Dosa Besar Ke-37: Mendustakan Takdir
Alloh ﷻ berfirman:
«إِنَّا كُلَّ شَيْءٍ خَلَقْنَاهُ بِقَدَرٍ»
“Sungguh,
Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran (takdir).” (QS. Al-Qomar: 49)
Alloh ﷻ berfirman:
﴿وَاللَّهُ خَلَقَكُمْ وَمَا تَعْمَلُونَ﴾
“Alloh-lah
yang menciptakan kamu dan apa yang kamu kerjakan.” (QS. Ash-Shaffat: 96)
Alloh ﷻ berfirman:
﴿وَمَن يُضْلِلِ اللَّهُ فَلَا هَادِيَ لَهُ﴾
“siapa yang Alloh sesatkan, maka tidak
ada yang dapat memberinya petunjuk.” (QS. Al-A’rof: 186)
Dia
berfirman:
﴿وَأَضَلَّهُ اللَّهُ عَلَىٰ عِلْمٍ﴾
“Alloh menyesatkannya
berdasarkan ilmu (Alloh).” (QS. Al-Jatsiyah: 23)
Dia
berfirman:
﴿وَمَا تَشَاءُونَ إِلَّا أَن يَشَاءَ اللَّهُ﴾
“kamu tidak akan mampu (menempuh jalan
itu), kecuali apabila Alloh menghendaki.” (QS. At-Takwiir: 29)
Dia
berfirman:
﴿فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَاهَا﴾
“Maka Alloh
mengilhamkan kepadanya (jalan) kejahatan dan ketaqwaannya.” (QS. Asy-Syams:
8)
Banyak nash
yang membahas tentang hal ini. Dalam Shohihain, ada Hadits Jibril ‘Alaihissalam,
ia berkata: “Wahai Rosululloh, apa itu Iman?” Beliau menjawab:
«أَنْ تُؤْمِنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْبَعْثِ بَعْدَ
الْمَوْتِ وَالْقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ»
“Engkau
beriman kepada Alloh, Malaikat-Malaikat-Nya, Kitab-Kitab-Nya, Rosul-Rosul-Nya,
hari Kebangkitan setelah kematian, dan takdir baik dan buruknya.” (HR.
Al-Bukhori dan Muslim)
Abdul
Rohman bin Abi Al-Mawali menceritakan kepada kami, Ubaidulloh bin Mauhib
menceritakan kepada kami, dari Abu Bakar bin Muhammad bin Amr bin Hazm, dari
Amroh, dari Aisyah Rodhiyallahu ‘Anha, ia berkata: Rosululloh ﷺ
bersabda:
«سِتَّةٌ لَعَنْتُهُمْ، وَلَعَنَهُمُ اللَّهُ، وَكُلُّ نَبِيٍّ مُجَابٌ: الْمُكَذِّبُ بِقَدَرٍ، وَالزَّائِدُ فِي كِتَابِ اللَّهِ، وَالْمُتَسَلِّطُ بِالْجَبَرُوتِ، وَالْمُسْتَحِلُّ لِحُرُمِ اللَّهِ، وَالْمُسْتَحِلُّ مِنْ عِتْرَتِي مَا حَرَّمَ اللَّهُ، وَالتَّارِكُ لِسُنَّتِي»
“Enam golongan
yang aku laknat, dan Alloh melaknat mereka, dan setiap Nabi doanya dikabulkan:
orang yang mendustakan takdir, orang yang menambah dalam kitab Alloh, orang
yang berkuasa dengan kejam, orang yang menghalalkan apa yang diharomkan Alloh,
orang yang menghalalkan dari keturunanku apa yang Alloh haromkan, dan orang
yang meninggalkan sunnahku.” Sanadnya shohih.
Sulaiman
bin Uthbah Ad-Dimasyqi menceritakan kepada kami, Yunus bin Maisaroh
menceritakan kepada kami, dari Abu Idris, dari Abu Ad-Darda’ Rodhiyallahu ‘Anhu,
dari Nabi ﷺ,
beliau bersabda:
«لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ عَاقٌّ، وَلَا مُكَذِّبٌ بِقَدَرٍ، وَلَا مُدْمِنُ خَمْرٍ»
“Tidak akan
masuk Jannah orang yang durhaka, orang yang mendustakan takdir, dan orang yang
pecandu khomr.” Sulaiman rowinya lemah, diriwayatkan darinya oleh banyak orang.
