Dosa Besar Ke-21: Pencurian
Alloh ﷻ berfirman:
﴿وَالسَّارِقُ وَالسَّارِقَةُ فَاقْطَعُوا أَيْدِيَهُمَا جَزَاءً
بِمَا كَسَبَا نَكَالًا مِّنَ اللَّهِ وَاللَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ﴾
“Laki-laki
yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya (sebagai)
balasan atas apa yang mereka kerjakan, sebagai siksaan dari Alloh. Alloh Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. Al-Maidah: 38)
Nabi ﷺ
bersabda:
«لَعَنَ اللَّهُ السَّارِقَ يَسْرِقُ الْحَبْلَ فَتُقْطَعُ يَدُهُ»
“Alloh
melaknat pencuri yang mencuri seutas tali, lalu tangannya dipotong.” (HR.
Al-Bukhori)
Beliau ﷺ
bersabda:
«لَوْ أَنَّ فَاطِمَةَ بِنْتَ مُحَمَّدٍ سَرَقَتْ لَقَطَعْتُ يَدَهَا»
“Seandainya
Fathimah binti Muhammad mencuri, niscaya aku akan memotong tangannya.” (HR.
Al-Bukhori dan Muslim)
Beliau ﷺ
bersabda:
«لَا يَزْنِي الزَّانِي حِينَ يَزْنِي وَهُوَ مُؤْمِنٌ، وَلَا يَسْرِقُ السَّارِقُ حِينَ يَسْرِقُ وَهُوَ مُؤْمِنٌ، وَلَكِنَّ التَّوْبَةَ مَعْرُوضَةٌ بَعْدُ»
“Pezina
tidak berzina saat ia berzina dalam keadaan Mu’min, dan pencuri tidak mencuri
saat ia mencuri dalam keadaan Mu’min, tetapi taubat ditawarkan setelahnya.” (Hadits
shohih)
Dari
Manshur, dari Hilal bin Yasaf, dari Salamah bin Qais, dia berkata: Rosululloh ﷺ
bersabda:
«أَلَا إِنَّمَا هُنَّ أَرْبَعٌ: أَنْ لَا تُشْرِكُوا بِاللَّهِ شَيْئًا، وَلَا تَقْتُلُوا النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالْحَقِّ، وَلَا تَزْنُوا،
وَلَا تَسْرِقُوا»
“Ketahuilah,
sungguh ada empat hal: janganlah kalian menyekutukan Alloh dengan sesuatu apa
pun, janganlah kalian membunuh jiwa yang diharomkan Alloh kecuali dengan haq,
janganlah kalian berzina, dan janganlah kalian mencuri.” (HR. Ahmad)
Saya
(Adz-Dzahabi) katakan: “Taubat seorang pencuri tidaklah bermanfaat baginya
kecuali jika dia mengembalikan apa yang dia curi. Jika dia tidak mampu
(miskin), maka dia meminta kerelaan (kehalalan) dari pemilik harta.”