Dosa Besar Ke-4: Meninggalkan Sholat

 Alloh berfirman:

﴿فَخَلَفَ مِن بَعْدِهِمْ خَلْفٌ أَضَاعُوا الصَّلَاةَ وَاتَّبَعُوا الشَّهَوَاتِ فَسَوْفَ يَلْقَوْنَ غَيًّا. إِلَّا مَن تَابَ

“Maka datanglah setelah mereka, pengganti yang buruk yang menyia-nyiakan Sholat dan mengikuti hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan, kecuali orang yang bertaubat.” (QS. Maryam: 59-60)

Alloh juga berfirman:

﴿فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ. الَّذِينَ هُمْ عَن صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ. الَّذِينَ هُمْ يُرَاءُونَ. وَيَمْنَعُونَ الْمَاعُونَ

“Maka celakalah orang-orang yang Sholat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari Sholatnya, yang berbuat riya’, dan enggan (menolong dengan) barang yang berguna.” (QS. Al-Ma’un: 4-7)

Alloh berfirman:

﴿مَا سَلَكَكُمْ فِي سَقَرَ. قَالُوا لَمْ نَكُ مِنَ الْمُصَلِّينَ

“Apa yang menyebabkan kamu masuk ke dalam Saqor? Mereka menjawab, ‘Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang melaksanakan Sholat.’” (QS. Al-Muddats-tsir: 42-43)

Nabi bersabda:

«الْعَهْدُ الَّذِي بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمُ الصَّلَاةُ فَمَنْ تَرَكَهَا فَقَدْ كَفَرَ»

“Perjanjian (pemisah) antara kita dan mereka (orang-orang kafir) adalah Sholat. Maka, siapa yang meninggalkannya, sungguh dia telah kafir.” (HR. An-Nasa’i dan At-Tirmidzi)

Nabi bersabda:

«مَنْ فَاتَتْهُ صَلَاةُ الْعَصْرِ حَبِطَ عَمَلُهُ»

“Siapa yang terlewatkan Sholat Ashor, amalnya akan gugur.” (HR. Al-Bukhori dan An-Nasa’i)

Beliau bersabda:

«بَيْنَ الْعَبْدِ وَبَيْنَ الشِّرْكِ تَرْكُ الصَّلَاةِ»

“Antara seorang hamba dan syirik adalah meninggalkan Sholat.” (HR. Ibnu Majah)

Diriwayatkan dari Nabi bahwa beliau bersabda:

«مَنْ تَرَكَ الصَّلَاةَ مُتَعَمِّدًا فَقَدْ بَرِئَتْ مِنْهُ ذِمَّةُ اللَّهِ»

“Siapa yang meninggalkan Sholat dengan sengaja, maka jaminan dari Alloh terlepas darinya.” (HR. Ibnu Majah)

Mak-hul mengatakannya dari Abu Dzar Rodhiyallahu ‘Anhu, tetapi sanadnya terputus.

Umar Rodhiyallahu ‘Anhu berkata: “Ketahuilah, sungguh tidak ada bagian dalam Islam bagi siapa yang menyia-nyiakan Sholat.” (Al-Muwaththa’ Malik)

Ibrohim An-Nakho’i berkata: “Siapa yang meninggalkan Sholat, sungguh dia telah kafir.” (Al-Mushonnif, Ibnu Abi Syaibah)

Ayyub As-Sikhtiyani mengatakan hal yang sama.

Al-Jariri meriwayatkan dari Abdulloh bin Syaqiq, dari Abu Huroiroh Rodhiyallahu ‘Anhu, dia berkata: “Para Shohabat Rosululloh tidak menganggap meninggalkan suatu amal sebagai kekafiran kecuali Sholat.” (HR. At-Tirmidzi)

Al-Hakim mengeluarkannya dalam Al-Mustadrok dengan sanad yang shohih.

