Dosa Besar Ke-13: Pemimpin yang Menipu Rakyatnya, Zholim, dan Kejam
Alloh ﷻ berfirman:
﴿إِنَّمَا السَّبِيلُ عَلَى الَّذِينَ يَظْلِمُونَ النَّاسَ وَيَبْغُونَ فِي الْأَرْضِ بِغَيْرِ الْحَقِّ أُولَئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ﴾
“Sungguh
jalan (untuk menyalahkan) hanyalah terhadap orang-orang yang menzholimi manusia
dan berbuat aniaya di bumi tanpa alasan yang benar. Mereka itu mendapat adzab
yang pedih.” (QS. Asy-Syuuro: 42)
Alloh ﷻ berfirman:
﴿كَانُوا لَا يَتَنَاهَوْنَ عَن مُّنكَرٍ فَعَلُوهُ لَبِئْسَ مَا كَانُوا يَفْعَلُونَ﴾
“Mereka
tidak saling melarang perbuatan munkar yang selalu mereka perbuat. Sungguh,
amat buruklah apa yang selalu mereka perbuat itu.” (QS. Al-Maidah: 79)
Nabi ﷺ
bersabda:
«كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْؤولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ»
“Setiap
kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas
rakyatnya.” (HR. Al-Bukhori dan Muslim)
Nabi ﷺ
bersabda:
«مَنْ غَشَّنَا فَلَيْسَ مِنَّا»
“Siapa yang
menipu kami, maka dia bukan dari golongan kami.” (HR. Muslim)
Beliau
bersabda:
«الظُّلْمُ ظُلُمَاتٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ»
“Kezholiman
adalah kegelapan pada hari Kiamat.” (HR. Al-Bukhori dan Muslim)
Beliau
bersabda:
«أَيُّمَا رَاعٍ غَشَّ رَعِيَّتَهُ فَهُوَ فِي النَّارِ»
“Pemimpin
mana pun yang menipu rakyatnya, maka dia di Naar.” (HR. Ahmad)
Beliau
bersabda:
«مَنِ اسْتَرْعَاهُ اللَّهُ رَعِيَّةً، ثُمَّ لَمْ يُحِطْهَا بِنُصْحٍ إِلَّا حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ»
“Siapa yang
Alloh jadikan pemimpin bagi rakyat, lalu dia tidak menaungi mereka dengan ketulusan,
niscaya Alloh haromkan Jannah atasnya.” (HR. Al-Bukhori dan Muslim)
Dalam
lafazh lain:
«يَمُوتُ حِينَ يَمُوتُ وَهُوَ غَاشٌّ لِرَعِيَّتِهِ إِلَّا حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ»
“Dia mati
ketika mati dalam keadaan menipu rakyatnya, niscaya Alloh haromkan Jannah
atasnya.” (HR. Muslim)
Dalam
lafazh lain:
«لَمْ يَجِدْ رَائِحَةَ الْجَنَّةِ»
“Dia tidak
akan mencium bau Jannah.” (HR. Muslim)
Beliau
bersabda:
«مَا مِنْ أَمِيرِ عَشَرَةٍ إِلَّا يُؤْتَى بِهِ مَغْلُولَةً يَدَاهُ إِلَى عُنُقِهِ، أَطْلَقَهُ
عَدْلُهُ أَوْ أَوْبَقَهُ جَوْرُهُ»
“Tidak ada
seorang pemimpin dari sepuluh orang pun melainkan akan didatangkan dengan kedua
tangannya terbelenggu ke lehernya. Keadilannya akan melepaskannya, atau
kezholimannya akan membinasakannya.” (HR. Ahmad)
Nabi ﷺ
bersabda:
«اللَّهُمَّ مَنْ وَلِيَ مِنْ أَمْرِ هَذِهِ الْأُمَّةِ شَيْئًا فَرَفَقَ بِهَا، فَارْفُقْ بِهِ، وَمَنْ شَقَّ عَلَيْهَا فَاشْقُقْ عَلَيْهِ»
“Ya Alloh,
siapa yang memimpin suatu urusan dari umat ini, lalu dia berlemah lembut kepada
mereka, maka berlemah lembutlah kepadanya. siapa
