Cari Artikel

Mempersiapkan...

Syafaat Menurut Abul Hasan Al-Asy'ari

 Imam Abul Hasan Al-Asy’ari berkata:

* ويقرون بشفاعة رسول الله وأنها لأهل الكبائر من أمته

Mereka mengakui adanya syafaat Rosululloh , dan bahwa syafaat itu diperuntukkan bagi para pelaku dosa besar dari umatnya.

Bahasa:

(يقرون): Mereka mengakui dan menetapkan.

(شفاعة): Di sini maksudnya adalah permohonan syafaat dari Nabi kepada Alloh untuk para pelaku dosa besar.

Penjelasan: Syafaat pada hari Kiamat tidak akan terjadi kecuali dengan izin Alloh Ta’ala bagi pemberi syafaat dan keridhoan-Nya terhadap orang yang diberi syafaat. Inilah yang ditegaskan oleh Al-Hafizh Abu Bakr Al-Isma’ili dalam I’tiqod A’immah Ahlil Hadits (hlm. 68), di mana beliau berkata: “Mereka berkata bahwa Alloh akan mengeluarkan sekelompok kaum ahli tauhid dari Naar dengan syafaat para pemberi syafaat, dan bahwa syafaat itu benar adanya.”

Demikian pula Syaikhul Islam Abu ‘Utsman Ash-Shobuni dalam kitabnya ‘Aqidatus Salaf Ashabil Hadits (hlm. 61) berkata: “Ahli agama dan Sunnah mengimani adanya syafaat Rosul bagi para pendosa dari kalangan ahli tauhid dan pelaku dosa besar, sebagaimana yang telah datang dalam riwayat yang shohih dari Rosululloh . Dalil penetapan syafaat ditunjukkan oleh Al-Qur’an, As-Sunnah, dan Ijma’. Alloh Ta’ala berfirman:

﴿مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ

‘Siapakah yang dapat memberi syafa’at di sisi Alloh tanpa izin-Nya?’ (QS. Al-Baqoroh)

Dia berfirman:

﴿وَكَمْ مِنْ مَلَكٍ فِي السَّمَاوَاتِ لَا تُغْنِي شَفَاعَتُهُمْ شَيْئًا إِلَّا مِنْ بَعْدِ أَنْ يَأْذَنَ اللَّهُ لِمَنْ يَشَاءُ وَيَرْضَى

‘Berapa banyak Malaikat di langit, syafa’at mereka sedikit pun tidak berguna kecuali sesudah Alloh mengizinkan bagi orang yang dikehendaki dan diridhoi-Nya.’ (QS. An-Najm)

Alloh telah menjelaskan syafaat yang benar, yaitu yang terjadi dengan izin-Nya bagi orang yang diridhoi perkataan dan perbuatannya.

Rosululloh bersabda:

«يخرج قوم من النار بشفاعة محمد فيدخلون الجنة يسمون الجَهَنَّميين»

“Akan keluar sekelompok kaum dari Naar dengan syafaat Muhammad , lalu mereka masuk ke dalam Jannah dan disebut sebagai Al-Jahannamiyyun (mantan penghuni Jahannam).” (Muttafaq alaih)

Hadits-hadits mengenai hal ini sangat banyak dan mencapai derajat mutawatir. Sebagian ulama telah menegaskan kemutawatirannya, seperti Ibnu Abi ‘Ashim dalam As-Sunnah (2/385), dan Al-Qodhi ‘Iyadh sebagaimana dalam Syarh Muslim (3/35), dan selain keduanya.

Al-Asy’ari menyebutkan adanya ijma’ dalam risalahnya kepada penduduk Ats-Tsaghr (hlm. 97), beliau berkata: “Mereka bersepakat bahwa syafaat Nabi diperuntukkan bagi para pelaku dosa besar dari umatnya, dan bahwa sekelompok kaum dari umatnya akan keluar dari Naar setelah mereka menjadi arang. Kaum Mu’tazilah dan Khowarij menyalahi pandangan ini.” (Lihat: Syarh Al-’Aqidah Ath-Thohawiyyah, hlm. 258)

Adapun penulis kitab Syarh Al-Ushul Al-Khomsah yang beraliran Mu’tazilah, ia memandang syafaat itu ada, namun ia menentang bahwa syafaat itu untuk orang-orang fasik (hlm. 687-688, 690). Ia menolak hadits-hadits tentang syafaat bagi manusia dengan alasan bahwa hadits-hadits tersebut diriwayatkan melalui jalur ahad (perorangan). (Lihat: Al-Irsyad, hlm. 393-395; Al-Mawaqif, 380)

Imam Al-Hafizh Isma’il At-Taimi telah menulis satu bab khusus untuk membantah orang yang mengingkari dikeluarkannya ahli tauhid dari Naar, maka rujuklah ke sana.

Ringkasan:

Ahli Sunnah mengimani adanya syafaat Nabi pada hari Kiamat dengan berbagai jenisnya, termasuk syafaat bagi para pelaku dosa besar dari umatnya.

Diskusi:

S1: Apa yang dimaksud dengan syafaat?

S2: Apakah syafaat hanya khusus bagi Nabi ataukah ada selain beliau yang juga memberikannya?

S3: Apa syarat-syarat syafaat yang benar?

S4: Sebutkan beberapa kelompok yang menyalahi Ahli Sunnah dalam masalah syafaat!


Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url