Dalil Wajibnya Sholat 5 Waktu
Wajibnya sholat diakui berdasarkan Al-Kitab, As-Sunnah, dan ijma yang sudah dimaklumi dalam agama oleh semua orang. Allah berfirman:
﴿وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ﴾
“Dirikanlah sholat.” (QS. Al-Baqoroh: 43)
﴿قُلْ لِعِبَادِيَ الَّذِينَ آمَنُوا يُقِيمُوا
الصَّلَاةَ﴾
“Katakanlah: hai hamba-hamba-Ku yang beriman, tegakkanlah sholat.” (QS.
Ibrohim: 31)
Dan ayat-ayat lainnya dalam Kitabullah.
Adapun dasar dari As-Sunnah seperti hadits Mi’roj:
«هي خمس وهي خمسون»
“Dia 5 kali (sehari semalam) tetapi seakan 50 kali.” (HR. Al-Bukhori no. 349)[1]
Di dalam Shohihain: sabda Nabi ﷺ kepada
orang yang bertanya tentang syariat Islam:
«خمس صلوات في اليوم والليلة» قال السائل: هل
عليَّ غيرهن؟ قال: «لا، إلا أن تَطَّوَّع»
“Sholat lima kali sehari semalam.” Dia bertanya: “Apakah ada kewajiban
sholat lagi selain itu?” Jawab beliau: “Tidak ada, kecuali jika kamu mau
menambah sholat sunnah.” (HR. Al-Bukhori no. 46 dan Muslim no. 11)
Sholat wajib atas Muslim, baligh, berakal; sehingga tidak wajib atas orang
kafir, anak kecil, orang gila. Dasarnya sabda Nabi ﷺ:
«رفع القلم عن ثلاثة: عن النائم حتى يستيقظ، وعن
المجنون حتى يفيق، وعن الصغير حتى يبلغ»
“Pena (catatan amal) diangkat dari tiga orang: orang tidur hingga bangun,
orang gila hingga sadar, anak kecil hingga baligh.”
Akan tetapi anak kecil disuruh sholat saat berusia 7 tahun (sebagai
latihan) dan dipukul saat berusia 10 tahun jika enggan sholat.
Siapa yang menentangnya atau meninggalkannya maka ia kafir dan murtad dari
Islam, berdasarkan sabda Nabi ﷺ:
«العهد الذي بيننا وبينهم الصلاة، فمن تركها فقد
كفر»