Abdul Aziz
bin Abi Hazim meriwayatkan dari ayahnya, dari Ibnu Umar Rodhiyallahu ‘Anhuma,
dari Nabi ﷺ,
beliau bersabda:
«الْقَدَرِيَّةُ مَجُوسُ
هَذِهِ الْأُمَّةِ، فَإِنْ مَرِضُوا فَلَا تَعُودُوهُمْ، وَإِنْ مَاتُوا
فَلَا تَشْهَدُوهُمْ»
“Orang-orang
Qodariyyah (yang mendustakan takdir) adalah Majusi umat ini. Jika mereka sakit,
jangan jenguk mereka. jika mereka
meninggal, jangan hadiri pemakaman mereka.” Para rowinya tsiqot (terpercaya) tetapi
sanadnya terputus.
Ibnu Umar
berkata: “Aku mendengar Nabi ﷺ bersabda:
«سَيَكُونُ فِي أُمَّتِي أَقْوَامٌ يُكَذِّبُونَ بِالْقَدَرِ»
“Akan ada
di umatku suatu kaum yang mendustakan takdir.” (HR. Muslim)
At-Tirmidzi
menshohihkan Hadits dari Abu Shokhr, dari Nafi’: bahwa seorang laki-laki datang
kepada Ibnu Umar Rodhiyallahu ‘Anhu dan berkata: “Si fulan menyampaikan
salam kepadamu.” Ibnu Umar berkata: “Telah sampai kepadaku bahwa dia telah
berbuat bid’ah. Jika dia telah berbuat bid’ah, jangan sampaikan salamku
kepadanya. Sungguh, aku mendengar Rosululloh ﷺ
bersabda:
«يَكُونُ فِي هَذِهِ الْأُمَّةِ خَسْفٌ وَمَسْخٌ، أَوْ قَذْفٌ فِي أَهْلِ الْقَدَرِ»
“Di umat
ini akan terjadi penenggelaman ke dalam bumi, perubahan bentuk (menjadi hewan),
atau pelemparan (dengan batu) pada orang-orang Qodariyyah.” (HR. At-Tirmidzi)
Dari
Manshur, dari Rib’i bin Hirosh, dari Ali Rodhiyallahu ‘Anhu, dia
berkata: Rosululloh ﷺ bersabda:
«لَا يُؤْمِنُ عَبْدٌ حَتَّى يُؤْمِنَ بِأَرْبَعٍ: يَشْهَدَ أَنْ لَا إِلَٰهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنِّي رَسُولُ اللَّهِ، وَيُؤْمِنَ
بِالْبَعْثِ، وَيُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ»
“Seorang
hamba tidak akan beriman sampai dia beriman pada empat hal: bersaksi bahwa tidak
ada yang berhak disembah selain Alloh dan bahwa aku adalah Rosul Alloh,
beriman pada hari Kebangkitan, dan beriman pada takdir.” (HR. At-Tirmidzi)
Sanadnya
bagus. Sebagian (ulama) mengatakan: “Dari Rib’i dari seorang laki-laki dari Ali.”
Baqiyyah
meriwayatkan, Al-Auza’i menceritakan kepada kami, dari Ibnu Juroij, dari Abu
Az-Zubair, dari Jabir Rodhiyallahu ‘Anhu, dia berkata: Rosululloh ﷺ
bersabda:
«إِنَّ مَجُوسَ هَذِهِ الْأُمَّةِ الْمُكَذِّبُونَ بِأَقْدَارِ
اللَّهِ، إِنْ مَرِضُوا فَلَا تَعُودُوهُمْ، وَإِنْ مَاتُوا فَلَا
تُصَلُّوا عَلَيْهِمْ، وَإِنْ لَقِيتُمُوهُمْ فَلَا تُسَلِّمُوا عَلَيْهِمْ»
“Sungguh
Majusi umat ini adalah orang-orang yang mendustakan takdir Alloh. Jika mereka
sakit, jangan jenguk mereka. Jika mereka meninggal, jangan Sholati mereka. jika kalian bertemu mereka, jangan
ucapkan salam kepada mereka.” (HR. Ibnu Abi Ashim, As-Sunnah)
Dalam bab
ini ada beberapa Hadits yang memiliki kelemahan sanad yang disebutkan oleh Ibnu
Abi Ashim.
