Sifat Pendengaran dan Penglihatan Bagi Alloh
Imam Abul Hasan Al-Asy’ari berkata:
* وأثبتوا السمع
والبصر ولم ينفوا ذلك عن الله كما نفته المعتزلة
Mereka
menetapkan (sifat) Pendengaran dan Penglihatan, dan tidak menafikannya dari
Alloh sebagaimana yang dilakukan oleh kaum Mu’tazilah.
Penjelasan:
Ahli Sunnah menetapkan sifat Pendengaran dan Penglihatan
bagi Alloh Ta’ala secara hakiki. Ini adalah apa yang ditegaskan oleh
Al-Isma’ili dalam kitabnya I’tiqod A’immah Ahlil Hadits (hlm. 55), di
mana beliau berkata: “Mereka menetapkan bahwa Dia memiliki Wajah dan
Pendengaran....”
Juga oleh Ash-Shobuni dalam ‘Aqidatus Salaf Ashabil Hadits
(hlm. 5), yang berkata: “Begitu pula mereka berkata tentang semua sifat
yang disebutkan dalam Al-Qur’an dan diriwayatkan dalam hadits-hadits shohih,
seperti Pendengaran dan Penglihatan....”
Sebagaimana firman Alloh Ta’ala:
﴿لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ﴾
“Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan-Nya, dan Dia-lah Yang
Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (QS. Asy-Syuro)
Bahkan, mereka telah bersepakat dalam menetapkan kedua sifat
ini. Al-Asy’ari dalam Risalah Ats-Tsaghr (hlm. 66) berkata: “Mereka
bersepakat bahwa Alloh Ta’ala senantiasa ada, Maha Hidup, Maha Kuasa,
Maha Mengetahui, Maha Berkehendak, Maha Mendengar, lagi Maha Melihat.”
Keduanya adalah sifat yang hakiki. Mayoritas Maturidiyyah
dan Asy’ariyyah juga menetapkan keduanya, namun sebagian dari mereka
berfilsafat dengan mengembalikannya kepada sifat Ilmu. Ini adalah sebuah
penolakan (ta’thil) yang jelas dan memalukan.
Ringkasan:
Ahli Sunnah menetapkan sifat Pendengaran dan Penglihatan
bagi Alloh Ta’ala. Keduanya adalah sifat hakiki yang menunjukkan makna
yang sebenarnya, dengan cara (kaifiyyah) yang layak bagi Alloh Ta’ala.
Diskusi:
S1: Jelaskan madz-hab Ahli Sunnah mengenai sifat Pendengaran
dan Penglihatan!
S2: Sebutkan satu dalil untuk menetapkan kedua sifat ini
bagi Alloh Ta’ala!
S3: Bagaimana sikap Asya’iroh dan Maturidiyyah dalam
menetapkan sifat Pendengaran dan Penglihatan?