yang menyulitkan mereka, maka sulitkanlah dia.” (HR. Muslim)
Beliau
bersabda:
«سَيَكُونُ أُمَرَاءُ فَسَقَةٌ جَوَرَةٌ، فَمَنْ صَدَّقَهُمْ بِكَذِبِهِمْ، وَأَعَانَهُمْ عَلَى ظُلْمِهِمْ فَلَيْسَ
مِنِّي وَلَسْتُ مِنْهُ، وَلَنْ يَرِدَ عَلَيَّ الْحَوْضَ»
“Akan ada
pemimpin-pemimpin yang fasik dan zholim. Siapa yang membenarkan kebohongan
mereka, dan membantu mereka dalam kezholiman mereka, maka dia bukan dari
golonganku dan aku bukan dari golongannya, dan dia tidak akan mendatangi Haudh
(telagaku).” (HR. An-Nasa’i)
Beliau ﷺ
bersabda:
«مَا مِنْ قَوْمٍ يُعْمَلُ فِيهِمْ بِالْمَعَاصِي هُمْ أَعَزُّ وَأَكْثَرُ مِمَّنْ يَعْمَلُهُ، ثُمَّ لَمْ يُغَيِّرُوا إِلَّا عَمَّهُمُ اللَّهُ بِعِقَابٍ»
“Tidak ada
suatu kaum yang di antara mereka dilakukan kemaksiatan, padahal mereka lebih
mulia dan lebih banyak dari pelakunya, lalu mereka tidak mengubahnya, melainkan
Alloh akan meratakan adzab kepada mereka.” (HR. Ahmad)
Abu Ubaidah
bin Abdulloh bin Mas’ud meriwayatkan dari ayahnya, dia berkata: Rosululloh ﷺ
bersabda:
«وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَتَأْمُرُنَّ بِالْمَعْرُوفِ، وَلَتَنْهَوُنَّ عَنِ الْمُنْكَرِ، وَلَتَأْخُذُنَّ عَلَى يَدِ الْمُسِيءِ، وَلَتَأْطِرُنَّهُ عَلَى الْحَقِّ أَطْرًا، أَوْ لَيَضْرِبَنَّ اللَّهُ بِقُلُوبِ بَعْضِكُمْ عَلَى بَعْضٍ،
ثُمَّ يَلْعَنُكُمْ كَمَا لَعَنَهُمْ - يَعْنِي: بَنِي إِسْرَائِيلَ
- عَلَى لِسَانِ دَاوُدَ وَعِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ»
“Demi Dzat
yang jiwaku berada di tangan-Nya, kalian benar-benar harus menyuruh kepada yang
ma’ruf dan melarang dari yang munkar, dan kalian benar-benar harus memegang
tangan orang yang berbuat buruk, dan kalian benar-benar harus memaksanya untuk
berada di atas kebenaran. Atau, Alloh akan membuat hati sebagian kalian keras
terhadap sebagian yang lain, lalu Dia melaknat kalian sebagaimana Dia melaknat
mereka, yaitu Bani Isroil, melalui lisan Dawud dan Isa Ibnu Maryam.” (HR.
Ibnu Majah dan Abu Dawud)
Dari Aghlab
bin Tamim, Mu’alla bin Ziyad menceritakan kepadaku, dari Muawiyah bin Qurroh,
dari Ma’qil bin Yasar, dari Nabi ﷺ,
beliau bersabda:
«صِنْفَانِ مِنْ أُمَّتِي لَا تَنَالُهُمَا شَفَاعَتِي: سُلْطَانٌ ظَلُومٌ غَشُومٌ،
وَغَالٍ فِي الدِّينِ، يَشْهَدُ عَلَيْهِمْ وَيَتَبَرَّأُ مِنْهُمْ»
“Dua
golongan dari umatku yang tidak akan mendapatkan syafaatku: pemimpin yang
zholim dan menipu, serta orang yang berlebihan dalam agama. Aku akan bersaksi
atas mereka dan berlepas diri dari mereka.” (HR. Al-Baghowi, Syarhus Sunnah,
14/339)
Aghlab
lemah. Ibnu Al-Mubarok meriwayatkannya, dan dia berkata, ‘Mani’ menceritakan
kepada kami, Muawiyah bin Qurroh menceritakan kepada kami dengan makna yang
serupa, dan Mani’ tidak diketahui siapa dia.
