Dajjal dalam Shohih Al-Bukhori
DAJJAL Dalam Shohih Al-Bukhori
﷽
Hinanya Dajjal
Dari Al-Mughiroh bin
Syu’bah Rodhiyallahu ‘Anhu, ia berkata: tidak ada seorang pun yang
bertanya tentang Dajjal lebih banyak dari pertanyaanku hingga beliau berkata
kepadaku:
«مَا يَضُرُّكَ مِنْهُ؟»،
قُلْتُ: لِأَنَّهُمْ يَقُولُونَ: إِنَّ مَعَهُ جَبَلَ خُبْزٍ، وَنَهَرَ مَاءٍ، قَالَ:
«هُوَ أَهْوَنُ عَلَى اللَّهِ مِنْ ذَلِكَ»
“Bahaya
apa yang kamu khawatirkan darinya?” Aku menjawab: “Orang-orang mengatakan bahwa
dia membawa gunung roti dan sungai air.” Beliau menjawab: “Dia sangat hina di
sisi Allah dari itu.” (HR. Al-Bukhori no. 7122 dan Muslim no. 2939)
Syarah
Al-Mughiroh bin Syu’bah Rodhiyallahu
‘Anhu bertanya banyak kepada Nabi ﷺ tentang
Dajjal melebihi pertanyaan orang lain. Sebabnya adalah perasaan khawatir
berlebihan atas fitnah Dajjal hingga Nabi ﷺ
menegurnya dan bertanya: “Bahaya apa yang kamu khawatirkan darinya?” Lalu
Al-Mughiroh menjelaskan alasan kekhawatirannya: Dajjal memiliki roti yang
sangat banyak bagaikan gunung dan memiliki air yang melimpah bagaikan sungai,
yang dikhawatirkan banyak orang terfitnah. Maka Nabi ﷺ
menjelaskan bahwa Dajjal itu hina dan lemah, kemampuan tersebut hanyalah kuasa
Allah yang diberikan kepada Dajjal untuk menguji manusia agar orang beriman
semakin bertambah imannya dan orang yang ragu dan kafir semakin nyata
kekafirannya. Dajjal sangat hina dan rendah secara fisik, sehingga orang
beriman mampu menilai ia bukan tuhan.
Mata Dajjal
Dari Ibnu Umar Rodhiyallahu
‘Anhuma, Nabi ﷺ bersabda:
«أَعْوَرُ عَيْنِ
اليُمْنَى، كَأَنَّهَا عِنَبَةٌ طَافِيَةٌ»
“Matanya
sebelah kanan buta, seakan matanya adalah anggur yang menonjol.” (HR.
Al-Bukhori no. 7123)
Syarah
Kedua mata Dajjal cacat.
Mata sebelah kanan buta dan mata sebelah kiri menonjol seperti anggur. Dua
cacat ini sebagai petunjuk Dajjal bukanlah tuhan, karena Allah tidak buta.
Dajjal Diikuti
Munafik
Dari Anas bin Malik Rodhiyallahu
‘Anhu, Nabi ﷺ bersabda:
«يَجِيءُ الدَّجَّالُ،
حَتَّى يَنْزِلَ فِي نَاحِيَةِ المَدِينَةِ، ثُمَّ تَرْجُفُ المَدِينَةُ ثَلاَثَ رَجَفَاتٍ،
فَيَخْرُجُ إِلَيْهِ كُلُّ كَافِرٍ وَمُنَافِقٍ»
“Dajjal
akan datang hingga tiba di pojok Madinah lalu Madinah bergoncong tiga kali
hingga setiap orang kafir dan munafiq keluar menuju kepadanya.”
Syarah
Dajjal menjelajahi
seluruh dunia kecuali Makkah dan Madinah. Allah menjaga keduanya dengan para
Malaikat yang berbaris menjaganya dengan menghunus pedang. Akhirnya Dajjal
hanya bisa memantai dari tempat kejauhan lalu terjadi gempa 3x di Madinah
hingga orang-orang munafik dan kafir keluar karena khawatir Madinah hancur,
lalu mereka keluar dan ternyata bergabung dengan Dajjal. Maka Madinah
membersihkan isinya dari kekufuran dan kemunafikan, dan tidak tinggal di sana
kecuali orang beriman yang murni tanpa kemunafikan.
Madinah dan
Makkah Bebas Dajjal
Dari Abu Bakroh Rodhiyallahu
‘Anhu, Nabi ﷺ bersabda:
«لاَ يَدْخُلُ المَدِينَةَ
رُعْبُ المَسِيحِ الدَّجَّالِ، وَلَهَا يَوْمَئِذٍ سَبْعَةُ أَبْوَابٍ، عَلَى كُلِّ
بَابٍ مَلَكَانِ»
“Madinah
tidak akan dimasuki ketakutan dari Masih Dajjal. Pada waktu itu, Madinah
memiliki 7 pintu, dan pada masing-masing pintu dijaga dua Malaikat.” (HR.
Al-Bukhori no. 7125)
Syarah
Dajjal menebar ketakutan
ke seluruh negeri dan semua negeri ia jelajahi kecuali Makkah dan Madinah.
Dajjal tidak mampu memasuki keduanya karena dijaga oleh Malaikat, sehingga
penduduk Madinah aman dari ketakutan Dajjal.
Peringatan
Seluruh Nabi
Dari Ibnu Umar Rodhiyallahu
‘Anhuma, ia berkata: Rosulullah ﷺ berdiri
berkhutbah kepada manusia dengan memuji Allah dengan pujian-pujian yang layak
untuk-Nya lalu menyebut Dajjal dan berkata:
«إِنِّي لَأُنْذِرُكُمُوهُ،
وَمَا مِنْ نَبِيٍّ إِلَّا وَقَدْ أَنْذَرَهُ قَوْمَهُ، وَلَكِنِّي سَأَقُولُ لَكُمْ
فِيهِ قَوْلًا لَمْ يَقُلْهُ نَبِيٌّ لِقَوْمِهِ، إِنَّهُ أَعْوَرُ، وَإِنَّ اللَّهَ
لَيْسَ بِأَعْوَرَ»
“Sungguh
aku memperingatkan (menakuti agar waspada) kalian darinya. Tidak ada seorang
Nabi melainkan memperingatkan umatnya darinya. Akan tetapi aku akan menyampaikan
kepada kalian apa yang belum pernah disampaikan oleh seorang Nabi pun kepada
umatnya: Dajjal buta salah satu matanya, dan sungguh Allah tidak buta salah
satu mata-Nya.” (HR. Al-Bukhori no. 7127)
Tamat dengan pujian hanya
untuk Allah.[]