Cari Artikel

Mempersiapkan...

Masuk Surga Tanpa Hisab dan Adzab

 

Hisab artinya perhitungan, yakni semua nikmat yang Allah berikan kepada seseorang ditanya semua, baik nikmat kesehatan, harta, keluarga, tempat tinggal, makanan dan minuman, hingga nikmat minuman dingin sekalipun.

Abu Huroiroh Rodhiyallahu ‘Anhu berkata: Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi wa Sallam pada suatu hari atau suatu malam keluar, kemudian tiba-tiba bertemu dengan Abu Bakar dan Umar Rodhiyallahu ‘Anhuma, lalu beliau bertanya: “Apakah yang menyebabkan engkau berdua keluar ini?” Keduanya menjawab: “Karena lapar ya Rosulullah.”

Beliau lalu bersabda: “Adapun saya, demi Dzat yang jiwaku ada di dalam genggaman kekuasaanNya, sesungguhnya yang menyebabkan saya keluar ini adalah sesuatu yang juga menyebabkan engkau berdua keluar itu —yakni sama-sama lapar—, ayo kita pergi.”

Keduanya pergi bersama beliau Shollallahu ‘Alaihi wa Sallam, lalu mendatangi seorang lelaki dari kaum Anshor, ternyata lelaki itu tidak di rumah. Ketika istrinya melihat Nabi Shollallahu ‘Alaihi wa Sallam, ia berkata: “Selamat datang di rumah ini dan kami berharap mendapatkan keberuntungan keluarga yang baik.” Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi wa Sallam lalu bertanya: “Di mana Fulan (suamimu)?” Istrinya menjawab: “Ia pergi mencari air tawar untuk kami.”

Tiba-tiba di saat itu, orang Anshor itu (suaminya) tiba. Ia melihat kepada Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi wa Sallam dan kedua orang Sahabatnya, kemudian berkata: “Alhamdulillah. Tiada seorangpun yang pada hari ini mempunyai tamu-tamu yang lebih mulia daripada saya sendiri.” Orang itu lalu pergi kemudian datang lagi menemui tamu-tamunya itu dengan membawa sebuah batang kurma —berlobang— berisikan kurma berwarna, kurma kering dan kurma basah. Iapun berkata: “Silahkanlah makan.”

Selanjutnya ia mengambil pisau, lalu Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Jangan menyembelih yang sedang menyusui.” Orang Anshor itu lalu menyembelih untuk tamu-tamunya itu, kemudian mereka makan kambing itu, juga kurma dari batang kurma tadi serta minum. Setelah semuanya itu kenyang dan segar —tidak kehausan— Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

“Demi Zat yang jiwaku ada di dalam genggaman kekuasaanNya, sesungguhnya kalian akan ditanya dari kenikmatan yang kalian rasakan ini pada hari Kiamat. Kalian dikeluarkan dari rumah kalian oleh kelaparan. Kemudian kalian tidak pulang hingga kalian memperoleh kenikmatan ini.” (HR. Muslim no. 2038)

Abu Huroiroh Rodhiyallahu ‘Anhu berkata bahwa Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:Sesungguhnya yang pertama kali ditanya dari seorang hamba atas nikmat adalah dikatakan kepadanya, ‘Bukankah kami memberikan kesehatan kepada jasadmu dan memberimu air dingin?’” (Hasan: HR. At-Tirmidzi no. 3358)

Tetapi ada hamba-hamba Allah pilihan, mereka tidak dihisab dan tidak ditanya, bahkan mereka langsung masuk Surga tanpa hisab dan tanpa adzab. Siapakah mereka?

Ibnu Abbas menuturkan bahwa Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

‘Telah diperlihatkan kepadaku beberapa umat, lalu aku melihat seorang Nabi, bersamanya sekelompok orang, dan seorang Nabi, bersamanya satu dan dua orang saja, dan Nabi yang lain lagi tanpa ada seorangpun yang menyertainya, tiba-tiba diperlihatkan kepadaku sekelompok orang yang banyak jumlahnya, aku mengira bahwa mereka itu umatku, tetapi dikatakan kepadaku: bahwa mereka itu adalah Musa dan kaumnya, tiba-tiba aku melihat lagi sekelompok orang yang lain yang jumlahnya sangat besar, maka dikatakan kepadaku: mereka itu adalah umatmu, dan bersama mereka ada 70.000 (tujuh puluh ribu) orang  yang masuk Surga tanpa hisab dan tanpa disiksa lebih dahulu.’