Muhammad
bin Jahadah meriwayatkan dari ‘Athiyyah, dari Abu Sa’id Al-Khudri secara marfu’:
«أَشَدُّ النَّاسِ عَذَابًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِمَامٌ جَائِرٌ»
“Orang yang
paling berat adzabnya pada hari Kiamat adalah pemimpin yang zholim.” (HR.
Al-Bazzar)
Dari Nabi ﷺ,
beliau bersabda:
«أَيُّهَا النَّاسُ: مُرُوا بِالْمَعْرُوفِ، وَانْهَوْا عَنِ الْمُنْكَرِ،
قَبْلَ أَنْ تَدْعُوا اللَّهَ فَلَا يَسْتَجِيبَ لَكُمْ، وَقَبْلَ
أَنْ تَسْتَغْفِرُوهُ فَلَا يَغْفِرَ لَكُمْ، إِنَّ الْأَحْبَارَ مِنَ الْيَهُودِ وَالرُّهْبَانَ مِنَ النَّصَارَى لَمَّا تَرَكُوا
الْأَمْرَ بِالْمَعْرُوفِ وَالنَّهْيَ عَنِ الْمُنْكَرِ، لَعَنَهُمُ
اللَّهُ عَلَى لِسَانِ أَنْبِيَائِهِمْ، ثُمَّ عَمَّهُمْ بِالْبَلَاءِ»
“Wahai
manusia, perintahkanlah kepada yang ma’ruf dan laranglah dari yang munkar,
sebelum kalian berdoa kepada Alloh lalu Dia tidak mengabulkan kalian, dan
sebelum kalian meminta ampun kepada-Nya lalu Dia tidak mengampuni kalian. Sungguh
para rohib dari Yahudi dan para pendeta dari Nasroni, ketika mereka
meninggalkan amar ma’ruf nahi munkar, Alloh melaknat mereka melalui lisan Nabi-Nabi
mereka, kemudian Dia meratakan bala’ (bencana) kepada mereka.” (HR. Ibnu
Majah)
Beliau ﷺ
bersabda:
«مَنْ أَحْدَثَ فِي أَمْرِنَا مَا لَيْسَ فِيهِ فَهُوَ رَدٌّ»
“Siapa yang
mengada-adakan dalam urusan kami sesuatu yang tidak ada padanya, maka itu
ditolak.” (HR. Al-Bukhori dan Muslim)
Beliau
bersabda:
«مَنْ أَحْدَثَ حَدَثًا أَوْ آوَى مُحْدِثًا فَعَلَيْهِ لَعْنَةُ
اللَّهِ وَالْمَلَائِكَةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ، لَا يَقْبَلُ اللَّهُ مِنْهُ صَرْفًا وَلَا عَدْلًا»
“Siapa yang
mengada-adakan sesuatu (dalam agama) atau melindungi pengada-ada, maka baginya
laknat Alloh, Malaikat, dan seluruh manusia. Alloh tidak akan menerima darinya
taubat dan tebusan.” (HR. Al-Bukhori dan Muslim)
Beliau ﷺ
bersabda:
«مَنْ لَا يَرْحَمُ
لَا يُرْحَمُ»
“Siapa yang
tidak menyayangi, maka dia tidak akan disayangi.” (HR. Al-Bukhori)
Beliau
bersabda:
«لَا يَرْحَمُ اللَّهُ مَنْ لَا يَرْحَمِ النَّاسَ»
“Alloh
tidak akan menyayangi orang yang tidak menyayangi manusia.” (HR. Muslim)
Beliau ﷺ
bersabda:
«مَا مِنْ أَمِيرٍ يَلِي أُمُورَ الْمُسْلِمِينَ، ثُمَّ لَا يَجْهَدُ لَهُمْ وَيَنْصَحُ لَهُمْ؛ إِلَّا لَمْ يَدْخُلْ مَعَهُمُ الْجَنَّةَ»
“Tidak ada
seorang pemimpin pun yang mengurus urusan kaum Muslimin, lalu dia tidak
