Ijma dalam Qurban dan Sembelihan - Ibnul Mundzir (319 H)
217. Waktu Penyembelihan Qurban
وَأَجْمَعُوا عَلَى أَنَّ الضَّحَايَا
لَا يَجُوزُ ذَبْحُهَا قَبْلَ طُلُوعِ الْفَجْرِ مِنْ يَوْمِ النَّحْرِ.
Mereka sepakat bahwa: hewan Qurban
tidak boleh disembelih sebelum terbit fajar dari hari Nahr (Idul Adha).
218. Memberi Makan Fakir Miskin
dari Daging Qurban
أَجْمَعُوا عَلَى إِبَاحَةِ إِطْعَامِ
فُقَرَاءِ الْمُسْلِمِينَ مِنْ لُحُومِ الضَّحَايَا.
Mereka sepakat atas dibolehkannya
memberi makan fakir miskin Muslimin dari daging hewan Qurban.
219. Syarat Hewan Sembelihan yang
Halal
وَأَجْمَعُوا عَلَى أَنَّ الْمَرْءَ
إِذَا ذَبَحَ مَا يَجُوزُ الذَّبْحُ بِهِ، وَسَمَّى اللَّهَ، وَقَطَعَ الْحُلْقُومَ
وَالْوَدَجَيْنِ، وَأَسَالَ الدَّمَ: أَنَّ الشَّاةَ مُبَاحٌ أَكْلُهَا.
Mereka sepakat bahwa: seseorang jika
ia menyembelih dengan apa yang boleh menyembelih dengannya, dan ia
menyebut nama Alloh ﷻ, dan memotong kerongkongan dan 2 urat leher, dan mengalirkan
darah: kambing itu boleh dimakan.
220. Sembelihan Orang Bisu
وَأَجْمَعُوا عَلَى إِبَاحَةِ ذَبِيحَةِ
الْأَخْرَسِ.
Mereka sepakat atas dibolehkannya
sembelihan orang bisu.
221. Hukum Janin yang Keluar Hidup
وَأَجْمَعُوا عَلَى أَنَّ الْجَنِينَ
إِذَا خَرَجَ حَيًّا أَنَّ ذَكَاتَهُ بِذَكَاةِ أُمِّهِ.
Mereka telah sepakat bahwa janin
apabila keluar (dari perut induknya) dalam keadaan hidup, maka penyembelihannya
mengikuti penyembelihan ibunya (yakni cukup dengan sembelihan ibunya dan tidak
perlu disembelih lagi secara terpisah. Versi lain: disembelih juga sebagaimana induknya).
Versi naskah lain:
وَأَجْمَعُوا عَلَى أَنَّ الْجَنِينَ
إِذَا خَرَجَ حَيًّا أَنَّ زَكَاتَهُ بِزَكَاةِ أُمِّهِ.
Dan mereka telah sepakat
bahwa janin apabila lahir dalam keadaan hidup maka zakatnya mengikuti zakat
ibunya (yakni zakat Fithri yang ditunaikan untuk ibunya, dan tidak ada zakat
Fithri tersendiri).
222. Sembelihan Anak Kecil dan
Wanita
وَأَجْمَعُوا عَلَى إِبَاحَةِ ذَبِيحَةِ
الصَّبِيِّ، وَالْمَرْأَةِ إِذَا أَطَاقَا الذَّبْحَ، وَأَتَيَا عَلَى مَا يَجِبُ أَنْ
يُؤْتَى عَلَيْهِ.
Mereka sepakat atas dibolehkannya
sembelihan anak kecil dan wanita, jika keduanya sanggup menyembelih, dan melakukan apa yang wajib
dilakukan atasnya.
223. Sembelihan Ahli Kitab (Jika
Menyebut Nama Alloh)
وَأَجْمَعُوا عَلَى أَنَّ ذَبَائِحَ
أَهْلِ الْكِتَابِ لَنَا حَلَالٌ إِذَا ذَكَرُوا اسْمَ اللَّهِ عَلَيْهَا.
Mereka sepakat bahwa: sembelihan
ahli Kitab halal bagi kita jika mereka menyebut nama Alloh ﷻ
padanya.
224. Sembelihan Ahli Harb (Orang
Kafir yang Memerangi)
وَأَجْمَعُوا عَلَى أَنَّ ذَبَائِحَ
أَهْلِ الْحَرْبِ حَلَالٌ، وَانْفَرَدَ مَالِكٌ، فَقَالَ: لَا يُؤْكَلُ شَحْمُ ذَبِيحَةٍ
ذَبَحَهَا يَهُودِيٌّ.
Mereka sepakat bahwa: sembelihan
ahli Harb (orang kafir yang memerangi) halal, sedang Malik (bin Anas)
berpendapat sendiri, ia berkata: tidak dimakan lemak sembelihan yang disembelih
oleh orang Yahudi.
225. Sembelihan Majusi
وَأَجْمَعُوا عَلَى أَنَّ ذَبَائِحَ
الْمَجُوسِ حَرَامٌ لَا تُؤْكَلُ، وَانْفَرَدَ سَعِيدُ بْنُ الْمُسَيِّبِ.
Mereka sepakat bahwa: sembelihan
Majusi harom tidak dimakan, sedang Sa’id bin Al-Musayyab berpendapat
sendiri.
226. Sembelihan Anak Kecil dan
Wanita Ahli Kitab
وَأَجْمَعُوا عَلَى أَنَّ ذَبِيحَةَ
الصَّبِيِّ، وَالْمَرْأَةِ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ مُبَاحٌ.
Mereka sepakat bahwa: sembelihan
anak kecil dan wanita dari ahli Kitab boleh.
227. Hukum Anjing Pemburu
وَأَجْمَعُوا عَلَى أَنَّ الْكِلَابَ
جَوَارِحُ، يَجُوزُ أَكْلُ مَا أَمْسَكْنَ، عَلَى الْمَرْءِ، إِذَا ذَكَرَ اسْمَ اللَّهِ
عَلَيْهَا، وَكَانَ الْمُعَلِّمُ مُسْلِمًا إِلَّا الْكَلْبَ الْأَسْوَدَ.
Mereka
telah sepakat bahwa anjing termasuk hewan pemburu, maka boleh memakan
apa yang ditangkap olehnya bagi seseorang apabila ia menyebut nama Allah
atasnya (saat melepasnya) dan pelatihnya adalah seorang Muslim, kecuali anjing yang berwarna
hitam.
228. Buruan Laut
وَأَجْمَعُوا عَلَى أَنَّ الصَّيْدَ
الْبَحْرِ حَلَالٌ وَالْمُحْرِمِ: اصْطِيَادُهُ، وَأَكْلُهُ وَبَيْعُهُ، وَشِرَاؤُهُ.
Mereka
telah sepakat bahwa buruan laut itu halal bagi orang yang sedang berihrom: baik menangkapnya,
memakannya, menjualnya, maupun membelinya.