Kemudian beliau bangkit dan masuk ke dalam rumahnya, maka orang-orang pun memperbincangkan tentang siapakah mereka itu? Ada di antara mereka yang berkata: Barangkali mereka itu orang-orang yang telah menyertai Nabi dalam hidupnya, dan ada lagi yang berkata: Barangkali mereka itu orang-orang yang dilahirkan dalam lingkungan Islam hingga tidak pernah menyekutukan Allah dengan sesuatupun, dan yang lainnya menyebutkan yang lain pula.

Kemudian Rosulullah keluar dan merekapun memberitahukan hal tersebut kepada beliau. Maka beliau bersabda: Mereka itu adalah orang-orang yang tidak pernah minta ruqyah, tidak melakukan tathayyur dan tidak pernah meminta lukanya ditempeli besi yang dipanaskan, dan mereka pun bertawakkal kepada Tuhan mereka.”

Kemudian Ukasyah bin Mihshon berdiri dan berkata: ‘Mohonkanlah kepada Allah agar aku termasuk golongan mereka,’ kemudian Rosul bersabda: ‘Ya, engkau termasuk golongan mereka.’ Kemudian seseorang yang lain berdiri juga dan berkata: ‘Mohonkanlah kepada Allah  agar aku juga termasuk golongan mereka,’ Rosul menjawab: ‘Kamu sudah kedahuluan Ukasyah.’” (HR. Al-Bukhori no. 6541 dan Muslim no. 216)

Total jumlah mereka adalah 4,9 milyar, karena Nabi Muhammad Shollallahu ‘Alaihi wa Sallam meminta tambahan kepada Allah dan dikabulkan, yaitu setiap satu dari mereka memimpin 70.000 orang lainnya. Mereka adalah orang-orang yang memasuki Surga tanpa hisab dan azab karena mereka adalah orang-orang yang totalitas dalam bertauhid dan bertawakal kepada Allah. Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

“Aku diberi 70.000 dari umatku yang masuk Surga tanpa hisab. Wajah-wajah mereka laksana bulan purnama, hati mereka laksanan satu hati. Lalu aku meminta Robku tambahan, lalu Dia menambah setiap satu orang membawahi 70.000 lagi.” (HR. Ahmad no. 203 dengan sanad shohih)

Wajah mereka laksana bulan purnama, bening, lagi rupawan bergandengan tangan di depan pintu Surga. Demikianlah yang diceritakan oleh Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi wa Sallam:

“Rombongan pertama yang masuk Surga, wajah-wajah mereka laksana bulan purnama. Mereka tidak meludah, buang air kecil, berak. Bejana-bejana mereka terbuat dari emas. Sisir mereka terbuat dari emas dan perak. Minyak mereka adalah kayu gaharu, aroma mereka adalah misik. Setiap mereka memiliki dua istri yang sumsum tulang betisnya terlihat dari luar karena sangking cantiknya. Mereka tidak saling membenci. Hati mereka laksana satu hati. Mereka bertasbih kepada Allah di pagi dan sore hari.” (HR. Al-Bukhori no. 3245)

Mereka saling bergandengan tangan sehingga semuanya masuk secara serentak. Satu barisan tersebut tidaklah masuk kecuali bagian kiri dan kanannya masuk semuanya. Sungguh ini adalah saat-saat yang indah sekali. Diriwayatkan dari Sahl bin Sa’ad bahwa Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

“Sungguh 70.000 dari umatku masuk Surga di mana yang pertama tidak masuk kecuali yang terakhir juga masuk. Wajah-wajah mereka laksana bulan purnama.” (HR. Al-Bukhori no. 3247 dan Muslim no. 219)

Saat memasuki Surga, mereka disambut oleh para Malaikat yang mengucapkan selamat dari segala penjuru pintu.

“Malaikat-Malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu (sambil mengucapkan): ‘Selamat bagi kalian atas kesabaran kalian.’ Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu.” (QS. Ar-Ro’du [13]: 23-24)

Mereka pun memuji Allah atas nikmat ini seraya berkata:

“Dan mereka mengucapkan: ‘Segala puji bagi Allah yang telah memenuhi janji-Nya kepada kami dan telah (memberi) kepada kami tempat ini sedang kami (diperkenankan) menempati tempat dalam Surga di mana saja yang kami kehendaki.’ Maka Surga itulah sebaik-baik balasan bagi orang-orang yang beramal.” (QS. Az-Zumar [39]: 74)

Ya Allah, jadikanlah kami termasuk dari mereka. Ya Mannān, Ya Wahhāb...[]

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url