bersungguh-sungguh dan memberikan nasihat kepada mereka, melainkan dia tidak
akan masuk Jannah bersama mereka.” (HR. Al-Bukhori dan Muslim)
Nabi ﷺ
bersabda:
«مَنْ وَلَّاهُ اللَّهُ شَيْئًا مِنْ أُمُورِ الْمُسْلِمِينَ فَاحْتَجَبَ دُونَ
حَاجَتِهِمْ وَخَلَّتِهِمْ وَفَقْرِهِمْ، احْتَجَبَ اللَّهُ دُونَ حَاجَتِهِ وَخَلَّتِهِ وَفَقْرِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ»
“Siapa yang
Alloh jadikan pemimpin atas urusan kaum Muslimin, lalu dia menghalangi
(dirinya) dari kebutuhan, hajat, dan kemiskinan mereka, maka Alloh akan
menghalangi (diri-Nya) dari kebutuhan, hajat, dan kemiskinannya pada hari
Kiamat.” (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi)
Beliau ﷺ
bersabda:
«الْإِمَامُ الْعَادِلُ يُظِلُّهُ اللَّهُ فِي ظِلِّهِ»
“Pemimpin
yang adil akan dinaungi oleh Alloh dalam naungan-Nya.” (HR. Al-Bukhori dan
Muslim)
Beliau
bersabda:
«الْمُقْسِطُونَ عَلَى مَنَابِرَ مِنْ نُورٍ؛ الَّذِينَ يَعْدِلُونَ فِي حُكْمِهِمْ وَأَهْلِيهِمْ وَمَا وُلُوا»
“Orang-orang
yang berbuat adil berada di atas mimbar dari cahaya. Mereka adalah orang-orang
yang berlaku adil dalam hukum mereka, terhadap keluarga mereka, dan dalam apa
yang mereka pimpin.” (HR. Muslim)
Beliau
bersabda:
«شِرَارُ أَئِمَّتِكُمُ: الَّذِينَ تُبْغِضُونَهُمْ وَيُبْغِضُونَكُمْ، وَتَلْعَنُونَهُمْ
وَيَلْعَنُونَكُمْ»، قَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ! أَفَلَا نُنَابِذُهُمْ؟ قَالَ: «لَا، مَا أَقَامُوا فِيكُمُ
الصَّلَاةَ»
“Seburuk-buruk
pemimpin kalian adalah yang kalian benci dan mereka membenci kalian, yang
kalian laknat dan mereka melaknat kalian.” Mereka bertanya: “Wahai Rosululloh,
apakah kita tidak memerangi mereka?” Beliau menjawab: “Tidak, selama mereka
masih mendirikan Sholat di tengah-tengah kalian.” (HR. Muslim)
Beliau ﷺ
bersabda:
«إِنَّ اللَّهَ لَيُمْلِي لِلظَّالِمِ، حَتَّى إِذَا أَخَذَهُ
لَمْ يُفْلِتْهُ، ثُمَّ قَرَأَ: ﴿وَكَذَلِكَ أَخْذُ رَبِّكَ إِذَا أَخَذَ الْقُرَى وَهِيَ ظَالِمَةٌ
إِنَّ أَخْذَهُ أَلِيمٌ شَدِيدٌ﴾»
“Sungguh
Alloh membiarkan orang zholim (berbuat zholim) hingga ketika Dia mengadzabnya,
Dia tidak akan melepaskannya.” Kemudian beliau membaca ayat: “demikianlah adzab Robb-mu, apabila Dia
mengadzab (penduduk) negeri-negeri yang berbuat zholim. Sungguh adzab-Nya itu
sangat pedih dan sangat berat.” (QS. Huud: 102).” (HR. Al-Bukhori dan
Muslim)
Beliau ﷺ
bersabda kepada Mu’adz Rodhiyallahu ‘Anhu ketika mengutusnya ke Yaman:
