Ragam Bacaan Shohih Iftitah, Ta’awwudz, Ruku, Sujud, dalam Sholat
IFTITAH
اللهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِي وَبَيْنَ خَطَايَايَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ
وَالْمَغْرِبِ، اللهُمَّ نَقِّنِي مِنْ خَطَايَايَ كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ
مِنَ الدَّنَسِ، اللهُمَّ اغْسِلْنِي مِنْ خَطَايَايَ بِالثَّلْجِ وَالْمَاءِ وَالْبَرَدِ
“Ya Allah, jauhkanlah
antara aku dan dosa-dosaku seperti Engkau menjauhkan antara timur dan barat. Ya
Allah, bersihkanlah aku dari dosa-dosaku seperti Engkau membersihkan baju putih
dari noda-noda. Ya Allah, basuhlah aku dari dosa-dosaku dengan salju, air, dan
embun.”[1]
الْحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدًا كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ
“Segala puji milik Allah
dengan pujian yang banyak, baik, dan berkah.”[2]
اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً
وَأَصِيلًا
“Allah Maha Besar, segala
pujian yang banyak milik Allah, Mahasuci Allah di waktu pagi dan sore.”[3]
«سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، وَتَبَارَكَ اسْمُكَ وَتَعَالَى
جَدُّكَ، وَلَا إِلَهَ غَيْرَكَ»
“Mahasuci Engkau ya
Allah, aku memuji-Mu, dan Nama-Mu penuh berkah, sangat tinggi keagungan-Mu, dan
tidak ada yang berhak disembah selain-Mu.”[4]
«سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ وَتَبَارَكَ اسْمُكَ، وَتَعَالَى
جَدُّكَ، وَلَا إِلَهَ غَيْرَكَ»، «لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ،
لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ»، «اللَّهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، اللَّهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا،
اللَّهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا»
“Mahasuci Engkau ya
Allah, aku memuji-Mu, dan Nama-Mu penuh berkah, sangat tinggi keagungan-Mu, dan
tidak ada yang berhak disembah selain-Mu.” “Tidak ada yang berhak disembah
selain Allah,” 3x. “Allah Maha Besar,” 3x.[5]
«وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيفًا،
وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ، إِنَّ صَلَاتِي، وَنُسُكِي، وَمَحْيَايَ، وَمَمَاتِي
لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، لَا شَرِيكَ لَهُ، وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ
الْمُسْلِمِينَ، اللهُمَّ أَنْتَ الْمَلِكُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ أَنْتَ رَبِّي،
وَأَنَا عَبْدُكَ، ظَلَمْتُ نَفْسِي، وَاعْتَرَفْتُ بِذَنْبِي، فَاغْفِرْ لِي ذُنُوبِي
جَمِيعًا، إِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ، وَاهْدِنِي لِأَحْسَنِ الْأَخْلَاقِ
لَا يَهْدِي لِأَحْسَنِهَا إِلَّا أَنْتَ، وَاصْرِفْ عَنِّي سَيِّئَهَا لَا يَصْرِفُ
عَنِّي سَيِّئَهَا إِلَّا أَنْتَ، لَبَّيْكَ وَسَعْدَيْكَ وَالْخَيْرُ كُلُّهُ فِي
يَدَيْكَ، وَالشَّرُّ لَيْسَ إِلَيْكَ، أَنَا بِكَ وَإِلَيْكَ، تَبَارَكْتَ وَتَعَالَيْتَ،
أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ»
“Aku menghadapkan wajahku
dengan lurus kepada Dzat yang menciptakan langit-langit dan bumi. Aku tidak
termasuk orang-orang musyrik. Sungguh sholatku, kurbanku, hidupku, matiku,
hanya untuk Allah Robb semesta alam, tidak ada sekutu bagi-Nya. Dengan itu aku
diperintah, dan aku termasuk orang-orang Muslim (berserah diri). Ya Allah,
Engkau Raja, tidak ada yang berhak disembah selain Engkau. Engkau Robb-ku, aku
hamba-Mu. Aku menzolimi diriku dan aku mengakui dosa-dosaku. Maka ampunilah
seluruh dosa-dosaku. Sungguh tidak ada yang mengampuni dosa selain Engkau.
