Perbedaan Antara Iman dan Islam

 Imam Abul Hasan Al-Asy’ari berkata:

* والإسلام عندهم غير الإيمان

Islam menurut mereka berbeda dengan Iman.

Penjelasan:

Inilah yang ditegaskan oleh penulis (Al-Asy’ari) dari mereka, akan tetapi Al-Hafizh Abu Bakr Al-Isma’ili mengisyaratkan bahwa mereka (para ulama Salaf) telah berbeda pendapat mengenai perbedaan antara Islam dan Iman. (Lihat: I’tiqod A’immah Al-Hadits, hlm. 67)

Beliau berkata dalam kitabnya I’tiqod A’immah Ahlil Hadits (hlm. 67-68): “Sebagian dari mereka berkata: Sungguh Iman adalah perkataan dan perbuatan, sedangkan Islam adalah melakukan apa yang diwajibkan kepada manusia. Jika setiap istilah disebutkan secara terpisah dan berdampingan dengan yang lain, seperti ketika dikatakan ‘orang-orang Mu’min dan orang-orang Muslim’ secara bersamaan, maka salah satu istilah memiliki makna yang tidak dimaksudkan oleh yang lain. Namun, jika salah satu dari kedua istilah itu disebutkan sendiri, maka ia mencakup dan meliputi semuanya. Banyak dari mereka yang berkata: Islam dan Iman adalah satu. Alloh berfirman:

﴿وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ

‘Siapa mencari agama selain Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya.’ (QS. Ali Imron)

Seandainya Iman adalah sesuatu yang lain dari Islam, niscaya ia tidak akan diterima. Dia berfirman:

﴿فَأَخْرَجْنَا مَنْ كَانَ فِيهَا مِنَ الْمُؤْمِنِينَ - فَمَا وَجَدْنَا فِيهَا غَيْرَ بَيْتٍ مِنَ الْمُسْلِمِينَ

‘Lalu Kami keluarkan orang-orang yang beriman yang berada di negeri kaum Luth itu. Kami tidak mendapati di negeri itu, selain sebuah rumah dari orang-orang yang berserah diri (Muslimin).’ (QS. Adz-Dzariyat)

di antara mereka ada yang berpendapat bahwa Islam khusus merujuk pada kepasrahan kepada Alloh, ketundukan kepada-Nya, dan ketaatan pada hukum-Nya dalam hal-hal yang diimaninya, sebagaimana firman-Nya:

﴿قَالَتِ الْأَعْرَابُ آمَنَّا قُلْ لَمْ تُؤْمِنُوا وَلَكِنْ قُولُوا أَسْلَمْنَا وَلَمَّا يَدْخُلِ الْإِيمَانُ فِي قُلُوبِكُمْ

‘Orang-orang Arob Badui itu berkata: “Kami telah beriman.” Katakanlah: “Kamu belum beriman, tapi katakanlah ‘kami telah tunduk (aslamna)’, karena iman itu belum masuk ke dalam hatimu...”’ (QS. Al-Hujurot)

Juga firman-Nya:

﴿يَمُنُّونَ عَلَيْكَ أَنْ أَسْلَمُوا قُلْ لَا تَمُنُّوا عَلَيَّ إِسْلَامَكُمْ بَلِ اللَّهُ يَمُنُّ عَلَيْكُمْ أَنْ هَدَاكُمْ لِلْإِيمَانِ

‘Mereka merasa telah memberi ni’mat kepadamu dengan keislaman mereka. Katakanlah: “Janganlah kamu merasa telah memberi ni’mat kepadaku dengan keislamanmu, sebenarnya Alloh, Dialah yang melimpahkan ni’mat kepadamu dengan menunjuki kamu kepada keimanan...”’ (QS. Al-Hujurot)

Ini juga menjadi dalil bagi orang yang mengatakan bahwa keduanya adalah satu.”

Saya katakan: Ada pendapat-pendapat lain, dan yang paling kuat menurut pandangan saya adalah pendapat yang mengatakan: bahwa Iman dan Islam jika disebutkan secara terpisah, maka maknanya sama; dan jika disebutkan secara bersamaan, maka maknanya berbeda.

Ringkasan:

Jika Islam dan Iman disebutkan bersamaan, maka yang pertama (Islam) merujuk pada amalan-amalan lahiriah, dan yang kedua (Iman) merujuk pada keyakinan dan amalan-amalan batiniah. Jika masing-masing disebutkan secara terpisah, maka ia mencakup kedua makna tersebut.

Diskusi:

S1: Definisikan Islam dan Iman, serta sebutkan perbedaan antara keduanya!

S2: Apa makna dari kaidah yang mengatakan bahwa Iman dan Islam jika berpisah maka bersatu, dan jika bersatu maka berpisah?


Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url