«إِيَّاكَ وَكَرَائِمَ أَمْوَالِهِمْ، وَاتَّقِ دَعْوَةَ الْمَظْلُومِ؛ فَإِنَّهُ لَيْسَ بَيْنَهَا وَبَيْنَ اللَّهِ حِجَابٌ»
“Hati-hatilah
engkau (jangan mengambil) harta-harta terbaik mereka, dan takutlah terhadap doa
orang yang terzholimi, karena sungguh tidak ada penghalang antara doanya dan
Alloh.” (HR. Al-Bukhori dan Muslim)
Beliau
bersabda:
«إِنَّ شَرَّ الرُّعَاءِ الْحَطَمَةُ»
“Sungguh
seburuk-buruk pemimpin adalah al-hathomah.” (HR. Al-Bukhori dan
Muslim)
Beliau
bersabda:
«ثَلَاثَةٌ لَا يُكَلِّمُهُمُ اللَّهُ»
“Tiga
golongan yang Alloh tidak akan berbicara dengan mereka.” Di antaranya, pemimpin
yang pendusta. (HR. Muslim)
Alloh ﷻ berfirman:
﴿تِلْكَ الدَّارُ الْآخِرَةُ نَجْعَلُهَا لِلَّذِينَ لَا يُرِيدُونَ عُلُوًّا فِي الْأَرْضِ وَلَا فَسَادًا وَالْعَاقِبَةُ
لِلْمُتَّقِينَ﴾
“Negeri
Akhirat itu, Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak menginginkan ketinggian
(kesombongan) di muka bumi dan tidak (pula) berbuat kerusakan. kesudahan (yang baik) itu adalah bagi
orang-orang yang bertaqwa.” (QS. Al-Qoshosh: 83)
Nabi ﷺ
bersabda:
«إِنَّكُمْ تَحْرِصُونَ عَلَى الْإِمَارَةِ،
وَسَتَكُونُ نَدَامَةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ»
“Sungguh
kalian sangat berambisi terhadap kepemimpinan, padahal ia akan menjadi
penyesalan pada hari Kiamat.” (HR. Al-Bukhori)
Beliau ﷺ
bersabda:
«إِنَّا وَاللَّهِ لَا نُوَلِّي هَذَا الْعَمَلَ
أَحَدًا سَأَلَهُ، أَوْ أَحَدًا حَرَصَ عَلَيْهِ»
“Demi
Alloh, kami tidak akan memberikan pekerjaan ini kepada siapa pun yang
memintanya atau kepada siapa pun yang sangat berambisi terhadapnya.” (HR. Al-Bukhori
dan Muslim)
Beliau ﷺ
bersabda:
«يَا كَعْبَ بْنَ عُجْرَةَ! أَعَاذَكَ اللَّهُ مِنْ إِمَارَةِ السُّفَهَاءِ؛ أُمَرَاءَ يَكُونُونَ مِنْ بَعْدِي، وَلَا يَهْتَدُونَ
بِهَدْيِي، وَلَا يَسْتَنُّونَ بِسُنَّتِي»
“Wahai Ka’b
bin ‘Ujroh! Semoga Alloh melindungimu dari kepemimpinan orang-orang bodoh.
(Mereka adalah) pemimpin-pemimpin yang akan datang setelahku, mereka tidak
mengambil petunjuk dariku, dan tidak mengikuti sunnahku.” (Hadits ini
dishohihkan oleh Al-Hakim)
Beliau ﷺ
bersabda:
«ثَلَاثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٌ لَا شَكَّ فِيهِنَّ: دَعْوَةُ الْمَظْلُومِ، وَدَعْوَةُ
الْمُسَافِرِ، وَدَعْوَةُ الْوَالِدِ عَلَى وَلَدِهِ»
“Ada tiga
doa yang mustajab, tidak diragukan lagi: doa orang yang terzholimi, doa orang
yang bepergian, dan doa orang tua terhadap anaknya.” (Sanadnya kuat)