Al-Haudh (Telaga) Menurut Abul Hasan Al-Asy'ari
Imam
Abul Hasan Al-Asy’ari berkata:
* وأن الحوض حق
Ahli Sunnah mengimani) bahwasanya Al-Haudh (Telaga) itu
benar adanya.
Penjelasan:
Ahli Sunnah mengimani adanya telaga yang didatangi (Al-Haudh
Al-Maurud) yang telah Alloh Ta’ala siapkan untuk Nabi-Nya ﷺ. Ini adalah keyakinan yang ditegaskan oleh Al-Hafizh Abu Bakr
Al-Isma’ili dalam I’tiqod A’immah Ahlil Hadits, (hlm. 68), di mana
beliau berkata, “Telaga itu benar adanya.” Begitu pula Syaikhul Islam Abu
‘Utsman Isma’il Ash-Shobuni dalam kitabnya ‘Aqidatus Salaf Ash-habul Hadits,
(hlm. 65), beliau berkata, “Mereka mengimani adanya Telaga dan
Al-Kautsar...”
Alloh Ta’ala berfirman:
﴿إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ﴾
“Sungguh Kami telah memberimu (Muhammad) Al-Kautsar (telaga dan
kebaikan yang banyak).” (QS. Al-Kautsar: 1)
Dalil-dalil dari As-Sunnah yang menetapkan adanya Telaga ini
sangatlah kuat. Imam Al-Bukhori dalam Shohihnya membuat bab khusus berjudul
“(Bab) Tentang Telaga,” demikian pula Imam Muslim membuat bab “(Bab) Tentang
Penetapan Adanya Telaga Nabi Kita Muhammad ﷺ.”
Di antara hadits-hadits tersebut adalah hadits dari Anas bin
Malik Rodhiyallohu ‘Anhu secara marfu’ (disandarkan kepada Nabi ﷺ),
«إن قدْر حوضي
كما بين أيلة وصنعاء اليمن وإن فيه من الأباريق كعدد نجوم السماء»
“Sungguh ukuran telagaku adalah seperti jarak antara Ailah (di
Syam) dan Shon’a (di Yaman), dan sungguh di dalamnya terdapat cangkir-cangkir
sebanyak bintang di langit.” (HR. Al-Bukhori no. 6580 dan Muslim no. 2303)
Juga hadits dari Jundub Rodhiyallohu ‘Anhu secara marfu’,
«أنا فَرَطُكم
على الحوض»
“Aku adalah pendahulu kalian di atas Telaga.” (HR. Al-Bukhori
no. 6589 dan Muslim no. 2289)
Hadits-hadits mengenai ini sangat banyak, bahkan mencapai
derajat mutawatir. Hal ini ditegaskan oleh beberapa ulama seperti Al-Qurthubi
dalam Al-Mufhim sebagaimana dikutip dalam Fathul Bari, (11/467), Ibnu
Katsir dalam An-Nihayah, (2/3), Al-Qodhi ‘Iyadh sebagaimana dalam Syarh Muslim,
(15/53), dan Ibnu Abi ‘Ashim dalam As-Sunnah, (2/360), serta yang lainnya.
Oleh karena itu, seluruh Ahli Sunnah sepakat dalam
menetapkan adanya Telaga Nabi kita Muhammad ﷺ.
Ia adalah telaga yang sangat besar dan tempat minum yang mulia, panjang dan
lebarnya sejauh perjalanan satu bulan. Airnya lebih putih dari susu, lebih
manis dari madu, dan aromanya lebih wangi dari minyak kasturi. Bejana-bejananya
sebanyak bintang di langit, sesuai dengan apa yang diberitakan secara shohih
dari Nabi pilihan. Namun, keyakinan ini diingkari oleh sekelompok ahli bid’ah.
Kesimpulan:
Ahli Sunnah mengimani adanya Telaga Nabi ﷺ
sesuai dengan sifat-sifat yang disebutkan dalam riwayat-riwayat.
Diskusi:
S1: Bagaimana sikap Ahli Sunnah terhadap masalah Telaga Nabi
ﷺ?
S2: Sebutkan sebagian sifat-sifat telaga ini sebagaimana
yang disebutkan dalam riwayat!
S3: Siapakah
yang akan menjadi pendahulu kaum Muslimin di Telaga?