Cari Artikel

Mempersiapkan...

SASTRA PERIODE ISLAM (13 SH – 40 H)

 

Al-Qur’an dan Hadits

Al-Qur’an dan hadits memiliki pengaruh besar dalam perkembangan bahasa Arab dan sastranya. Hal ini disebabkan keduanya berasal dari wahyu Allah. Adapun syair yang bagus sekalipun menurut para penyair, tetap ia hanyalah buatan manusia yang tidak bisa menandingi firman Allah dan sabda RasulNya.

Contoh Nash Al-Qur’an

ادْعُ إِلَى سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيلِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ * وَإِنْ عَاقَبْتُمْ فَعَاقِبُوا بِمِثْلِ مَا عُوقِبْتُمْ بِهِ وَلَئِنْ صَبَرْتُمْ لَهُوَ خَيْرٌ لِلصَّابِرِينَ * وَاصْبِرْ وَمَا صَبْرُكَ إِلا بِاللَّهِ وَلا تَحْزَنْ عَلَيْهِمْ وَلا تَكُ فِي ضَيْقٍ مِمَّا يَمْكُرُونَ * إِنَّ اللَّهَ مَعَ الَّذِينَ اتَّقَوْا وَالَّذِينَ هُمْ مُحْسِنُونَ

Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. Dan jika kamu memberikan balasan, maka balaslah dengan balasan yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu. Akan tetapi jika kamu bersabar, sesungguhnya itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang sabar. Bersabarlah (hai Muhammad) dan tiadalah kesabaranmu itu melainkan dengan pertolongan Allah dan janganlah kamu bersedih hati terhadap (kekafiran) mereka dan janganlah kamu bersempit dada terhadap apa yang mereka tipu dayakan. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan.” (QS. An-Nahl [16]: 125-128)

Penjelasan

Dakwah ke jalan Allah adalah wajib bagi setiap orang Islam sesuai dengan kadar kemampuannya dengan apa yang mudah baginya. Dakwah termasuk amal terbaik yang mendekatkan hamba kepada Allah.

Dalam ayat ini, Allah membimbing RasulNya dan para dai kepada manhaj (metode) dakwah yaitu mendakwahi manusia dengan ucapan yang lembut, baik, dan bersandar Al-Quran, serta dengan mauizhoh (pengajaran) yang baik yang akan melembutkan hati. Juga, jika mendebat para musuh Islam dengan uslub (susunan kalimat) yang lembut dan jauh dari kasar, agar nasihat bisa masuk ke hati mereka dan diterima olehnya.

Kemudian, bahasan dipindah tentang dai yang diganggu dan disakiti lalu Allah menjelaskan bagaimana cara menyikapinya, yaitu membalasnya dengan semisalnya dan tidak berlebihan. Akan tetapi pilihan sabar adalah pilihan terbaik dan lebih utama daripada menuntut hak balas.

Kemudian Allah menyuruh RasulNya untuk memilih bersabar dan menyuruhnya menyakini bahwa sabar tersendiri adalah anugrah dari Allah. Allah juga mengingatkan agar tidak perlu peduli dengan ucapan dan sikap para musuh Islam karena Allah yang akan menolongnya dan membantunya. Dia bersama orang-orang yang bertakwa dan berbuat baik.

Kekhususan Ayat

Di antara kekhususan ayat adalah:

Yang diajak bicara satu orang yaitu Nabi SAW, sementara yang diinginkan adalah seluruh dai, sebagaimana dalam ayat ke-125 menggunakan objek tunggal dan pada ayat berikutnya menggunakan objek jamak.

Penggunaan isim tafdhil (bemakna lebih) untuk kata jidal (berdebat), sehingga mengajak para dai untuk ekstra bersabar dan tidak pemarah, karena yang terpenting dalam dakwah adalah memasukkan kebenaran ke hati dan ini tidak bisa dilaksanakan kecuali dengan lemah lembut dan santun.

Adanya ancaman bagi para penentang dakwah, yaitu firman Allah, “Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya,” sehingga perintah santun dan lembut dai tidak membuat musuh-musuh dakwah berbuat keterlaluan.

Adanya penegasan kesabaran dengan banyak redaksi, ada yang berupa kalimat bersyarat, “Jika kamu bersabar,” ada yang berupa perintah, “Bersabarlah,” dan ada pula berupa larangan, “Janganlah kamu merasa sempit hati.”

Contoh Nash Hadits

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «حَقُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ سِتٌّ» قِيلَ: مَا هُنَّ يَا رَسُولَ اللهِ؟، قَالَ: «إِذَا لَقِيتَهُ فَسَلِّمْ عَلَيْهِ، وَإِذَا دَعَاكَ فَأَجِبْهُ، وَإِذَا اسْتَنْصَحَكَ فَانْصَحْ لَهُ، وَإِذَا عَطَسَ فَحَمِدَ اللهَ فَسَمِّتْهُ، وَإِذَا مَرِضَ فَعُدْهُ وَإِذَا مَاتَ فَاتَّبِعْهُ»

Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda, “Hak Muslim atas Muslim lainnya ada enam.” Ditanya, “Apa saja itu wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Apabila kamu berjumpa dengannya maka ucapkanlah salam kepadanya, apabila dia mengundangmu maka penuhilah undangannya, apabila ia meminta nasihat kepadamu maka berilah ia nasihat, apabila ia bersin lalu membaca alhamdulillah maka ucapkanlah yarhamukallah, apabila ia sakit dan jenguklah, apabila ia meninggal maka ikuti jenazahnya.” (HR. Muslim no. 2162)

 

 

 

 

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url