Dosa Besar Ke-46: An-Niyahah (Meratapi Mayit) dan Menampar Pipi
Nabi ﷺ bersabda:
«اثْنَتَانِ هُمَا بِالنَّاسِ كُفْرٌ: الطَّعْنُ فِي النَّسَبِ، وَالنِّيَاحَةُ عَلَى الْمَيِّتِ»
“Ada dua hal
pada manusia yang termasuk kekafiran: mencela nasab, dan meratapi mayit.” (HR.
Muslim)
Dalam Hadits
shohih Muslim:
«النَّائِحَةُ إِذَا لَمْ تَتُبْ؛ أُلْبِسَتْ
دِرْعًا مِنْ جَرَبٍ، وَسِرْبَالًا مِنْ قَطْرَانٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ»
“Wanita
yang meratap jika tidak bertaubat, pada hari Kiamat akan dikenakan baju besi
dari kudis dan pakaian dari aspal.” (HR. Muslim)
Nabi ﷺ
bersabda:
«لَيْسَ مِنَّا مَنْ ضَرَبَ
الْخُدُودَ، وَشَقَّ الْجُيُوبَ، وَدَعَا بِدَعْوَى الْجَاهِلِيَّةِ»
“Bukan dari
golongan kami orang yang menampar pipi, merobek saku, dan menyeru dengan seruan
Jahiliyyah.” (HR. Al-Bukhori dan Muslim)
Beliau ﷺ
bersabda:
«إِنَّ الْمَيِّتَ يُعَذَّبُ فِي قَبْرِهِ بِمَا نِيحَ عَلَيْهِ»
“Sungguh
mayit diadzab di kuburnya karena diratapi.” (HR. Al-Bukhori dan Muslim)
Nabi ﷺ
berlepas diri dari wanita yang berteriak-teriak, mencukur rambutnya, dan
merobek pakaiannya. (HR. Al-Bukhori dan Muslim)