Dosa Besar Ke-20: Menzholimi dengan Mengambil Harta Orang Lain secara Batil
Alloh ﷻ berfirman:
﴿وَلَا تَأْكُلُوا أَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ
بِالْبَاطِلِ وَتُدْلُوا بِهَا إِلَى الْحُكَّامِ﴾
“janganlah sebagian kamu memakan harta
sebagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang batil dan (janganlah) kamu
membawa (urusan) harta itu kepada hakim.” (QS. Al-Baqoroh: 188)
Dia
berfirman:
﴿إِنَّمَا السَّبِيلُ عَلَى الَّذِينَ يَظْلِمُونَ النَّاسَ وَيَبْغُونَ فِي الْأَرْضِ بِغَيْرِ الْحَقِّ أُولَئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ﴾
“Sungguh
jalan (untuk menyalahkan) hanyalah terhadap orang-orang yang menzholimi manusia
dan berbuat aniaya di bumi tanpa alasan yang benar. Mereka itu mendapat adzab
yang pedih.” (QS. Asy-Syuuro: 42)
Alloh ﷻ juga berfirman:
﴿وَالظَّالِمُونَ مَا لَهُمْ مِنْ وَلِيٍّ وَلَا نَصِيرٍ﴾
“orang-orang yang zholim tidak mempunyai
pelindung dan tidak (pula) penolong.” (QS. Asy-Syuuro: 8)
Nabi ﷺ
bersabda:
«الظُّلْمُ ظُلُمَاتٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ»
“Kezholiman
adalah kegelapan pada hari Kiamat.” (HR. Al-Bukhori dan Muslim)
Beliau
bersabda:
«مَنْ ظَلَمَ شِبْرًا مِنَ الْأَرْضِ طُوِّقَهُ إِلَى سَبْعِ أَرَضِينَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ»
“Siapa yang
menzholimi sejengkal tanah, maka pada hari Kiamat akan dikalungkan padanya dari
tujuh lapis bumi.” (HR. Al-Bukhori)
Alloh ﷻ berfirman:
﴿إِنَّ اللَّهَ لَا يَظْلِمُ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ﴾
“Sungguh
Alloh tidak menzholimi seberat dzarroh (atom) pun.” (QS. An-Nisaa: 40)
Dalam Hadits,
“… dan catatan amal yang Alloh tidak meninggalkan sedikit pun darinya adalah
kezholiman terhadap hamba-hamba-Nya.”
Nabi ﷺ
bersabda:
«مَطْلُ الْغَنِيِّ ظُلْمٌ»
“Penundaan
(pembayaran hutang) oleh orang kaya adalah kezholiman.” (HR. Al-Bukhori)
Termasuk
kezholiman terbesar adalah sumpah palsu atas hak yang menjadi kewajibannya.
Nabi ﷺ
bersabda:
«مَنِ اقْتَطَعَ حَقَّ امْرِئٍ مُسْلِمٍ بِيَمِينِهِ فَقَدْ أَوْجَبَ اللَّهُ لَهُ النَّارَ»، قِيلَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ! وَإِنْ كَانَ شَيْئًا يَسِيرًا؟ قَالَ: «وَإِنْ كَانَ قَضِيبًا مِنْ أَرَاكٍ»
“Siapa yang
mengambil hak seorang Muslim dengan sumpahnya, maka Alloh telah mewajibkan Naar
baginya.” Ditanyakan: “Wahai Rosululloh, meskipun itu sesuatu yang sedikit?”
Beliau menjawab: “Meskipun itu hanya sebatang siwak.” (HR. Muslim)
Nabi ﷺ
bersabda:
«مَنِ اسْتَعْمَلْنَاهُ
عَلَى عَمَلٍ فَكَتَمَنَا مِخْيَطًا فَمَا فَوْقَهُ، كَانَ غُلُولًا يَأْتِي بِهِ يَوْمَ
الْقِيَامَةِ»
“Siapa yang
kami tugaskan untuk suatu pekerjaan lalu dia menyembunyikan dari kami sebatang
jarum atau lebih, maka itu adalah ghulul (pengkhianatan) yang akan dia
bawa pada hari Kiamat.” (HR. Muslim)
Nabi ﷺ
bersabda:
«إِنَّ الشَّمْلَةَ الَّتِي غَلَّهَا لَتَشْتَعِلُ عَلَيْهِ نَارًا»، فَقَامَ رَجُلٌ فَجَاءَ بِشِرَاكٍ كَانَ أَخَذَهُ لَمْ
تُصِبْهُ الْمَقَاسِمُ، فَقَالَ: «شِرَاكٌ مِنْ نَارٍ»
“Sungguh
kain selendang yang dia ambil secara curang itu akan membakar dirinya dengan
api.” Lalu seorang laki-laki berdiri dan datang dengan seutas tali sandal yang
dia ambil, tanpa dibagikan. Nabi ﷺ
bersabda: “Tali sandal dari api.” (HR. Al-Bukhori dan Muslim)
Seorang
laki-laki bertanya: “Wahai Rosululloh, jika aku terbunuh dalam keadaan sabar
dan mengharapkan pahala, menghadap (musuh) tidak membelakangi, apakah
dosa-dosaku akan terhapus?” Beliau menjawab:
«نَعَمْ؛ إِلَّا الدَّيْنَ»
“Ya,
kecuali hutang.” (HR. Muslim)
Nabi ﷺ
bersabda:
«إِنَّ رِجَالًا يَتَخَوَّضُونَ فِي مَالِ اللَّهِ بِغَيْرِ حَقٍّ؛ فَلَهُمُ النَّارُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ»
“Sungguh
ada orang-orang yang menggunakan harta Alloh secara batil, maka bagi mereka
Naar pada hari Kiamat.” (HR. Al-Bukhori)
Dari Jabir Rodhiyallahu
‘Anhu, bahwa Nabi ﷺ bersabda kepada Ka’b bin Ujroh:
«لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ لَحْمٌ نَبَتَ مِنْ سُحْتٍ، النَّارُ أَوْلَى بِهِ»
“Tidak akan
masuk Jannah daging yang tumbuh dari harta harom, Naar lebih pantas untuknya.” (Hadits
shohih, sesuai syarat Al-Bukhori dan Muslim)
Abdul Wahid
bin Zaid meriwayatkan dari Aslam Al-Kufi, dari Murroh Al-Hamdani, dari Zaid bin
Arqom, dari Abu Bakar, dari Nabi ﷺ,
beliau bersabda:
«لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ جَسَدٌ غُذِيَ بِحَرَامٍ»
“Tidak akan
masuk Jannah jasad yang diberi makan dengan yang harom.” (HR. Abu Nu’aim
Al-Ashbahani, Hilyatul Auliya)
Termasuk
dalam bab ini adalah makks (pemungut pajak), perampok, pencuri, orang
yang menyikat harta orang lain, pengkhianat, orang yang curang, orang yang
meminjam sesuatu lalu mengingkarinya, orang yang curang dalam timbangan dan
takaran, orang yang menemukan harta lalu tidak memberitahukannya, penjual yang
menyembunyikan aib pada barangnya, penjudi, dan orang yang memberi tahu harga
yang berlebihan kepada pembeli.