Urgensi Adab dalam Kitabul Jami karya Ibnu Hajar

 

Kitabul Jami adalah kitab kecil yang dinuki dari kitab besar fiqih dari Bulughul Marom karya Ibnu Hajar Al-Asqolani (852 H). Jami artinya mengumpulkan, karena kitab kecil ini mengumpulkan beberapa hal penting selain fiqih. Bahasan fiqih seputar ibadah, muamalat, pernikahan, peradilan, dll. Kitab kecil ini memuat hadits-hadits pokok tentang adab sebagai pelengkap dari fiqih.

Adab atau akhlak mulia bisa menjadi sebab seseorang mencapai derajat ahli ibadah, sehingga fiqih yang dihiasi adab akan menjadikan orangnya unggul. Banyak hadits yang mendukung hal ini, diantaranya:

Dari Abu Huroiroh, Nabi bersabda:

«السَّاعِي عَلَى الأَرْمَلَةِ وَالمِسْكِينِ، كَالْمُجَاهِدِ فِي سَبِيلِ اللَّهِ» وَأَحْسِبُهُ قَالَ - يَشُكُّ القَعْنَبِيُّ -: «كَالقَائِمِ لاَ يَفْتُرُ، وَكَالصَّائِمِ لاَ يُفْطِرُ»

“Orang yang merawat (menafkahi) wanita janda dan orang miskin bagaikan orang yang jihad di jalan Allah atau seperti ahli sholat malam yang tidak berhenti sholat dan ahli puasa yang tidak berhenti puasa.” (HR. Al-Bukhori no. 6007)

Juga hadits Aisyah, Nabi bersabda:

«إِنَّ الرَّجُلَ لَيُدْرِكُ بِحُسْنِ خُلُقِهِ دَرَجَاتِ قَائِمِ اللَّيْلِ صَائِمِ النَّهَارِ»

“Orang beriman bisa mencapai derajat ahli sholat malam dan ahli puasa siang hari dengan akhlaknya yang mulia.” (HSR. Al-Hakim no. 199)

Juga hadits Abu Huroiroh, Nabi bersabda:

«أَكْمَلُ الْمُؤْمِنِينَ إِيمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا»

“Orang beriman yang paling sempurna imannya adalah yang paling mulia akhlaknya.” (HSR. Abu Dawud no. 4682)

Sebaliknya, adab yang buruk bisa mengalahkan fiqih, seperti hadits Abu Huroiroh, ada seseorang datang kepada Nabi dan berkata: “Ada wanita yang dipuji banyak sholat, puasa, sedekah, hanya saja ia menyakiti tetangga-tetangganya dengan lisannya.” Beliau menjawab: “Dia di Neraka.” Dia berkata lagi: “Ada wanita yang dikenal sedikit puasa, sedekah, sholat, dan bersedekah dengan sedikit keju saja tetapi lisannya tidak menyakiti tetangga-tetangganya.” Beliau bersabda: “Dia di Surga.” (HHR. Ahmad no. 9676)

Juga hadits Abu Syuroih, Nabi bersabda:

«وَاللَّهِ لاَ يُؤْمِنُ، وَاللَّهِ لاَ يُؤْمِنُ، وَاللَّهِ لاَ يُؤْمِنُ» قِيلَ: وَمَنْ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ: «الَّذِي لاَ يَأْمَنُ جَارُهُ بَوَايِقَهُ»

“Demi Allah tidak sempurna imannya, demi Allah tidak sempurna imannya, demi Allah tidak sempurna imannya.” Ada yang bertanya: “Siapa wahai Rosulullah?” Beliau bersabda: “Orang yang tetangganya tidak aman dari gangguannya.” (HR. Al-Bukhori no. 6016)

Adab yang dibahas dalam buku ini mencakup adab kepada Allah dan adab kepada makhluk. Adab kepada Allah tercakup pada zuhud dan dzikir. Sementara adab kepada makhluk tercakup pada berbakti dan waspada pada akhlak buruk. Semua ini ada di buku kecil ini, yaitu:

1)    Adab. Bagian ini dijelaskan adab-adab secara umum dalam Islam.

2)    Berbakti dan Silaturrohim. Bagian ini menjelaskan adab kepada orang yang paling berhak diperlakukan baik yaitu orang tua dan kerabat dekat.

3)    Zuhud dan waro. Bagian ini menjelaskan adab kepada diri sendiri dengan zuhud dan waro di dunia untuk meraih adab kepada Allah.

4)    Waspada dari akhlak tercela.

5)    Dorongan berakhlak mulia. Akhlak mulia ada 3: tidak mengganggu, berbuat baik, dan murah senyum. Oleh karena itu, didahulukan waspada dari akhlak buruk.

6)    Dzikir dan doa. Bagian ini menjelaskan adab kepada diri sendiri sekaligus kepada Allah.

Susunan yang ditulis Al-Hafizh Ibnu Hajar ini sangat bagus sekali, yang memuat 131 hadits, sehingga layak buku ini dihafal dan dijadikan pedoman oleh kaum Muslimin dan penuntut ilmu secara khusus.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url