Ibnu Hazm (456 H) berkata: “Tidak ada dosa setelah syirik yang lebih besar daripada meninggalkan Sholat sampai keluar waktunya, dan membunuh Mu’min tanpa alasan yang benar.” (Al-Muhalla)

Hammam meriwayatkan, dari Qotadah, dari Al-Hasan, dari Huraits bin Qobishoh, ia berkata: Abu Huroiroh berkata kepadaku, Rosululloh bersabda:

«أَوَّلُ مَا يُحَاسَبُ بِهِ الْعَبْدُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلَاتُهُ؛ فَإِنْ صَلَحَتْ فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ، وَإِنْ فَسَدَتْ فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ»

“Amal pertama yang akan dihisab dari seorang hamba pada hari Kiamat adalah Sholatnya. Jika Sholatnya baik, maka dia beruntung dan sukses. jika Sholatnya rusak, maka dia kecewa dan merugi.” (Hadits ini dihasankan oleh At-Tirmidzi)

Nabi bersabda:

«أُمِرْتُ أَنْ أُقَاتِلَ النَّاسَ حَتَّى يَشْهَدُوا أَنْ لَا إِلَٰهَ إِلَّا اللَّهُ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ، وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ، وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ، فَإِذَا فَعَلُوا ذَلِكَ عَصَمُوا مِنِّي دِمَاءَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ، إِلَّا بِحَقِّ الْإِسْلَامِ، وَحِسَابُهُمْ عَلَى اللَّهِ»

“Aku diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka bersaksi bahwa tidak ada ilah (yang berhak disembah) selain Alloh dan bahwa Muhammad adalah Rosul Alloh, mendirikan Sholat, dan menunaikan Zakat. Jika mereka melakukannya, darah dan harta mereka terjaga dariku, kecuali dengan haq Islam. hisab (perhitungan amal) mereka adalah atas Alloh.” (HR. Al-Bukhori dan Muslim)

Dari Abu Sa’id, bahwa seorang laki-laki berkata: “Wahai Rosululloh, bertaqwalah kepada Alloh!” Beliau menjawab:

«وَيْلَكَ أَلَسْتُ أَحَقَّ أَهْلِ الْأَرْضِ أَنْ أَتَّقِيَ اللَّهَ؟!»

“Celaka engkau, bukankah aku adalah orang yang paling berhak di muka bumi ini untuk bertaqwa kepada Alloh?!” Lalu Kholid bin Al-Walid Rodhiyallahu ‘Anhu berkata: “Wahai Rosululloh, bolehkah aku penggal lehernya?” Beliau menjawab:

«لَا، لَعَلَّهُ أَنْ يَكُونَ يُصَلِّيَ»

“Tidak, mungkin saja dia Sholat.” (HR. Al-Bukhori dan Muslim)

Imam Ahmad (164-241 H) meriwayatkan dalam Al-Musnad, dari Hadits Abdulloh bin Amr Rodhiyallahu ‘Anhuma, dari Nabi bahwa beliau bersabda:

«مَنْ لَمْ يُحَافِظْ عَلَى الصَّلَاةِ لَمْ يَكُنْ لَهُ نُورٌ وَلَا بُرْهَانٌ وَلَا نَجَاةٌ، وَكَانَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَعَ قَارُونَ وَفِرْعَوْنَ وَهَامَانَ وَأُبَيِّ بْنِ خَلَفٍ»

“Siapa yang tidak menjaga Sholat, maka dia tidak akan memiliki cahaya, tidak ada bukti, dan tidak ada keselamatan baginya. pada hari Kiamat dia akan bersama Qorun, Firaun, Haman, dan Ubay bin Kholaf.” (HR. Ahmad). Sanad Hadits ini tidak kuat.

Nash-nash ini menunjukkan kekafiran orang yang meninggalkan Sholat.

Nabi bersabda kepada Mu’adz Rodhiyallahu ‘Anhu:

«مَا مِنْ عَبْدٍ يَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَٰهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ إِلَّا حَرَّمَهُ اللَّهُ عَلَى النَّارِ»

“Tidak ada seorang hamba pun yang bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak disembah selain Alloh dan bahwa Muhammad adalah hamba dan Rosul-Nya, melainkan Alloh haromkan dia dari Naar.” (HR. Al-Bukhori dan Muslim)

Orang yang mengakhirkan Sholat dari waktunya adalah pelaku dosa besar. Adapun orang yang meninggalkannya satu kali Sholat, seperti orang yang berzina dan mencuri, karena meninggalkan setiap Sholat atau menyia-nyiakannya adalah dosa besar. Jika dia melakukannya berkali-kali, dia termasuk pelaku dosa-dosa besar, kecuali dia bertaubat. jika dia terus-menerus meninggalkan Sholat, maka dia termasuk orang-orang yang paling merugi, celaka, dan pendosa.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url