikutnya.”[12]
Menunggu Sholat Berikutnya Dibanggakan Allah
Dari Abdullah bin Amr Rodhiyallahu ‘Anhuma, ia berkata: kami sholat Maghrib bersama
Rosulullah ﷺ. Seusai
sholat sebagian orang pulang dan sebagian lainnya menetap di Masjid. Tiba-tiba
Rosulullah ﷺ kembali
sambil nafasnya tersengal dan berlutut lalu berkata:
«أَبْشِرُوا، هَذَا رَبُّكُمْ قَدْ فَتَحَ بَابًا مِنْ أَبْوَابِ السَّمَاءِ، يُبَاهِي
بِكُمُ الْمَلَائِكَةَ، يَقُولُ: انْظُرُوا إِلَى عِبَادِي قَدْ قَضَوْا فَرِيضَةً،
وَهُمْ يَنْتَظِرُونَ أُخْرَى»
“Bergembiralah, Allah
membuka sebuah pintu langit dan membanggakan kalian kepada para Malaikat dengan
berfirman: ‘Lihatlah kepada hamba-hamba-Ku ini, setelah melaksanakan fardhu
(Maghrib) melanjutkan dengan menunggu fardhu (Isya) berikutnya.”[13]
/
[1] HR. Muslim no. 385.
[2] Wasilah dan fadhilah di sini
adalah kedudukan tertinggi di Surga Firdaus yang tidak bisa diraih kecuali oleh
satu orang saja.
[3] Yakni dikeluarkan dari
Neraka atau bebas dari ancaman masuk Neraka.
[4] HR. Al-Bukhori no. 614.
[5] HR. Muslim no. 244.
[6] HR. Muslim no. 234.
[7] HR. Al-Bukhori no. 647
dan Muslim no. 649.
[8] HR. Al-Bukhori no. 2891.
[9] HR. Al-Bukhori no. 907.
[10] HR. Abu Dawud no. 466 dengan sanad shohih.
[11] HR. Al-Bukhori no. 477 dan Muslim no. 649.
[12] HR. Al-Bukhori no. 647.
[13] Shohih: HR. Ibnu Majah no. 801.
Komentar
Posting Komentar