Tunjukilah aku kepada akhlak mulia, tidak ada yang membimbing kepada akhlak
mulia kecuali Engkau. Jauhkanlah aku dari akhlak buruk, tidak ada yang
menjauhkan diriku dari akhlak buruk kecuali Engkau. Aku memenuhi panggilanmu,
dan seluruh kebaikan ada pada Tangan-Mu, sementara keburukan tidak disandarkan
kepada-Mu. Aku butuh pertolonganMu dan aku menuju kepada-Mu. Engkau Maha Berkah
dan Engkau Maha Tinggi. Aku memohon ampun kepada-Mu dan aku bertaubat
kepada-Mu.”[6]
«اللهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ، أَنْتَ نُورُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ،
وَلَكَ الْحَمْدُ، أَنْتَ قَيَّامُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ، وَلَكَ الْحَمْدُ، أَنْتَ
رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَنْ فِيهِنَّ، أَنْتَ الْحَقُّ، وَوَعْدُكَ الْحَقُّ،
وَقَوْلُكَ الْحَقُّ، وَلِقَاؤُكَ حَقٌّ، وَالْجَنَّةُ حَقٌّ، وَالنَّارُ حَقٌّ، وَالسَّاعَةُ
حَقٌّ، اللهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ، وَإِلَيْكَ
أَنَبْتُ، وَبِكَ خَاصَمْتُ، وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ، فَاغْفِرْ لِي مَا قَدَّمْتُ وَأَخَّرْتُ،
وَأَسْرَرْتُ وَأَعْلَنْتُ، أَنْتَ إِلَهِي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ»
“Ya Allah, hanya milik-Mu
segala pujian, Engkau cahaya langit-langit dan bumi. Hanya milik-Mu segala
pujian, Engkau pemelihara langit-langit dan bumi. Hanya milik-Mu segala puji,
Engkau Robb (Pencipta, Pemilik, Pengatur) seluruh langit dan bumi serta apa
yang ada pada keduanya. Engkau benar (adanya), janji-Mu benar, firman-Mu benar,
perjumpaan dengan-Mu benar, Surga benar, Neraka benar, hari Kiamat benar. Ya
Allah, hanya untuk-Mu aku berserah diri, hanya kepada-Mu aku beriman, hanya
atas-Mu aku bertawakal, hanya kepada-Mu aku kembali, hanya dengan pertolongan-Mu
aku memusuhi (musuh-Mu), hanya kepada-Mu aku berhukum. Maka, ampuni dosa-dosaku
yang telah berlalu, ampunilah amalku yang kurang sempurna, ampunilah dosa-dosaku
yang kukerjakan dengan sembunyi-sembunyi dan yang kukerjakan dengan
terang-terangan. Engkau Dzat yang kusembah, tidak ada yang berhak disembah
kecuali Engkau.”[7]
«اللهُمَّ رَبَّ جَبْرَائِيلَ، وَمِيكَائِيلَ، وَإِسْرَافِيلَ، فَاطِرَ
السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ، عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ، أَنْتَ تَحْكُمُ بَيْنَ
عِبَادِكَ فِيمَا كَانُوا فِيهِ يَخْتَلِفُونَ، اهْدِنِي لِمَا اخْتُلِفَ فِيهِ مِنَ
الْحَقِّ بِإِذْنِكَ، إِنَّكَ تَهْدِي مَنْ تَشَاءُ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ»
“Ya Allah, Robb Jibril,
Mikail, dan Isrofil, Pencipta semua langit dan bumi, yang mengetahui perkara
ghoib dan nyata. Engkau memutuskan perkara yang diperselisihkan oleh
hamba-hamba-Mu. Bimbinglah aku kepada kebenaran dengan izin-Mu dari apa yang
diperselisihkan. Sungguh Engkau membimbing siapa yang Engkau kehendaki kepada
jalan yang lurus.”[8]
«اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، ذُو الْمَلَكُوتِ
وَالْجَبَرُوتِ وَالْكِبْرِيَاءِ وَالْعَظَمَةِ»
“Allah Maha Besar (3x),
Pemilik kerajaan, keperkasaan, kebesaran, dan keagungan.”[9]
«اللهُ أَكْبَرُ (عَشْرًا)، الحَمْدُ لِلَّهِ (عَشْرًا)، سُبْحَانَ
اللهِ (عَشْرًا)، لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ (عَشْرًا)، أَسْتَغْفِرُ اللهَ (عَشْرًا)»
«اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي وَاهْدِنِي وَارْزُقْنِي وَعَافِنِي، (عَشْرًا)»
«اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ ضِيقِ الدُّنْيَا، وَضِيقِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ
عَشْرًا، (عَشْرًا)»
“Allah Maha Besar (10x).
Segala puji milik Allah (10x). Mahasuci Allah (10x). Tidak ada yang berhak
disembah kecuali Allah (10x). Aku memohon ampun kepada Allah (10x). Ya Allah,
ampuni aku, berilah aku petunjuk, berilah aku rizqi, dan ampunilah aku (10x).
Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kesempitan dunia dan kesempitan hari
Kiamat (10x).”[10]
TA’AWUDZ
«أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ»
“Aku
berlindung kepada Allah dari godaan setan yang dirajam.”
«أَعُوذُ بِاللَّهِ
السَّمِيعِ العَلِيمِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ»
“Aku berlindung kepada
Allah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui dari godaan setan yang dirajam.”
«أَعُوذُ بِاللَّهِ السَّمِيعِ الْعَلِيمِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
مِنْ هَمْزِهِ، وَنَفْخِهِ، وَنَفْثِهِ»
“Aku berlindung kepada
Allah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui dari godaan setan yang dirajam,
dari bisikannya, keangkuhannya, sihirnya.”[11]
RUKUK
«سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيمِ»
“Mahasuci
Robb-ku yang Maha Agung.”[12] Dibaca sekali atau tiga
kali.
«سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيمِ وَبِحَمْدِهِ»
“Mahasuci Robb-ku yang
Maha Agung.”[13]
Dibaca sekali atau tiga kali.
سُبُّوحٌ قُدُّوسٌ، رَبُّ الْمَلَائِكَةِ وَالرُّوحِ»
“Engkau Mahasuci
Mahasempurna, Robb Malaikat dan Jibril.”[14]
سُبْحَانَكَ اللهُمَّ رَبَّنَا وَبِحَمْدِكَ، اللهُمَّ اغْفِرْ لِي
“Mahasuci Engkau ya
Allah, wahai Robb kami, aku memuji-Mu, ya Allah ampunilah aku.”[15]
«سُبْحَانَكَ وَبِحَمْدِكَ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ»
“Mahasuci Engkau dan aku
memuji-Mu, tidak ada yang berhak disembah kecuali Engkau.”[16]
«سُبْحَانَ ذِي الْجَبَرُوتِ وَالْمَلَكُوتِ وَالْكِبْرِيَاءِ وَالْعَظَمَةِ»
“Mahasuci Pemilik
keperkasaan, kerajaan, kebesaran, dan keagungan.”[17]
SUJUD
اللهُمَّ اغْفِرْ لِي ذَنْبِي كُلَّهُ دِقَّهُ، وَجِلَّهُ، وَأَوَّلَهُ وَآخِرَهُ
وَعَلَانِيَتَهُ وَسِرَّهُ»
“Ya Allah, ampunilah
seluruh dosaku, yang sedikit maupun yang banyak, yang pertama maupun yang
terakhir, yang tersembunyi maupun yang nampak.”[18]
سُبْحَانَكَ اللهُمَّ رَبَّنَا وَبِحَمْدِكَ، اللهُمَّ اغْفِرْ لِي
“Mahasuci Engkau ya
Allah, wahai Robb kami, aku memuji-Mu, ya Allah ampunilah aku.”[19]
«اللهُمَّ أَعُوذُ بِرِضَاكَ مِنْ سَخَطِكَ، وَبِمُعَافَاتِكَ مِنْ
عُقُوبَتِكَ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْكَ لَا أُحْصِي ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ
عَلَى نَفْسِكَ»
“Ya Allah, dengan
keridhoan-Mu aku berlindung dari murka-Mu, dengan ampunan-Mu aku berlindung
dari siksa-Mu. Aku berlindung dengan-Mu dari murka-Mu. Aku tidak mampu
memuji-Mu dengan layak seperti Engkau memuji diri-Mu sendiri.”[20]
[1] HR. Muslim no. 598 dan
Al-Bukhari no. 744.
[2] HR. Muslim no. 600.
[3] HR. Muslim no. 601.
[4] Shohih: HR. Abu Dawud no.
776.
[5] Shohih: HR. Abu Dawud no.
775.
[6] HR. Muslim no. 771.
[7] HR. Muslim no. 769 dan
Al-Bukhari dengan ragam lafazh no. 1120, 6317, 7385, 7442, 7499.
[8] HR. Muslim no. 770.
[9] Shohih: HR. Abu Dawud no.
874.
[10] Shohih: HR. Abu Dawud no.
766, 5085 dan Ahmad no. 25102, dengan gabungan keragaman lafazh.
[11] Shohih: HR. Abu Dawud no. 775.
[12] HR. Muslim no. 772.
[13] Shohih: HR. Abu Dawud no. 870.
[14] HR. Muslim no. 487.
[15] HR. Muslim no. 484.
[16] HR. Muslim no. 485.
[17] Shohih: HR. Abu Dawud no.
873.
[18] HR. Muslim no. 483.
[19] HR. Muslim no. 484.
[20] HR. Muslim no. 486.