Dosa Besar Ke-43: Memutus Tali Silaturrohim
Alloh ﷻ berfirman:
﴿وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ﴾
“bertaqwalah kepada Alloh yang dengan
nama-Nya kamu saling meminta, dan (peliharalah) hubungan kekeluargaan.” (QS.
An-Nisaa: 1)
Alloh ﷻ berfirman:
﴿فَهَلْ عَسَيْتُمْ إِن تَوَلَّيْتُمْ أَن تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ وَتُقَطِّعُوا أَرْحَامَكُمْ. أُولَئِكَ الَّذِينَ لَعَنَهُمُ اللَّهُ فَأَصَمَّهُمْ وَأَعْمَىٰ أَبْصَارَهُمْ﴾
“Maka
apakah sekiranya kamu berkuasa, kamu akan berbuat kerusakan di muka bumi dan
memutuskan hubungan kekeluargaan? Mereka itulah orang-orang yang dilaknat oleh
Alloh, lalu Dia tuli-kan mereka dan buta-kan penglihatan mereka.” (QS.
Muhammad: 22-23)
Nabi ﷺ
bersabda:
﴿لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ قَاطِعٌ﴾
“Tidak akan
masuk Jannah orang yang memutus (tali silaturrohim).” (HR. Muslim)
Beliau ﷺ
bersabda:
«مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ»
“Siapa yang
beriman kepada Alloh dan hari Akhir, maka hendaklah ia menyambung tali
silaturrohimnya.” (HR. Al-Bukhori dan Muslim)
Beliau ﷺ
bersabda:
«إِنَّ اللَّهَ خَلَقَ الْخَلْقَ، حَتَّى إِذَا فَرَغَ مِنْهُمْ قَامَتِ الرَّحِمُ، فَقَالَتْ: هَذَا مَقَامُ الْعَائِذِ بِكَ مِنَ الْقَطِيعَةِ،
قَالَ: نَعَمْ، أَمَا تَرْضَيْنَ أَنْ أَصِلَ مَنْ وَصَلَكِ، وَأَقْطَعَ مَنْ قَطَعَكِ؟
قَالَتْ: بَلَى»
“Sungguh
Alloh menciptakan makhluk. Hingga ketika Dia selesai dari mereka, berdirilah
rahim, lalu ia berkata: ‘Ini adalah tempat bagi orang yang berlindung kepada-Mu
dari pemutusan (tali silaturrohim).’ Alloh berfirman: ‘Ya. Apakah engkau tidak ridho
jika Aku menyambung orang yang menyambungmu dan memutus orang yang memutusmu?’
Ia menjawab: ‘Tentu’” (HR. Al-Bukhori dan Muslim)
Nabi ﷺ
bersabda:
«مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ
لَهُ فِي رِزْقِهِ، وَيُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ، فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ»
“Siapa yang
ingin dilapangkan rezekinya dan ditunda ajalnya (diberi berkah umurnya), maka
hendaklah ia menyambung tali silaturrohimnya.” (HR. Al-Bukhori dan Muslim)
Beliau ﷺ
bersabda:
«الرَّحِمُ مُعَلَّقَةٌ بِالْعَرْشِ، تَقُولُ: مَنْ وَصَلَنِي وَصَلَهُ اللَّهُ، وَمَنْ قَطَعَنِي قَطَعَهُ اللَّهُ»
“Rahim itu
bergantung pada ‘Arsy, ia berkata: ‘Siapa yang menyambungku, maka Alloh akan
menyambungnya. siapa yang
memutusku, maka Alloh akan memutusnya.” (HR. Al-Bukhori dan Muslim)
Dalam
lafazh lain: “Alloh berfirman: ‘Siapa yang menyambungnya, Aku akan
menyambungnya. siapa yang
memutusnya, Aku akan memutusnya.’”
Alloh ﷻ berfirman:
﴿وَالَّذِينَ يَنقُضُونَ عَهْدَ اللَّهِ مِن بَعْدِ مِيثَاقِهِ وَيَقْطَعُونَ مَا
أَمَرَ اللَّهُ بِهِ أَن يُوصَلَ وَيُفْسِدُونَ فِي الْأَرْضِ
أُولَٰئِكَ لَهُمُ اللَّعْنَةُ وَلَهُمْ سُوءُ الدَّارِ﴾
“orang-orang yang merusak janji Alloh
setelah diikrarkan dengan teguh dan memutuskan apa yang diperintahkan Alloh
untuk dihubungkan dan berbuat kerusakan di bumi, maka mereka itu memperoleh laknat
dan bagi mereka tempat kembali yang buruk (Naar Jahannam).” (QS. Ar-Ro’d: 25)
Muhammad
bin Amr meriwayatkan, dari Abu Salamah, dari Abu Huroiroh Rodhiyallahu ‘Anhu,
bahwa Nabi ﷺ
bersabda: Alloh ﷻ
berfirman:
«أَنَا الرَّحْمَنُ وَهِيَ
الرَّحِمُ، مَنْ وَصَلَهَا وَصَلْتُهُ، وَمَنْ قَطَعَهَا قَطَعْتُهُ»
“Aku adalah
Ar-Rohman (Maha Pengasih) dan ia adalah rahim (kekeluargaan). Siapa yang
menyambungnya, Aku akan menyambungnya. siapa
yang memutusnya, Aku akan memutusnya.” (HR. At-Tirmidzi)
Jadi, kami
katakan: “Siapa yang memutus tali silaturrohim dengan kerabatnya yang fakir,
padahal dia kaya, maka dia pasti termasuk yang dimaksud. Begitu juga siapa yang
memutusnya dengan kasar, mengabaikan, dan kebodohan.”
Nabi ﷺ
bersabda:
«بُلُّوا أَرْحَامَكُمْ وَلَوْ بِالسَّلَامِ»
“Basahilah
tali silaturrohim kalian meskipun hanya dengan salam.” (HR. Al-Bazzar)