Benarkah tidurnya orang berpuasa adalah ibadah?

 

Benarkah tidurnya orang berpuasa adalah ibadah?

Orang yang berpuasa dianjurkan untuk mengisinya dengan berbagai ibadah, seperti tilawah Qur’an, majlis taklim, sholat Sunnah, sedekah, dan lain-lain. Dianjurkan pula aktifitas rutinitas diniatkan ibadah seperti berangkat kerja bagi suami dan beres-beres rumah bagi istri. Tujuannya agar Romadhon diisi penuh dengan ibadah.

Jika ia lelah dan mengharuskan istirahat dan tidur, hendaknya juga diniatkan untuk ibadah. Caranya adalah ketika hendak tidur ia meniatkan bahwa dengan tidur akan lebih memberi semangat dirinya dalam ibadah setelah bangun. Salah seorang Shohabat Rodhiyallahu ‘Anhu berkata:

أَمَّا أَنَا فَأَقُومُ وَأَنَامُ، وَأَرْجُو فِي نَوْمَتِي مَا أَرْجُو فِي قَوْمَتِي

“Adapun aku, aku terjaga dan juga tidur. Akan tetapi aku berharap tidurku berpahala sebagaimana yang kuharapkan pada terjagaku.” (HR. Al-Bukhori no. 6923 dan Muslim no. 1733)

Adapun orang yang tidur tanpa meniatkan ibadah, maka ia masuk rutinitas bukan ibadah sehingga tidak berpahala.

Ada hadits yang diriwayatkan dari Ibnu Abi Aufa Rodhiyallahu ‘Anhuma bahwa Rosulullah bersabda: “Tidurnya orang tidur adalah ibadah.” (HR. Al-Baihaqi dalam Syu’abul Imān 3/1437 dengan sanad lemah)

Akan tetapi —sebagaimana penjelasan di atas— tidur bisa bernilai ibadah jika diniatkan ibadah.

Allahu a’lam.[]

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url