Dosa Besar Ke-16: Kesaksian Palsu (Syahadatu Zuur)

 Alloh berfirman:

﴿وَالَّذِينَ لَا يَشْهَدُونَ الزُّورَ

orang-orang yang tidak memberikan kesaksian palsu.” (QS. Al-Furqon: 72)

Dalam Hadits, kesaksian palsu disamakan dengan syirik kepada Alloh. Alloh berfirman:

﴿فَاجْتَنِبُوا الرِّجْسَ مِنَ الْأَوْثَانِ وَاجْتَنِبُوا قَوْلَ الزُّورِ

“Maka jauhilah (penyembahan) berhala-berhala yang najis itu dan jauhilah perkataan dusta (kesaksian palsu).” (QS. Al-Hajj: 30)

Dalam Hadits yang tsabit (kokoh):

«لَا تَزُولُ قَدَمَا شَاهِدِ الزُّورِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى تَجِبَ لَهُ النَّارُ»

“Kedua kaki saksi palsu tidak akan bergeser pada hari Kiamat hingga Naar wajib baginya.”

Saya (Adz-Dzahabi) katakan: Saksi palsu telah menyebabkan terjadinya kejahatan-kejahatan besar:

1. Berdusta dan membuat fitnah. Alloh berfirman:

﴿إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي مَنْ هُوَ مُسْرِفٌ كَذَّابٌ

“Sungguh Alloh tidak memberi petunjuk kepada orang yang melampaui batas dan pendusta.” (QS. Ghafir: 28)

Dalam Hadits:

«يُطْبَعُ الْمُؤْمِنُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ لَيْسَ الْخِيَانَةَ وَالْكَذِبَ»

“Seorang Mu’min bisa saja memiliki semua perangai (yang buruk), kecuali khianat dan dusta.”

2. Dia menzholimi orang yang dia berikan kesaksian palsu atasnya sehingga harta, kehormatan, dan nyawanya diambil karena kesaksiannya.

3. Dia menzholimi orang yang dia berikan kesaksian palsu untuknya, yaitu dengan memberinya harta harom yang dia ambil karena kesaksiannya, sehingga Naar wajib baginya.

Nabi bersabda:

«مَنْ قَضَيْتُ لَهُ مِنْ مَالِ أَخِيهِ بِغَيْرِ حَقٍّ؛ لَا يَأْخُذْهُ، فَإِنَّمَا أَقْطَعُ لَهُ قِطْعَةً مِنَ النَّارِ»

“Siapa yang aku putuskan baginya (suatu perkara) dari harta saudaranya tanpa hak, janganlah dia mengambilnya, karena sungguh aku memotongkan untuknya sepotong dari Naar.”

4. Dia menghalalkan apa yang diharomkan dan dilindungi Alloh, yaitu harta, darah, dan kehormatan.

Nabi bersabda:

«كُلُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ حَرَامٌ: مَالُهُ وَدَمُهُ وَعِرْضُهُ»

“Setiap Muslim atas Muslim yang lain adalah harom: hartanya, darahnya, dan kehormatannya.”

Nabi bersabda:

«أَلَا أُنَبِّئُكُمْ بِأَكْبَرِ الْكَبَائِرِ: الْإِشْرَاكُ بِاللَّهِ، وَعُقُوقُ الْوَالِدَيْنِ، أَلَا وَقَوْلُ الزُّورِ»

“Maukah aku beritahukan kepada kalian tentang dosa-dosa besar yang paling besar: syirik kepada Alloh, dan durhaka kepada kedua orang tua. Ingatlah, dan (termasuk juga) perkataan dusta (kesaksian palsu).”

Beliau terus mengulanginya sampai kami (para Shohabat) berkata, “Semoga beliau berhenti.” (HR. Al-Bukhori dan Muslim)

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url