Keutamaan Wanita-Wanita Quroisy - Mahmud Al-Mishri
Dari Abu Huroiroh rodhiyallahu ‘anhu, dia berkata: Rosululloh ﷺ bersabda: “Sebaik-baik wanita yang menunggangi unta” —di antara rowi berkata: “Wanita-wanita sholihah Quroisy” dan yang lain berkata: “Wanita-wanita Quroisy”— adalah yang paling penyayang kepada anak saat mereka kecil, dan yang paling menjaga suami dalam urusan hartanya.” (HR. Al-Bukhori no. 5082 dan Muslim no. 2527/200)
Imam An-Nawawi (676 H) berkata: “Sabda beliau: ‘Sebaik-baik
wanita yang menunggangi unta adalah wanita-wanita Quroisy, yang paling
penyayang kepada anak di masa kecilnya, dan yang paling menjaga suami dalam
urusan hartanya,’ di dalamnya terdapat keutamaan wanita-wanita Quroisy, dan
keutamaan sifat-sifat ini, yaitu: kasih sayang terhadap anak-anak, welas asih
kepada mereka, pendidikan yang baik untuk mereka, dan mengurus mereka jika
mereka yatim atau semisalnya. menjaga
hak suami dalam hartanya, memeliharanya, amanah di dalamnya, mengatur
pengeluarannya dengan baik dan lainnya, serta menjaga kehormatannya dan
semisalnya. Maksud dari ‘yang menunggangi unta’ adalah wanita-wanita Arob,
oleh karena itu Abu Huroiroh rodhiyallahu ‘anhu berkata dalam Hadits
yang lain: ‘Maryaam bintu Imron tidak pernah menunggangi unta sama sekali.’
Tujuannya adalah bahwa wanita-wanita Quroisy adalah sebaik-baik wanita Arob,
dan sudah diketahui bahwa orang Arob secara umum lebih baik dari yang lainnya.
Adapun individu, maka itu termasuk kekhususan. Arti dari ‘fi dzaati yadih’
adalah yang berkaitan dengan urusan suaminya. arti
dari ‘ahnaah’ adalah yang paling welas asih. wanita yang penyayang kepada anaknya adalah yang mengurus
mereka setelah kematian ayah mereka, sehingga dia tidak menikah lagi, sebab
jika dia menikah lagi, maka dia tidak dianggap penyayang.” (Syarh Shohih
Muslim, An-Nawawi, 17/119)
Dari Sa’id bin Al-Musayyab (94 H); bahwa Abu Huroiroh rodhiyallahu
‘anhu berkata: Aku mendengar Rosululloh ﷺ bersabda:
“Wanita-wanita Quroisy adalah sebaik-baik wanita yang menunggangi unta. Yang paling penyayang kepada anak
kecil. yang paling menjaga suami
dalam urusan hartanya.”
Sa’id berkata: Setelah itu, Abu Huroiroh berkata: “Maryam bintu Imron tidak pernah menunggangi unta sama sekali.” (Shohih, HR. Muslim no. 2527/201)