Cari Artikel

Mempersiapkan...

Pena: Mahluk Pertama yang Diciptakan

 

Lima makhluk yang diciptakan pertama kali:

1.     Air

2.     Arsy

3.     Pena

4.     Bumi

5.     Langit

Ada tiga pendapat tentang apa yang pertama kali Allah ciptakan, yaitu:

1.     Pena, ini dikuatkan Ibnu Jarir Ath-Thobari dan Ibnul Jauzi.

2.     Arsy, ini dikuatkan Ibnu Taimiyah dan Ibnul Qoyyim.

3.     Air, ini dikuatkan Badruddin Al-Aini.

Ada pula yang berpendapat: akal dan cahaya Muhammad . Namun, sebagian dari berita isroiliyat dan kebanyakan dari ahli bid’ah, sehingga tidak perlu dilirik sedikitpun.

Dari Ubadah bin Ash-Shomit, Rasulullah bersabda:

إِنَّ أَوَّلَ مَا خَلَقَ اللَّهُ الْقَلَمَ، فَقَالَ لَهُ: اكْتُبْ قَالَ: رَبِّ وَمَاذَا أَكْتُبُ؟ قَالَ: اكْتُبْ مَقَادِيرَ كُلِّ شَيْءٍ حَتَّى تَقُومَ السَّاعَةُ

“Sungguh sesuatu yang Allah ciptakan pertama kali adalah pena, lalu Allah berfirman kepadanya: ‘Tulislah.’ Dia berkata: ‘Wahai Robb, apa yang aku tulis?’ Allah berfirman: ‘Tulislah takdir-takdir segala sesuatu hingga tegaknya hari Kiamat.’”[1]

Akan tetapi, yang benar مَا di sini bukan maushulah tetapi masdariyah sehingga takwilnya adalah أَوَّلَ خَلْقِ اللَّهِ القَلَمَ, sehingga terjemahnya menjadi:

“Sungguh saat pertama kali Allah menciptakan pena, Allah berfirman kepadanya...”

Dijadikannya مَا di sini masdariyah, karena adanya beberapa hadits yang menyatakan Pena diciptakan setelah Arsy. Di antaranya:

Dari Abdullah bin Amr bin Ash, Rasulullah bersabda:

كَتَبَ اللَّهُ مَقَادِيرَ الْخَلَائِقِ قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ بِخَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ ، قَالَ : وَعَرْشُهُ عَلَى الْمَاءِ

“Allah menulis takdir-takdir seluruh makhluk 50.000 tahun sebelum menciptakan langit dan bumi. Sementara Arsy-Nya di atas Air.”[2]

Ibnu Taimiyyah (w. 728 H) berkata: “Ini menunjukkan bahwa takdir ditulis ketika Arsy di atas Air, sehingga Arsy sudah ada sebelum penulisan takdir.”[3]

Dari Imron bin Hushoin, Rasulullah bersabda:

«كَانَ اللَّهُ وَلَمْ يَكُنْ شَيْءٌ غَيْرُهُ - وَفِي رِوَايَةٍ: قَبْلَهُ - وَكَانَ عَرْشُهُ عَلَى المَاءِ، وَكَتَبَ فِي الذِّكْرِ كُلَّ شَيْءٍ، وَخَلَقَ - وَفِي رِوَايَةٍ: ثُمَّ خَلَقَ - السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ»

“Allah ada dan belum ada satu pun selain-Nya (dari riwayat lain: sebelum ada segala sesuatu), Arsy-Nya di atas Air, Dia menulis takdir segala sesuatu di Lauhul Mahfuzh, dan (dalam riwayat lain: lalu) Dia menciptakan langit dan bumi.”[4]

Ibnu Taimiyyah menjelaskan: “Riwayat ‘lalu Dia menulis takdir di Lauhul Mahfuzh’ menunjukkan bahwa penulisan takdir terjadi, sementara Arsy di atas Air.”[5]

 



[1] HR. Abu Dawud no. 4700 dengan sanad shohih.

[2] HR. Muslim no. 2653.

[3] Ash-Shofadiyah, 2/28.

[4] HR. Bukhori no. 3191 dan 7418.

[5] Ash-Shofadi, 2/82.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url