Dalil Kewajiban Wudhu, Wajib Atas Siapa, dan Kapan Wajibnya
Adapun dalil kewajibannya: Firman Alloh ﷻ:
يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلَاةِ فَاغْسِلُوا وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ
إِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوا بِرُءُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى الْكَعْبَيْنِ
وَإِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوا وَإِنْ كُنْتُمْ مَرْضَى أَوْ عَلَى سَفَرٍ
أَوْ جَاءَ أَحَدٌ مِنْكُمْ مِنَ الْغَائِطِ أَوْ لَامَسْتُمُ النِّسَاءَ فَلَمْ تَجِدُوا
مَاءً فَتَيَمَّمُوا صَعِيدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوا بِوُجُوهِكُمْ وَأَيْدِيكُمْ مِنْهُ
مَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِنْ حَرَجٍ وَلَكِنْ يُرِيدُ لِيُطَهِّرَكُمْ
وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kalian hendak
mengerjakan Sholat, maka basuhlah muka kalian dan tangan kalian sampai dengan
siku, dan sapulah kepala kalian dan basuhlah kaki kalian sampai dengan kedua
mata kaki. Dan jika kalian junub, maka mandilah. Dan jika kalian sakit atau
dalam perjalanan atau siapa di antara kalian kembali dari tempat buang hajat
atau kalian menyentuh wanita, lalu kalian tidak memperoleh air, maka
bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah muka kalian dan tangan
kalian dengan tanah itu. Alloh ﷻ tidak hendak menyulitkan kalian, tetapi Dia
hendak membersihkan kalian dan menyempurnakan ni'mat-Nya bagi kalian, supaya
kalian bersyukur.” (QS. Al-Maidah: 6)
Dan sabda Rosululloh ﷺ:
لَا يَقْبَلُ اللَّهُ صَلَاةً
بِغَيْرِ طُهُورٍ وَلَا صَدَقَةً مِنْ غُلُولٍ
“Alloh ﷻ
tidak menerima Sholat tanpa bersuci, dan tidak pula sedekah dari hasil ghulul
(yaitu: mencuri dari harta rampasan perang dan lainnya).” (HR. Muslim no.
224)
Dan sabda Rosululloh ﷺ:
لَا يَقْبَلُ اللَّهُ صَلَاةَ
مَنْ أَحْدَثَ حَتَّى يَتَوَضَّأَ
“Alloh ﷻ
tidak menerima Sholat dari orang yang berhadats sampai dia berwudhu.” (HR.
Muslim no. 223)
Sungguh, tidak ada perselisihan di kalangan Muslim tentang
hal ini. Dengan demikian, disyariatkannya wudhu telah ditetapkan oleh Al-Qur'an,
Sunnah, dan Ijma’.
Adapun wajib
atas siapa: wudhu wajib bagi Muslim yang baligh dan berakal jika dia
ingin Sholat dan ibadah sejenisnya.
Adapun kapan wajibnya: Jika telah masuk waktu Sholat, atau seseorang
ingin melakukan perbuatan yang mensyaratkan wudhu, meskipun itu tidak terkait
dengan waktu, seperti thowaf dan menyentuh mushaf.