Inilah Amal Terbaik di Ujung Usia, Bukan Sekedar Banyak
Setelah
menempuh perjalanan panjang melalui delapan bab, kita sampai pada satu
kesimpulan: Amalan terbaik di ujung usia bukanlah amalan yang paling banyak,
melainkan amalan yang paling strategis, paling tulus, dan paling mendekati
kesempurnaan pada saat penentuan.
Masa senja
dan detik-detik menjelang ajal adalah garis akhir (khowatīm) yang
menjadi penentu dari seluruh perjalanan hidup. Seorang Mu’min yang bijak tidak
akan menyibukkan diri dengan urusan dunia yang sebentar lagi ia tinggalkan,
tetapi akan fokus total pada persiapan perjumpaan dengan Alloh ﷻ.
Terdapat
tiga inti utama yang harus kita bawa sebagai bekal dari pembahasan ini:
Penguatan
Pondasi Wajib (Tarjīh): Prioritas utama adalah memastikan semua kewajiban (Fardhu) seperti
Sholat, Zakat, dan pelunasan utang kepada Alloh ﷻ dan manusia, telah
dilaksanakan dengan sempurna. Inilah modal utama yang menjadi penentu Hisab di
Akhiroh.
Penyucian
Batin dan Lisan:
Prioritas adalah menyucikan hati dengan Tobat Nasuha yang didahului oleh muhāsabah,
dan membersihkan diri dari segala bentuk kezholiman kepada makhluk, baik kezholiman
harta maupun kezholiman lisan (ghibah dan namīmah). Menjadi muflis
(orang yang bangkrut) di Hari Kiamat adalah ancaman yang nyata bagi mereka yang
lalai dalam haqqul ādamī.
Husnudzon dan Keteguhan: Ibadah hati yang paling mulia
adalah rojā’ (harapan baik). Menghadapi kematian harus dengan hati yang
penuh harapan dan keyakinan mutlak terhadap rohmat dan ampunan Alloh ﷻ,
sambil terus memohon keteguhan iman hingga akhir hayat melalui doa: yā
muqollibal qulūb, tsabbit qalbī ‘alā dīnika.
Perjuangan
untuk mendapatkan Husnul Khotimah adalah perjuangan seumur hidup, yang
berpuncak pada detik-detik terakhir. Kita memohon kepada Alloh ﷻ,
Dzat Yang Membolak-balikkan hati, agar mengaruniakan kita keteguhan di atas Tauhid
dan Sunnah hingga ajal menjemput.
Semoga
kitab ringkas ini menjadi pengingat yang menyentuh hati, yang mendorong kita
semua untuk memanfaatkan sisa usia sebagai masa panen amal terbaik kita.
Ya
Alloh,
Wahai
Dzat Yang Maha Pengampun dan Maha Penyayang.
Jadikanlah
sebaik-baik umur kami adalah akhirnya.
Jadikanlah
sebaik-baik amal kami adalah penutupnya.
Dan
jadikanlah sebaik-baik hari-hari kami adalah hari ketika kami bertemu
dengan-Mu.
Ya Alloh
ﷻ,
Teguhkanlah
kami dengan kalimat Lā Ilāha Illallōh saat sakarotul maut.
Lindungilah
kami dari fitnah dan adzab kubur.
Dan
masukkanlah kami ke dalam Jannah-Mu bersama para Nabi, para Shiddīqīn, dan
orang-orang sholih.
آمين
يا رَبَّ الْعَالَمِينَ