Lafazh Ajam (non Arob) dalam Al-Quran - Tafsir Ibnu Katsir
Al-Qurthubi berkata: para
ulama sepakat bahwa di dalam Al-Quran tidak ada susunan kata ajam. Mereka juga
sepakat bahwa di dalamnya ada nama-nama ajam seperti Ibrohim, Nuh, dan Luth. Selain
itu, mereka berselisih apakah ada lafazh ajam, akan tetapi pendapat ini
dibantah Al-Baqilani dan Ath-Thobari yang berkata: lafazh ajam yang ada di
Al-Quran hanyalah penyesuaian bahasa saja.[1]
[1] Misalnya kalimat: Zaid
pergi ke Masjid. Tanpa ragu kalimat ini berbahasa latin (Indonesia),
meskipun Zaid dan Masjid asalnya berbahasa Arob. Seperti itu pula, nama-nama
dan istilah di Al-Qur’an yang awalnya bukan lafazh Arob, tetapi ketika
dilafazhkan dan ditulis berbahasa Arob, tentu disebut berbahasa Arob, bukan
ajam (non Arob).