Tiga Dalil yang Mewakili Keutamaan Sholat Berjamaah - Fiqih Muyassar

 Sholat berjamaah di Masjid termasuk syiar (simbol) Islam terbesar. Ulama Muslimin sepakat: menunaikan sholat lima waktu di Masjid termasuk ketaatan terbesar. Allah mensyariatkan (mewajibkan) umat ini berkumpul pada waktu tertentu, seperti sholat lima waktu, sholat Jumuah, sholat Idain (dua hari raya), sholat Kusuf (gerhana). Perkumpulan terbesar dan paling penting adalah di Arofah (hari Haji) yang menunjukkan persatuan umat Islam dalam aqidah, ibadah, dan syiar agama. Perkumpulan besar ini diperintahkan untuk kemaslahatan Muslimin: menjalin hubungan di antara mereka, saling mengetahui kabar, dan perkara penting lainnya dari umat Islam, dengan perbedaan bangsa (tempat) dan kabilah (nasab), seperti yang Allah firmankan:

﴿يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللهِ أَتْقَاكُمْ﴾

“Hai manusia, Kami menciptakan kalian lelaki dan perempuan, dan menjadikan kalian berbangsa-bangsa (beda tempat) dan berkabilah-kabilah (beda nasab) agar kalian saling mengenal. Yang paling mulia dari kalian di sisi Allah adalah yang paling bertaqwa.” (QS. Al-Hujurot: 13)

Nabi mendorong berjamaah, menjelaskan keutamaannya dan besarnya pahalanya. Nabi bersabda:

«صلاة الجماعة أفضل من صلاة الفذ -يعني الفرد- بسبع وعشرين درجة»

“Sholat berjamaah lebih utama 27 derajat dari sholat sendirian.” (HR. Al-Bukhori no. 645 dan Muslim no. 650)

«صلاة الرجل في الجماعة تضعَّف على صلاته في بيته وفي سوقه خمساً وعشرين ضعفاً؛ وذلك أنه إذا توضأ فأحسن الوضوء، ثم خرج إلى المسجد، لا يخرجه إلا الصلاة، لم يَخْطُ خطوة إلا رفعت له بها درجة، وحط عنه بها خطيئة، فإذا صلى لم تزل الملائكة تصلي عليه، ما دام في مصلاه»

“Sholat seseorang berjamaah dilipatkan 25 kali dari sholatnya di rumahnya atau pasarnya. Demikian itu, karena apabila ia wudhu dengan sempurna, lalu keluar menuju Masjid, tidak ada niat kecuali sholat, maka setiap langkahnya mengangkat satu derajatnya dan menghapus satu dosaya. Apabila ia sudah sholat, Malaikat senantiasa mendoakannya (ampunan dan rohmat), selagi ia tetap berdiam di tempat sholatnya.” (HR. Al-Bukhori no. 647)

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url