Kematian Seluruh Makhluk

 #

Kematian Seluruh Makhluk

Akan datang masa semua makhluk mati, termasuk Malaikat Maut, yang mencabut seluruh makhluk.

Allah berfirman:

﴿وَنُفِخَ فِي الصُّورِ فَصَعِقَ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَمَنْ فِي الْأَرْضِ إِلَّا مَنْ شَاءَ اللَّهُ ثُمَّ نُفِخَ فِيهِ أُخْرَى فَإِذَا هُمْ قِيَامٌ يَنْظُرُونَ﴾

“Sangkakala ditiup, seketika siapa saja yang di langit maupun bumi mati kecuali siapa yang Allah kehendaki (Surga, Neraka, Malaikat Maut, Isrofil, Jibril). Lalu ditupkan lagi, tiba-tiba mereka berdiri menunggu.” (QS. Az-Zumar: 68)

Yang Allah kecualikan adalah Malaikat Maut dan Isrofil yang meniup sangkakala. Ada yang menambahkan Jibril, Surga dan Neraka. Lalu mereka dimatikan Allah semuanya termasuk Malaikat Maut. Hingga tidak ada kecuali Allah Al-Jabbar.

﴿كُلُّ مَنْ عَلَيْهَا فَانٍ (26) وَيَبْقَى وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلَالِ وَالْإِكْرَام﴾

“Segala yang di atas bumi binasa. Wajah Robku kekal Pemilik kemuliaan dan keagungan.” (QS. Ar-Rohman: 26-27)

﴿كُلُّ شَيْءٍ هَالِكٌ إِلَّا وَجْهَهُ﴾

“Segala sesuatu akan binasa (meninggal) kecuali wajah-Nya.” (QS. Al-Qoshos)

﴿لِمَنِ الْمُلْكُ الْيَوْمَ لِلَّهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارِ﴾

“Milik siapa kerajaan pada hari ini? Milik Allah Yang Mahaesa lagi Maha Perkasa.” (QS. Ghofir: 16)

 Dari Abdullah bin Mas’ud, ia berkata: seorang pendeta mendatangi Rosulullah  dan berkata: “Hai Muhammad, aku mendapati (di Taurot) bahwa Allah meletakkan langit di jarinya, bumi di jarinya, pohon di jarinya, air dan tanah di jarinya, dan seluruh makhluk di jarinya, sambil berkata: ‘Aku Sang Raja.’” Nabi  tertawa hingga nampak gigi taringnya, membenarkan ucapan pendeta tersebut. Lalu beliau membaca ayat:

﴿وَمَا قَدَرُوا اللَّهَ حَقَّ قَدْرِهِ، وَالأَرْضُ جَمِيعًا قَبْضَتُهُ يَوْمَ القِيَامَةِ، وَالسَّمَوَاتُ مَطْوِيَّاتٌ بِيَمِينِهِ، سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى عَمَّا يُشْرِكُونَ﴾

“Mereka tidak menghormati Allah dengan semestinya, padahal bumi seluruhnya digenggam oleh-Nya pada hari Kiamat, sementara langit dilipat di Tangan Kanan-Nya. Mahasuci Allah dari apa yang mereka sifatkan.” (QS. Az-Zumar: 67) (HR. Bukhori no. 4811 dan Muslim no. 2786)

Setelah semua mati, yang pertama Allah bangkitkan adalah Malaikat Isrofil, untuk meniup sangkakala kedua, tiupan kebangkitan.

Dari Abu Huroiroh : Rosulullah  bersabda: “Jarak antara dua tiupan adalah 40.” Ada yang bertanya (kepada Abu Huroiroh): “Apakah 40 hari?” Jawabnya: “Aku tidak tahu.” Tanyanya: “Apakah 40 bulan?” Jawabnya: “Aku tidak tahu.” Apakah 40 tahun?” Jawabnya: “Aku tidak tahu.” Nabi  melanjutkan:

«ثُمَّ يُنْزِلُ اللَّهُ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَيَنْبُتُونَ كَمَا يَنْبُتُ البَقْلُ، لَيْسَ مِنَ الإِنْسَانِ شَيْءٌ إِلَّا يَبْلَى، إِلَّا عَظْمًا وَاحِدًا وَهُوَ عَجْبُ الذَّنَبِ، وَمِنْهُ يُرَكَّبُ الخَلْقُ يَوْمَ القِيَامَةِ»

“Lalu Allah menurunkan air dari atas hingga mereka hidup kembali seperti tanaman hidup. Tidak ada apapun dari manusia kecuali hancur kecuali satu tulang yaitu tulang ekor. Darinya semua makhluk disusun kembali pada hari Kiamat.” (HR. Bukhori no. 4935 dan Muslim no. 2955)

Faidah

1.   Ahlus Sunnah meyakini adanya hari Kebangkitan.

2.   Tiupan Isrofil ada dua: tiupan imatah (mematikan seluruh makhluk) dan tiupan ihya (menghidupkan seluruh makhluk).

3.   Jarak dua tiupan adalah 40, tanpa diketahui apakah tahun, bulan, atau hari.

4.   Bumi digenggam oleh Allah dengan Tangan-Nya dan langit dilipat dengan Tangan Kanan-Nya.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url