Hal-Hal yang Mewajibkan Wudhu
Wajib bagi mukallaf melakukan wudhu untuk hal-hal berikut:
1. Sholat. Berdasarkan Hadits Ibnu Umar yang marfu': Alloh ﷻ
tidak menerima Sholat tanpa bersuci.” (HR. Muslim no. 224, dan At-Tirmidzi
no. 1)
2. Thowaf di Baitul Harom, baik fardhu maupun nafilah
(sunnah). Karena beliau ﷺ melakukannya. beliau
berwudhu kemudian thowaf di Ka'bah.” (HR. Al-Bukhori no. 1614, dan Muslim
no. 1235). Dan sabda Rosululloh ﷺ:
الطَّوَافُ بِالْبَيْتِ صَلَاةٌ
إِلَّا أَنَّ اللَّهَ أَبَاحَ فِيهِ الْكَلَامَ
“Thowaf di Ka'bah adalah Sholat, hanya saja Alloh ﷻ
membolehkan berbicara di dalamnya.” (HR. Ibnu Hibban no. 3836)[1]
Dan karena beliau melarang wanita haidh thowaf sampai dia
suci. (HR. Al-Bukhori no. 305, dan Muslim no. 1211)
3. Menyentuh mushaf dengan kulit tanpa penghalang. Berdasarkan
firman Alloh ﷻ:
لَا يَمَسُّهُ إِلَّا الْمُطَهَّرُونَ
“Tidak menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan.” (QS.
Al-Waqi'ah: 79)
Dan sabda Rosululloh ﷺ:
لَا يَمَسُّ الْقُرْآنَ إِلَّا
طَاهِرٌ
“Tidak menyentuh Al-Qur'an kecuali orang yang suci.” (HR.
Malik 1/199)[2]
[1]
Juga Al-Hakim 1/459 dan
menshohihkan sanadnya, dan disepakati oleh Adz-Dzahabi, Al-Baihaqi 5/87, dan
lainnya, dishohihkan oleh Al-Albani (Irwa'ul Gholil no. 121))
[2]
Ad-Daruquthni 1/121,
Al-Baihaqi 1/87, dan Al-Hakim 1/395 dan menshohihkannya, dishohihkan oleh
Al-Albani (Irwa'ul Gholil no. 122).