Baqiyyah,
dari Abul Ala’ Ad-Dimasyqi, dari Muhammad bin Jahadah, dari Yazid bin Husain,
dari Mu’adz bin Jabal Rodhiyallahu ‘Anhu, dia berkata: Rosululloh ﷺ
bersabda:
«مَا بَعَثَ اللَّهُ نَبِيًّا قَطُّ إِلَّا وَفِي أُمَّتِهِ قَدَرِيَّةٌ وَمُرْجِئَةٌ،
إِنَّ اللَّهَ لَعَنَ الْقَدَرِيَّةَ وَالْمُرْجِئَةَ عَلَى لِسَانِ سَبْعِينَ نَبِيًّا»
“Alloh
tidak mengutus seorang Nabi pun melainkan di umatnya ada Qodariyyah dan Murji’ah.
Sungguh Alloh melaknat Qodariyyah dan Murji’ah melalui lisan 70 Nabi.”
Sufyan
Ats-Tsauri, dari Umar maula Ghufroh, dari seorang laki-laki, dari Hudzaifah,
dia berkata: Rosululloh ﷺ bersabda:
«لِكُلِّ أُمَّةٍ مَجُوسٌ، وَمَجُوسُ هَذِهِ الْأُمَّةِ الَّذِينَ يَزْعُمُونَ أَنْ لَا قَدَرَ»
“Setiap
umat memiliki Majusi, dan Majusi umat ini adalah orang-orang yang mengklaim
tidak ada takdir.”
Dari
Al-Hasan, dari Aisyah Rodhiyallahu ‘Anha, dari Nabi ﷺ:
«الْقَدَرِيَّةُ مَجُوسُ
هَذِهِ الْأُمَّةِ»
“Orang-orang
Qodariyyah adalah Majusi umat ini.”
Hadits-Hadits
ini tidak tsabit karena lemahnya rowi mereka.
Al-Mu’afa
bin Imron dan lainnya, dari Nizar bin Hayyan, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas
secara marfu’:
«صِنْفَانِ مِنْ أُمَّتِي لَيْسَ لَهُمْ فِي الْإِسْلَامِ نَصِيبٌ: الْقَدَرِيَّةُ وَالْمُرْجِئَةُ»
“Dua golongan
dari umatku yang tidak memiliki bagian dalam Islam: Qodariyyah dan Murji’ah.”
Nizar dikomentari oleh Ibnu Hibban, dan dia diikuti oleh rowi-rowi lemah
lainnya. Muhammad bin Bisyr Al-‘Abdi berkata: “Salam bin Abi Umroh menceritakan
kepada kami, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas secara marfu’ dengan makna
yang serupa.”
Abu Ashim
An-Nabil dan Muhammad bin Mush’ab Al-Qurqusani, dari ‘Anbasah, dari Az-Zuhri,
dari Sa’id bin Al-Musayyab, dari Abu Huroiroh, dia berkata: Rosululloh ﷺ
bersabda:
«آخِرُ كَلَامٍ فِي الْقَدَرِ لِشِرَارِ هَذِهِ الْأُمَّةِ»
“Perkataan
terakhir tentang takdir (akan muncul) pada orang-orang terburuk dari umat ini.”
Abu Malik
Al-Asyja’i, dari Rib’i, dari Hudzaifah, dia berkata: Rosululloh ﷺ
bersabda:
«خَلَقَ اللَّهُ كُلَّ صَانِعٍ وَصَنْعَتَهُ»
“Alloh
menciptakan setiap pekerja dan hasil kerjanya.”