Dosa Besar Ke-62: Mengklaim Nasab kepada Selain Ayahnya

 Dari Sa’d Rodhiyallahu ‘Anhu, ia berkata: Rosululloh bersabda:

«مَنِ ادَّعَى إِلَى غَيْرِ أَبِيهِ، وَهُوَ يَعْلَمُ أَنَّهُ غَيْرُ أَبِيهِ، فَالْجَنَّةُ عَلَيْهِ حَرَامٌ»

“Siapa yang mengklaim nasab kepada selain ayahnya, padahal dia tahu bahwa itu bukan ayahnya, maka Jannah harom baginya.” (HR. Al-Bukhori dan Muslim)

Dari Abu Huroiroh Rodhiyallahu ‘Anhu, dari Nabi , beliau bersabda:

«لَا تَرْغَبُوا عَنْ آبَائِكُمْ، فَمَنْ رَغِبَ عَنْ أَبِيهِ فَهُوَ كُفْرٌ»

“Janganlah kalian membenci ayah-ayah kalian. Siapa yang membenci ayahnya, maka itu adalah kekafiran.” (HR. Al-Bukhori dan Muslim)

Beliau bersabda:

«مَنِ ادَّعَى إِلَى غَيْرِ أَبِيهِ فَعَلَيْهِ لَعْنَةُ اللَّهِ»

“Siapa yang mengklaim nasab kepada selain ayahnya, maka laknat Alloh atasnya.” (HR. Al-Bukhori dan Muslim)

Dari Yazid bin Syuroik, ia berkata: “Aku melihat Ali Rodhiyallahu ‘Anhu berkhutbah di atas mimbar. Aku mendengarnya berkata, ‘Kami tidak memiliki kitab yang kami baca kecuali kitab Alloh dan apa yang ada di lembaran ini.’ Dia membentangkannya, di dalamnya terdapat usia unta dan hal-hal tentang luka-luka. Di dalamnya juga tertulis: Rosululloh bersabda:

«الْمَدِينَةُ حَرَامٌ مَا بَيْنَ عَيْرٍ إِلَى ثَوْرٍ، فَمَنْ أَحْدَثَ فِيهَا حَدَثًا أَوْ آوَى مُحْدِثًا فَعَلَيْهِ لَعْنَةُ اللَّهِ وَالْمَلَائِكَةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ، لَا يَقْبَلُ اللَّهُ مِنْهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ صَرْفًا وَلَا عَدْلًا. ذِمَّةُ الْمُسْلِمِينَ وَاحِدَةٌ يَسْعَى بِهَا أَدْنَاهُمْ، فَمَنْ أَخْفَرَ مُسْلِمًا فَعَلَيْهِ لَعْنَةُ اللَّهِ وَالْمَلَائِكَةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ، وَمَنِ ادَّعَى إِلَى غَيْرِ أَبِيهِ، أَوِ انْتَمَى إِلَى غَيْرِ مَوَالِيهِ؛ فَعَلَيْهِ لَعْنَةُ اللَّهِ وَالْمَلَائِكَةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ، لَا يَقْبَلُ اللَّهُ مِنْهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ صَرْفًا وَلَا عَدْلًا»

“Madinah adalah tanah harom, dari ‘Ayr hingga Tsaur. Siapa yang berbuat hadats (bid’ah atau dosa besar) di dalamnya, atau melindungi orang yang berbuat hadats, maka laknat Alloh, Malaikat, dan seluruh manusia atasnya. Alloh tidak akan menerima taubat atau tebusan darinya pada hari Kiamat. Perlindungan kaum Muslimin adalah satu, yang paling rendah dari mereka bisa memberikan perlindungan. Siapa yang merusak perlindungan seorang Muslim, maka laknat Alloh, Malaikat, dan seluruh manusia atasnya. Siapa yang mengklaim nasab kepada selain ayahnya, atau mengaku berloyalitas kepada selain tuannya, maka laknat Alloh, Malaikat, dan seluruh manusia atasnya. Alloh tidak akan menerima taubat atau tebusan darinya pada hari Kiamat.” (HR. Al-Bukhori dan Muslim)

Dari Abu Dzar Rodhiyallahu ‘Anhu: ia mendengar Rosululloh bersabda:

«لَيْسَ مِنْ رَجُلٍ ادَّعَى لِغَيْرِ أَبِيهِ وَهُوَ يَعْلَمُهُ إِلَّا كَفَرَ، وَمَنِ ادَّعَى مَا لَيْسَ لَهُ فَلَيْسَ مِنَّا وَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ، وَمَنْ دَعَا رَجُلًا بِالْكُفْرِ أَوْ قَالَ: عَدُوَّ اللَّهِ، وَلَيْسَ كَذَلِكَ إِلَّا حَارَ عَلَيْهِ»

“Tidak ada seorang laki-laki yang mengklaim nasab kepada selain ayahnya, padahal dia mengetahuinya, melainkan dia telah kafir. Siapa yang mengklaim sesuatu yang bukan miliknya, maka dia bukan dari golongan kami dan hendaklah dia mengambil tempatnya di Naar. siapa yang memanggil seseorang dengan sebutan kafir atau berkata: ‘Musuh Alloh’, padahal tidak demikian, maka sebutan itu akan kembali kepadanya.” (HR. Al-Bukhori dan Muslim). Lafazh ini milik Muslim. Makna haaro adalah kembali.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url