Cari Artikel

Mempersiapkan...

Sanad Ubai bin Ka’ab dalam Tafsir

Sanad Ubai bin Ka’ab dalam Tafsir

Jalur Abu Ja’far Ar-R?z?[1] (w. ±160 H) dari Ar-Rob?’ bin Anas[2] (w. ±140 H) dari Ab?l ?liyah[3] (w. ±90 H) dari Ubai bin Ka’ab[4] (w. 19 atau 32 H).

Yang banyak meriwayatkan dengan jalur ini adalah Ath-Thobari (w. 310 H) dan Ibnu Abi Hatim (w. 327 H). Ibnu Abi Hatim meriwayatkan tafsir dari Ish?m bin Roww?d Al-Asqolani[5] dari ?dam bin Ab? Iy?s[6] dari Abu Ja’far Ar-Rozi dst, contohnya:

حَدَّثَنَا عِصَامُ بْنُ رَوَّادِ بْنِ الْجَرَّاحِ، ثنا آدَمُ، ثنا أَبُو جَعْفَرٍ الرَّازِيُّ عَنِ الرَّبِيعِ بْنِ أَنَسٍ، عَنْ أَبِي الْعَالِيَةِ فِي قَوْلِهِ: ?وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَقُولُ آمَنَّا بالله وباليوم الآخِرِ وَمَا هُمْ بِمُؤْمِنِينَ? قَالَ: هَؤُلاءِ الْمُنَافِقُونَ

Ibnu Hajar menilai sanad ini jayyid (hasan).

Ibnu Abi Hatim juga meriwayatkan dari ayahnya (Abu Hatim) dari Ahmad bin Abdurrohman Ad-Dasytaki dari Abdullah bin Abi Ja’far Ar-Rozi dst. Sanadnya dinyatakan kuat oleh Ibnu Hajar.

Al-Hakim meriwayatkannya dari jalur Ja’far bin Aun dan Ubaidullah bin Musa dan Muhammad bin Sabiq dari Abu Ja’far dst, dan juga meriwayatkan dari jalur lain Ali bin Husain bin Waqid dari ayahnya dari Ar-Robi bin Anas dst, dan dinilai shohih oleh Adz-Dzahabi.

As-Suyuthi berkata: “Ubai bin Ka’ab memiliki naskah tafsir yang cukup besar yang diriwayatkan oleh Abu Ja’far Ar-Rozi dari Ar-Robi bin Anas dari Abul Aliyah dari Ubai dan sanadnya shohih.”[7]



[1] Nama lengkapnya Isa bin Abi Isa Abdullah bin M?h?n. Haditsnya diriwayatkan Al-Bukhori dalam Adabul Mufrod, Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasai, dan Ibnu Majah. Ibnu Hajar menilainya jujur tetapi hafalannya jelek terutama dari Mughiroh. Abu Zur’ah menilainya banyak salah. An-Nasai menilai hafalannya lemah. Ibnu Hibban menilainya tsiqoh (terpercaya). Dari sini nampak jelas riwayat Abu Ja’far Ar-Rozi adalah hasan, sebagaimana penilaian Al-Albani. Akan tetapi riwayat tafsir dengan jalur di atas (Abu Ja’far - Ar-Robi - Abul Aliyah - Ubai) diriwayatkan bukan dari hafalan tetapi dari catatan, sehingga shohih.

[2] Ibnu Hajar menilainya shoqud (jujur) tetapi banyak keliru dan tertuduh berpaham tasyayyu’ (lebih mendahulukan Ali daripada Utsman).

[3] Nama lengkapnya Rofi bin Mihron Ar-Riyahi. Ibnu Hajar menilainya tsiqoh (terpercaya) tetapi banyak meriwayatkan secara mursal (tanpa menyebut Sahabat, langsung ke Nabi ?).

[4] Sahabat Nabi yang mulia, penghulu para qurro, sangat berilmu dan beramal.

[5] Dinyatakan shuduq (jujur) oleh Ibnu Abi Hatim. Arti shuduq adalah haditsnya hasan dibawah shohih.

[6] Tsiqoh, imam, dan termasuk perwori Shohih Al-Bukhori.

[7] Al-Itq?n, 2/242.


Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url